Metode Pengujian Instrumen Populasi dan Sampel

Hadi, 2000:26. Dalam penelitian ini yang menjadi ciri atau sifat yang berhubungan dengan metode pengambilan sampel ini adalah para konsumen yang pernah menggunakan fasilitas ruang tunggu internal Bandara Adisutjipto, umur rata-rata antara 17 sampai dengan 50 tahun. Pengambilan sampel dengan cara membagikan kuesioner kepada konsumen yang pernah menggunakan fasilitas ruang tunggu internal Bandara Adisutjipto.

I. Metode Pengujian Instrumen

Instrumen yang baik harus memenuhi 2 dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel. Teknik pengujian instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah: 1. Pengujian Validitas Pengujian validitas sangat perlu dilakukan sebelum mengadakan suatu penelitian, khususnya penelitian yang menggunakan kuesioner. Pengujian validitas yaitu pengujian terhadap tingkat kemampuan instrumen atau alat penelitian untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Suatu instrumen dapat dikatakan valid atau sahih jika instrumen tersebut mampu mengukur apa saja yang hendak diukurnya dan mampu mengungkapkan apa yang ingin diungkapkannya. Pengujian validitas ini menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut Sutrisno Hadi, 1991:23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ ∑ − ∑ ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ ∑ − − = ∑ ∑ ∑ ∑ y y x x r N N Y X xy N XY 2 2 2 2 di mana : r XY = korelasi product moment N = jumlah responden X = nilai masing-masing butir per item Y = nilai seluruh butir per item Untuk menentukan apakah instrumen valid atau tidak valid, digunakan ketentuan sebagai berikut: a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikan 5 α = 5, instrumen dikatakan valid. b. Jika r hitung r tabel dengan taraf signifikan 5 α = 5, instrumen dikatakan tidak vaild. Dalam pengujian ini digunakan taraf nyata atau significan level 5 atau taraf kepercayaan 95. Uji signifikansi 5, artinya kemungkinan kesalahan dalam pengambilan kesimpulan sebesar 5 atau benar dalam pengambilan kesimpulan sekurang-kurangnya 95. 2. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan, untuk mengukur suatu masalah. Untuk memperoleh koefisien keterandalan digunakan rumus Alpha Cronbach Sutrisno Hadi, 1991:14, sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − − = Vt Vx M M rtt 1 1 di mana: rtt = reliabilitas instrumen M = jumlah butir pertanyaan Vx = jumlah varians skor tiap-tiap item pertanyaan Vt = varians total N N Vt xt xt 2 2 − = ∑ di mana: xt = skor butir pertanyaan N = banyaknya pertanyaan Untuk menentukan apakah instrumen reliabel atau tidak reliabel, digunakan ketentuan sebagai berikut: a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikan 5 α = 5, instrumen dikatakan reliabel. b. Jika r hitung r tabel dengan taraf signifikan 5 α = 5, instrumen dikatakan tidak reliabel. Pengukuran Dalam mengukur tingkat kepuasan konsumen terhadap fasilitas terminal, pernyataan mengenai produk yang ditawarkan,Bandara Adisutjipto, menggunakan penilaian skala Likert sebagai berikut: Jawaban yang berkaitan dengan harapan konsumen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Jawaban SB diberi skor 5 yang berarti sangat berharap 2. Jawaban B diberi skor 4 yang berarti berharap 3. Jawaban CB diberi skor 3 yang berarti cukup berharap 4. Jawaban TB diberi skor 2 yang berarti tidak berharap 5. Jawaban STB diberi skor 1 yang berarti sangat tidak berharap Jawaban yang berkaitan dengan kenyataan yang dirasakan konsumen setelah menikmati fasilitas. 1. Jawaban SS diberi skor 5 yang berarti sangat setuju 2. Jawaban S diberi skor 4 yang berarti setuju 3. Jawaban CS diberi skor 3 yang berarti cukup setuju 4. Jawaban TS diberi skor 2 yang berarti tidak setuju 5. Jawaban STS diberi skor 1 yang berarti sangat tidak setuju

J. Teknik Analisis Data