Pola Asuh Autoritatif Macam-Macam Pola Asuh Orang Tua

22 Tabel 2 . Skema Pengaruh “ Parenting Style ” terhadap Perilaku Anak menurut Diana Baumrind Parenting Styles Sikap atau Perilaku Orang Tua Profil Perilaku Anak Authoritarian 1. Sikap “acceptence” rendah, namun kontrolnya tinggi. 2. Suka menghukum secara fisik. 3. Bersikap mengomando mengharuskanmemerintah anak untuk melakukan sesuatu tanpa kompromi. 4. Bersikap kaku keras. 5. Cenderung emosional dan bersikap menolak 1. Mudah tersinggung. 2. Penakut 3. Pemurung, tidak bahagia. 4. Mudah terpengaruh. 5. Mudah stres. 6. Tidak mempunyai masa depan yang jelas. 7. Tidak bersahabat. Permissive 1. Sikap “acceptence” tinggi, namun kontrolnya rendah. 2. Memberi kebebasan kepada anak untuk menyatakan ddorongankeinginan. 1. Bersikap impulsif dan agresif. 2. Suka memberontak. 3. Kurang memiliki rasa percaya diri dan pengendalian diri. 4. Suka mendominasi. 5. Tidak jelas arah hidupnya. 6. Prestasinya rendah. Authoritative 1. Sikap “acceptance” dan kontrolnya tinggi. 2. Bersikap responsif terhadap kebutuhan anak. 3. Mendorong anak untuk menyatakan pendapat atau pertanyaan. 4. Memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan yang baik dan buruk. 1. Bersikap bersahabat. 2. Memiliki rasa percaya diri. 3. Mampu mengendalikan diri 4. Bersikap sopan 5. Mau bekerja sama 6. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi 7. Mempunyai tujuanarah hidup yang jelas 8. Berorientasi terhadap prestasi.. Hauser dkk. dalam Casmini, 2007: 54-56 mengenalkan model pola asuh orang tua yang sifatnya interaktif antara orang tua dengan anak. a. Pola asuh Mendorong dan Menghambat Pola asuh mendorong dan menghambat adalah pola asuh yang hampir senada dengan pola asuh otoritatif. Hauser melakukan 23 penelitian tentang pengasuhan dalam interaksi dengan anak yang dikaitkan dengan perkembangan ego, namun hal itu dapat berimplikasi pada perkembangan identitas. Pengasuhan mendorong dan menghambat, keduanya mengandung komponen kognitif dan afektif. b. Pola Asuh Mendorong Enabling Pola asuh mendorong enabling menyiratkan adanya dorongan terhadap anggota keluarga untuk mengekspresikan pikiran-pikiran dan pendapat mereka. Pola asuh mendorong kognitif meliputi: memfokuskan pada pemecahan masalah, mengikutsertakan anak dalam bereksplorasi tentang masalah-masalah keluarga, menjelaskan sudut pandang individu pada anggota keluarga yang lain. Sedangkan pola asuh mendorong yang afektif adalah adanya ekspresi empati dan penerimaan dari anggota keluarga yang lain. c. Pola Asuh Menghambat Constraining Pola asuh menghambat constraining menyiratkan adanya hambatan yang dilakukan orang tua dalam hal otonomi dan pembedaan. Dalam hal ini anak harus sama dengan orang tuanya. Menghambat kognitif meliputi mengalihkan anggota keluarga dari permasalahan yang sedang dihadapi, tidak memberikan informasi pada anak dan mengabaikan anggota keluarga dari masalah-masalah keluarga. Menghambat afektif meliputi penilaian yang berlebihan baik bersifat 24 positif atau negatif terhadap anggota keluarga dan pandangan- pandangan mereka. Tabel 3. Skema Pengasuhan Model Hauser Aspek Kognitif Afektif Mendorong 1. Memfokuskan pada pemecahan masalah 2. Mengikutsertakan dalam bereksplorasi tentang masalah keluarga 3. Menjelaskan sudut pandang individu pada anggota keluarga yang lain 1. Adanya ekspresi empati 2. Adanya penerimaan dari anggota keluarga yang lain Menghambat 1. Mengalihkan anggota keluarga dari masalah yang mereka hadapi 2. Tidak memberi informasi kepada anak 3. Mengabaikan anggota keluarga 4. Mengabaikan masalah- masalah keluarga 1. Penilaian yang berlebihan bersifat negatif atau positif terhadap anggota keluarga 2. Penilaian yang berlebihan tentang pandangan- pandangan anggota keluarga Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dikemukakan kelebihan dan kelemahan dari model pengasuhan menurut Hauser. Kelebihan pengasuhan mendorong adalah anak dapat menjadi individu yang lebih matang atau dewasa karena mereka dilibatkan secara langsung dalam pemecahan permasalahan keluarga, perasaan memiliki terhadap keluarga dan mampu berempati apabila ada anggota keluarga lain yang sedang mengalami kesusahan atau menderita. Sedangkan kelemahan pengasuhan mendorong adalah apabila keluarga menerapkan nilai-nilai kesopanan yang konvensional, maka orang tua dapat merasa frustasi karena anak