76
mandiri; mencapai kebebasan pribadi.
5. Perkembangan Karir Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah
Sunaryo Kartadinata dan Nani Sugandi 2002: 184-186 menyatakan bahwa perkembangan karir merupakan bagian dari
perkembangan manusia, karena:
a. perkembangan terjadi sepanjang hidup manusia; b. perkembangan individu dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan
lingkungan; c. perkembangan adalah proses yang kontinu;
d. sekalipun perkembangan itu kontinu ada aspek-aspek yang dominan dalam berbagai periode perkembangan, program
pengembangan karir harus memperhatikan aspek-aspek dominan pada tahap perkembangan tertentu;
e. perkembangan individu mencakup diferensiasi dan integrasi konsep diri dan persepsi tentang dunianya, dan
f. perkembangan individual,
sehingga adanya
keragaman individual.
Ginzberg, Ginsberg, Axeirad dan Herma 1951, dalam Sunaryo Kartadinta dan Nani Sugandi, 2002: 187-188; Winkel Hastuti, 2006:
627-628, 631-632 berpandangan bahwa pilihan jabatan tidak hanya sekali saja, melainkan mengalami suatu proses perkembangan yang meliputi
jangka waktu antara 6 sampai 15 tahun. Periode fantasi fantasy periode dari saat lahir sampai 11 tahun, selama fase fantasi anak anak mula-mula
hanya bermain-main saja dan permainan ini dianggap tidak mempunyai kaitan dengan dunia kerja. Super 1981, dalam Winkel M. Sri Hastuti,
2006 memberikan label perkembangan karir pada usia 4 s.d. 14 tahun sebagai periode tentatif, yaitu fase pengembangan growth dari saat anak
lahir sampai umur lebih kurang 15 tahun, di mana anak mengembangkan berbagai potensi, pandangan khas, sikap, minat, dan kebutuhan-kebutuhan
77
yang dipadukan dalam struktur gambaran diri self-concept structure. Namun demikian kedua pandangan tersebut menunjuk kepada hal yang
sama yaitu penggunaan fantasi dalam memainkan peranan karir orang dewasa sebagai bagian dari perkembangan karir siswa SD.
6. Perkembangan Kognitif Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah
Menurut Potter and Perry 2005: 685 perubahan kognitif pada anak usia SD adalah pada kemampuan untuk berpikir dengan cara logis
tentang di sini dan saat ini dan bukan tentang abstraksi. Pemikiran anakusia sekolah tidak lagi didominasi oleh persepsinya dan sekaligus
kemampuan untuk memahami dunia secara luas. Sekitar 7 tahun, anak memasuki tahap Piaget ketiga yaitu perkembangan kognitif, yang dikenal
sebagai operasional konkret, ketika mereka mampu menggunakan simbol secara operasional aktivitas mental dalam pemikiran bukan kerja.
Mereka mulai menggunakan proses pemikiran yang logis dengan materi konkret objek, manusia dan peristiwa yang dapat mereka lihat dan
sentuh. Pada tahap operasi konkret, menurut Sudarwan Danim 2013: 64 anak-anak tidak dapat berpikir baik secara logis maupun abstrak. Anak
usia ini dibatasi untuk berpikir konkret –nyata, pasti, tepat, dan uni-
direksional – istilah yang lebih menunjukkan pengalaman nyata dan
konkret dari pada abstraksi. Anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual. Menurut
Syamsu Yusuf 2012: 178, pada periode ini ditandai dengan tiga kemampuan
atau kecakapan
baru, yaitu
mengklasifikasikan
78
mengelompokkan, menyusun, atau mengasosiasikan menghubungkan atau menghitung angka-angka atau bilangan. Anak dapat diberikan
pengetahuan tentang manusia, hewan, lingkungan alam sekitar dan sebagainya.Rita Eka Izzaty, dkk 2013: 104-105, menambahkan bahwa
pada periode ini anak berkurang rasa egonya dan mulai bersikap sosial. Terjadi peningkatan dalam hal pemeliharaan, misalnya mulai mau
memelihara alat permainannya. Mengelompokkan benda-benda yang sama ke dalam dua atau lebih kelompok yang berbeda.
7. Perkembangan Sosial Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah