47
C. Persepsi Rumah Makan Terhadap Daging Sapi
Dari hasil analisis persepsi diperoleh perceptual map sebagai berikut.
Gambar 5. Perceptual Map Responden
Perceptual map dari responden di atas memiliki nilai stress sebesar 0,0249 dan nilai RSQ sebesar 0,998. Nilai stress yang bernilai 2,49 persen menunjukkan
bahwa model memiliki goodness of fit sedikit di bawah excellent. Sedangkan nilai RSQ yang lebih dari 0,6 menunjukkan bahwa model ini dapat diterima.
Interpretasi perceptual map yang telah diperoleh tersebut dikombinasikan dengan skala semantic differential melalui profil visual berupa diagram ular snake
diagram yang ditunjukkan dalam Gambar 6. Bagian kiri diagram merupakan pernyataan atribut berupa kutub positif sedangkan bagian kanan diagram
merupakan pernyataan atribut kutub negatif. Dalam hal ini, pasar yang memiliki posisi paling kiri dipersepsikan memiliki atribut yang paling baik sedangkan pasar
yang memiliki posisi paling kanan dipersepsikan memiliki atribut paling tidak baik. Perumusan skala dan skor semantic differential dilampirkan dalam Lampiran
8.
TD MD
PG
1 2
3 4
5 6
7 8
9
PG :
Pasar pejagalan
TD :
Pasar tradisional
M D :
Pasar modern
1 :
Harga 2
: Tingkat
kesegaran 3
: Tingkat
kekenyalan 4
: Tingkat
lemak 5
: Tingkat
serat 6
: Kejelasan
sertifikasi 7
: Asal
daging 8
: M acam
daging 9
: Kelengkapan
daging
48
harga sangat murah
: :
: :
: :
harga sangat
mahal kesegaran sangat
baik :
: :
: :
: kesegaran
sangat tidak baik
sangat kenyal : :
: :
: :
sangat empuk
atau sangat alot lemak sangat
sedikit :
: :
: :
: lemak
sangat banyak
serat sangat halus : :
: :
: :
serat sangat
kasar sertifikasi sangat
jelas :
: :
: :
: sertifikasi
sangat tidak jelas
semuanya daging lokal
: :
: :
: :
semuanya daging
impor semuanya daging
segar :
: :
: :
: semuanya
daging beku
bagian daging sangat lengkap
: :
: :
: :
bagian daging
sangat tidak lengkap
Pasar Pejagalan Pasar Tradisional
Pasar Modern
Gambar 6. Diagram Ular Semantic Differential
Dalam gambar diperoleh bahwa untuk posisi pasar pejagalan lebih dekat dengan atribut tingkat kesegaran, kelengkapan daging, dan asal daging. Ini berarti,
responden menilai bahwa daging sapi yang dijual di pasar pejagalan terutama memiliki tingkat kesegaran yang baik, ketersediaan daging yang lengkap,
semuanya merupakan daging sapi segar dan berasal dari dalam negeri lokal. Dalam diagram ular juga terlihat bahwa posisi pasar pejagalan dalam keempat
atribut tersebut berada paling kiri dibandingkan kedua tempat penjualan lainnya. Bahkan secara kesuluruhan, posisi pasar pejagalan untuk semua atribut berada di
sebelah kiri atau sama dengan posisi pasar tradisional dan modern. Ini menunjukkan bahwa daging sapi yang dijual di pasar pejagalan relatif lebih
unggul dibandingkan kedua tempat lainnya. Daging sapi yang dijual di pasar
49
pejagalan berasal dari sapi yang baru dipotong sehingga memiliki tingkat kesegaran yang sangat baik. Di pasar pejagalan juga, ketersediaan bagian-bagian
daging sapi sangat lengkap karena pasokannya langsung berasal dari RPH yang memproduksi daging sapi secara utuh dari seekor sapi. Pengelolaan Rumah
Pemotongan Hewan sebagai pemasok pasar pejagalan, diatur dengan ketat oleh pemerintah mencakup kehalalan, kesehatan, dan kehigienisan hewan ternak yang
akan dipotong, mulai dari pra pemotongan hingga pasca pemotongan. Sehingga untuk lebih memudahkan pengendalian kualitas terutama mengenai bahan baku
atau sapi hidup, pasar pejagalan menggunakan sapi lokal sebagai bahan bakunya. Untuk pasar tradisional posisinya lebih dekat dengan atribut harga,
kelengkapan daging, tingkat kesegaran, dan tingkat kekenyalan. Hal ini menunjukkan bahwa responden menilai bahwa daging sapi yang dijual di pasar
tradisional memiliki tingkat kesegaran yang baik, tingkat keknyalan yang baik, ketersediaan daging yang lengkap, serta harga yang murah. Dalam diagram ular
juga terlihat bahwa meskipun daging sapi yang dijual di pasar pejagalan relatif lebih unggul, namun masih dapat disaingi oleh pasar tradisional, terutama atribut
harga, kelengkapan daging, tingkat kesegaran, dan tingkat kekenyalan. Posisi pasar pejagalan pada diagram ular untuk keempat atribut tersebut pun sama
dengan pasar pejagalan. Para pedagang sapi di pasar tradisonal membeli daging sapi dari pasar pejagalan atau tempat lainnya dan langsung berjualan dalam selang
waktu beberapa jam setelah pembelian. Hal ini menyebabkan tingkat kesegaran dan tingkat kekenyalan daging sapi masih tergolong baik. Pedagang sapi di pasar
tradisional biasanya merupakan penjual tangan kedua dari penjual grosir daging sapi seperti pasar pejagalan dan biasanya mencari lokasi pembelian yang tidak
terlalu jauh sehingga harga daging sapi di pasar tradisional tergolong murah. Dalam kenyataannya, daging sapi yang dijual di pasar pejagalan memiliki harga
per kilogram yang lebih murah daripada daging sapi yang dijual di pasar tradisional. Namun, pembelian di pasar pejagalan harus dalam jumlah yang
banyak partai besar sehingga pembeli harus membayar dalam jumlah yang besar pula. Selain itu, para pedagang daging sapi di pasar tradisional berhubungan
langsung dengan konsumen sehingga mengetahui kebutuhan bagian-bagian daging bagi konsumen Hal ini yang menyebabkan pasar tradisional dapat
50
menyediakan bagian-bagian daging tertentu yang diinginkan konsumen dengan lengkap.
Sedangkan posisi pasar modern pada perceptual map relatif jauh dari semua atribut dibandingkan pasar pejagalan dan pasar tradisional. Ini berarti,
daging sapi yang dijual di pasar modern dianggap tidak memiliki keunggulan apapun dibandingkan kedua jenis pasar lainnya. Namun, diagram ular
menunjukkan bahwa pasar modern masih dapat mencapai tingkat lemak, tingkat serat, dan kejelasan sertifikasi. Hal ini ditunjukkan oleh posisi pasar modern yang
sama dengan pasar pejagalan dan pasar tradisional pada diagram ular untuk keempat atribut tersebut. Selain itu, posisi ketiga atribut tersebut dalam perceptual
map lebih dekat dengan pasar modern dibandingkan atribut lainnya. Secara garis besar, perbandingan ketiga tempat penjualan dalam gambar
menunjukkan bahwa pasar pejagalan dan pasar tradisional memiliki kemiripan karena posisinya yang berdekatan. Hal ini menunjukkan bahwa daging sapi yang
dijual di pasar pejagalan dan pasar tradisional bersaing satu sama lain. Persaingan terutama terjadi dalam hal harga, tingkat kesegaran, tingkat kekenyalan, tingkat
lemak, tingkat serat, dan kejelasan sertifikasi. Kesamaan ini terutama disebabkan para pedagang sapi di pasar tradisional biasa membeli daging sapi di pasar
pejagalan dan langsung menjualnya kembali dalam selang waktu beberapa jam setelah pembelian. Sedangkan pasar modern memiliki tempat tersendiri di
pertengahan kuadran sebelah kanan sehingga daging sapi yang dijual di pasar modern terkesan tidak bersaing dengan daging sapi yang dijual di kedua tempat
penjualan lainnya.
D. Bauran Pemasaran