Uji Reliabilitas Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen

106 Para ahli yang diminta pendapatnya antara lain: ahli materi, ahli model pembelajaran dan ahli evaluasi. Kriteria pemilihan judgement expert dalam penelitian ini adalah seorang yang ahli dalam bidangnya . Para ahli yang diminta pendapatnya antara lain Ibu Sri Wisdhiati M.Pd sebagai validator ahli materi, Ibu Dr.Emy Budiastuti sebagai validator ahli evaluasi dan Ibu Prapti Karomah, M.Pd sebagai validator ahli pelaksanaan model pembelajaran selaku dosen Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana, serta Ibu Sutiani, S.Pd T, sebagai validator ahli materi, ahli pelaksanaan model pembelajaran dan ahli evaluasi selaku guru mata diklat membuat pola busana SMK Muhammadiyah Berbah. Dari hasil pernyataan judgment tersebut di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran yang digunakan layak untuk digunakan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan yang terdiri dari lembar observasi keaktifan belajar siswa, angket dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen, penghitungan ini dilakukan dengan bantuan computer SPSS for windows.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik Suharsimi Arikunto, 2010:221. Suatu instrumen yang reliabel berarti instrumen yang 107 bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2007: 348. Instrumen dikatakan reliabel apabila mampu menghasilkan ukuran yang relatif tetap meskipun dilakukan berulang kali. Reliabilitas suatu alat pengukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukur Arif Furchan, 2007:310. Reliabilitas adalah suatu pengertian yang menunjuk hasil dari suatu pengukuran yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas sama dengan konsistensi keajegan.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian unjuk kerja, lembar observasi penilaian sikap, dan tes uraian. Untuk mengukur reliabilitas instrumen tersebut digunakan internal consistency dengan rumus koefisien reliabilitas Alfa Cronbach sebagai berikut : Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen k = mean kuadrat antara subyek ∑ = mean kuadrat kesalahan = varians total Suharsimi Arikunto, 2006:196 Berdasarkan pada tinggi rendahnya koefisien dapat menyimpulkan tinggi rendahnya reliabilitas alat evaluasi. Adapun pedoman dalam menentukan tingkat reliabilitas seperti yang dikemukakan oleh Sutriso Hadi 2004:216 dapat dilihat pada tabel berikut : t b k k r 2 2 1 1 11 2 b t 2 108 Tabel 8. Interpretasi Nilai Reliabiitas No Besarnya Nilai Interpretasi 1 0,00-0,20 Tidak reliabel 2 0,21-0,40 Rendah 3 0,41-0,60 Sedang 4 0,61-0,80 Cukup 5 0,81-1,00 Tinggi Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows. Hasil reliabilitas Alfa Cronbach untuk instrumen lembar unjuk kerja, penilaian sikap, dengan merujuk pada interpretasi nilai reliabilitas oleh Sutrisni Hadi, nilai alpha sebesar 0,835 tergolong cukup reliabelnya. Semakin mendekati angka 1, maka semakin reliabel. Sehingga instrumen lembar kerja siswa dan lembar observasi angket pendapat dapat digunakan untuk mengambil data. Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 212.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian Sugiyono, 2008:333. Dalam penelitian tindakan kelas, analisis dilakukan peneliti sejak awal pada setiap aspek kegiatan penelitian. Data yang diperoleh pada penelitian tindakan kelas ini berupa data hasil observasi, lembar unjuk kerja dan hasil angket yang disajikan dalam bentuk skor nilai atau angka, maka menggunakan teknik analisis deskriptif dengan presentase. Selain itu analisis data pada penelitian ini didasarkan pada refleksi tiap siklus tindakan. Hal ini bermanfaat untuk rencana perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. 109 Sugiyono 2010:29 mengemukakan bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis deskriptif pada penelitian tindakan ini digunakan untuk menetukan nilai rata-rata mean M, nilai tenganmedian Me, nilai yang sering munculModus Mo dan standar deviasi SD.Analisis data pada penelitian ini didasarkan pada refleksi tiap siklus tindakan. Hal ini bermanfat untuk rencana perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. 1. Analisis data hasil kompetensi siswa Data dalam penelitian tindakan kelas ini berupa data kuantitatif yaitu tentang data hasil kompetensi siswa yang disajikan dalam bentuk skor nilai atau angka, maka menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Sugiyono 2010:29 mengemukakan bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Menurut Sri Wening 1996:74 pengolahan data kompetensi dilakukan dengan membuat suatu distribusi nilai dan selanjutnya dicari besarnya indeks tendensi sentral suatu distribusi. Indek tendensi sentral yang banyak digunakan adalah mean, median, modus dan simpangan 110 baku standard deviation. Berdasarkan pada bentuk distribusi nilai maka dapat dibuat suatu interpretasi tentang pencapaian kompetensi siswa. Untuk menghitung nilai rata-rata mean dari seluruh siswa, dapat digunakan rumus sebagai berikut: ∑ = Untuk menghitung harga modus pada nilai kompetensi adalah dengan mencari frekuensi yang terbesar yang terdapat dalam tabel distribusi atau sering disebut nilai yang sedang populer atau yang sering muncul. Sedangkan untuk mencari nilai median berdasarkan nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari terkecil sampai terbesar atau sebaliknya dari terbesar sampai terkecil. Agar lebih memudahkan untuk memahami data hasil kompetensi siswa berdasarkan kriteria ketuntasan minimal disajikan berdasarkan dua kategori yaitu tuntas dan belum tuntas. Berikut kriteria ketuntasan yang sudah ditentukan. Tabel 9. Kriteria Ketuntasan Minimal Nilai Kategori 70 Belum Tuntas ≥ 70 Tuntas 111 Keterangan : a Jika nilai yang diperoleh peserta didik kurang dari 70 maka peserta didik dikatakan belum tuntas. b Jika nilai yang diperoleh peserta didik lebih dari atau sama dengan 70 maka peserta didik dikatakan tuntas. c Jika nilai siswa masih ada yang dibawah KKM maka dilakukan siklus berikutnya, kemudian jika nilai siswa semua sudah sesuai dengan KKM atau diatas KKM maka siklus dihentikan. 2. Analisis data angket pendapat siswa Instrumen angket pada penelitian ini untuk mengetahui kecenderungan atau pendapat siswa tentang pelaksanaan pembelajaran membuat pola rok dengan menerapkan model cooperative learning tipe Rotating Trio Exchange. Hasil data dari instrumen angket tersebut kemudian diklasifikasikan dalam kategori, dengan langkah perhitungan sebagai berikut : 1 Menentukan skor minimal, yaitu 1 x jumlah soal 2 Menentukan skor maksimal, yaitu 4 x jumlah soal 3 Menghitung mean ideal Mi , yaitu Skor maksimal + skor minimal 2 4 Menghitung standart deviasi, yaitu Skor maksimal – skor minimal 6 112 Tabel 10. Kategori Pendapat Siswa No. Kecenderungan Kategori 1. X Mi – 1 Sdi Tidak setuju 2. Mi – 1 Sdi X Mi + 1 Sdi Setuju 3. X Mi + 1 Sdi Sangat Setuju Dimana : X = skor siswa dari variable X Mi = harga mean Sdi = standart deviasi Saifudin Azwar, 2009:109

J. Kriteria Keberhasilan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange Pemecahan Masalah Matematika Siswa Di Smp Tmi Lampung

2 10 204

Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada konsep persamaan dasar akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange ( penelitian tindakan kelas di kelas X SMK Arrahman Bintaro)

2 21 243

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE PADA MATA Peningkatan Minat Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Rotating Trio Exchange Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas Iii Sd Negeri Tegalwaton 01 Tah

0 4 15

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE PADA MATA Peningkatan Minat Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Rotating Trio Exchange Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas Iii Sd Negeri Tegalwaton 01 Tah

0 3 16

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE TEMA Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Rotating Trio Exchange Tema Indahnya Negeriku Kelas IV SD Muhammadiyah 1 Ketelan

0 3 17

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE TEMA Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Rotating Trio Exchange Tema Indahnya Negeriku Kelas IV SD Muhammadiyah 1 Ketelan

0 3 10

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE PADA Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Rotating Trio Exchange Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V SD Negeri 04 M

0 3 15