76 Ketiga hasil penelitian di atas menunjukkan hasil bahwa model Rotating
Trio Exchange terbukti dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Sehingga pada kesempatan ini untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa, peneliti
menerapkan model Rotating Trio Exchange pada mata diklat membuat pola rok draperi di SMK Muhammadiyah Berbah.
C. Kerangka Berpikir
Kompetensi membuat pola pattern making merupakan mata pelajaran produktif yang sangat penting. Hal ini disebabkan kompetensi membuat pola
merupakan kompetensi dasar untuk peserta didik agar dapat menjahit busana. Kompetensi membuat pola ini diwujudkan dalam bentuk praktik pembuatan
pola rok draperi yang harus dikuasai oleh siswa kelas XI program keahlian busana butik di SMK Muhammadiyah Berbah. Banyaknya siswa yang belum
mencapai standart nilai yang telah ditetapkan yaitu kriteria ketuntasan minimal KKM 70.00
Dalam pembelajaran membuat pola sebenarnya telah banyak upaya yang dilakukan guru kelas untuk meningkatkan kompetensi siswa, namun usaha itu
belum menunjukkan hasil yang optimal. Keberhasilan proses pembelajaran tidak lepas dari ketepatan pemilihan model pembelajaran yang berdampak
pada peningkatan kompetensi siswa. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan hasil proses pembelajaran dari segi proses pembelajaran
dikatakan berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar 75 peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun sosial dalam
proses pembelajaran disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi,
77 semangat belajar yang besar dan rasa percaya diri sendiri. Dari segi hasil
proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidaknya sebagaian
besar 75. Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan melalui
peningkatan keaktifan siswa yang meliputi; aktivitas dan kreativitas siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan dapat menyebabkan
interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran juga akan
mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif. Dimana masing- masing siswa dapat melibatkan kemampunannya semaksimal mungkin.
Agar pembelajaran membuat pola menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah
satu cara yang cukup efektif adalah melalui penerapan Rotating trio exchange.
Tahapan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange memiliki tahapan yang sangat penting yaitu 1 menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan peserta didik, 2 menyajikan informasi membagikan jobsheet, 3 mengorganisasi peserta didik ke dalam tim-tim belajar
kelompok awal dan kelompok pertukaran, 4 membimbing kelompok dalam bekerja dan belajar, 5 pemberian tugas dan evaluasi. Kelebihan model
pembelajaran kooperatif Rotating trio exchange dibanding model pembelajaran konvensional adalah keaktifan siswa ini diharapkan akan
meningkatkan kompetensi siswa karena siswa akan lebih bisa memahami
78 materi diklat dengan mempelajari secara bersama-sama dari pada hanya
dijelaskan oleh guru. Penerapan model pembelajaran kooperatif Rotating trio exchange
dengan pada mata pelajaran membuat pola rok draperi memungkinkan siswa untuk terlibat aktif, terampil dalam bekerjasama dalam satu kelompok dalam
memecahkan masalah yang telah diberikan oleh guru motivasi dan minat pun ikut meningkat. Melalui pembelajaran dengan model rotating trio exchange
juga memungkinkan terciptannya kondisi pembelajaran yang kondusif bagi siswa untuk belajar, bekerja sama secara efektif dalam interaksi belajar
mengajar. Apabila penerapan model pembelajaran rotating trio exchange dapat terlaksana dengan baik maka siswa memahami materi dan langkah-langkah
pembuatan pola rok draperi yang diajarkan guru sehingga pencapaian kompetensi pembuatan pola rok draperi tercapai.
D. Pertanyaan Penelitian