Catatan Anekdot Wawancara Instrumen Penelitian

34 SIKLUS II - Menjelaskan pentingnya kerja sama yang disertai sikap jujur dan taat aturan dalam permainan „Bola Pesan‟ Pemahaman 1, 2 - Memberi contoh sikap yang mencerminkan kerja sama siswa di sekolah, di rumah dan di lingkungan Pemahaman 5, 8, 9 13, 15 - Menemukan kejadian tentang kejujuran, kedisiplinan, dan bekerja sama dalam kehidupan sehari-hari Penerapan 3, 4, 7 12, 14 - Menuliskan pesan singkat tentang pentingnya kejujuran dan kedisiplinan dalam kerja sama kelompok Pengetahuan 6, 10 11 SIKLUS III - Menjelaskan pentingnya kerja sama yang disertai sikap jujur dan taat aturan dalam permainan „bola pesan‟ Pemahaman 1, 2, 3 11 - Memberi contoh sikap yang mencerminkan kerja sama siswa di sekolah, di rumah dan di lingkungan Pemahaman 8, 10 12 - Menemukan kejadian tentang kejujuran, kedisiplinan, dan bekerja sama dalam kehidupan sehari-hari Penerapan 9 13, 14 - Menuliskan pesan singkat tentang pentingnya kejujuran dan kedisiplinan dalam kerja sama kelompok Pengetahuan 4, 5, 6, 7 15 Penilaian pada aspek psikomotorik menggunakan penilaian non tes yakni menggunakan skala nilai. Skala nilai adalah sebuah daftar yang memuat sejumlah pernyataan, gejala, atau perilaku yang dijabarkan dalam bentuk skala atau kategori yang bermakna nilai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Rentangan nilai ini dapat berbentuk huruf A, B, C, D, angka 1 sampai dengan 10 atau suatu kategori rendah, sedang, tinggi dan sebagainya Masidjo, 1995:66-67. Peneliti pada penelitian ini menggunakan rentangan nilai yang berbentuk angka dengan rentan nilai 1-4.

3.4.2 Catatan Anekdot

Catatan anekdot adalah suatu catatan tentang peristiwa yang menarik dan bersifat faktual. Catatan anekdot berisi kejadian-kejadian nyata yang baru saja terjadi dan bukan suatu opini. Catatan anekdot adalah suatu bentuk pengamatan tertulis yang bersifat deskriptif tentang apa yang terjadi dalam kelas pada jangka waktu tertentu Muslich, 2010:60. Arifin 2009:169 menyatakan bahwa anekdot 35 adalah catatan-catatan singkat tentang peristiwa-peristiwa sepintas yang dialami peserta didik secara perseorangan.

3.4.3 Wawancara

Esterberg dalam Sugiyono 2010: 317 mendefinisikan “wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik t ertentu.” Wawancara dapat dilaksanakan antara guru dengan siswa, observer dengan siswa, siswa dengan siswa, dan terkadang guru dengan observer Hopkins, 2007:190. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis wawancara semi-terstruktur. Wawancara semi terstruktur merupakan teknik wawancara yang menggunakan bentuk pertanyaan campuran, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban campuran, ada yang berstruktur ada pula yang bebas Arifin, 2009:158. Pada pelaksanaannya peneliti telah membuat topik-topik pertanyaan yang mengacu pada tabel 3.2. selanjutnya pertanyaan tersebut akan dikembangkan oleh peneliti berdasarkan jawaban dari narasumber. Tabel 3.2 Pedoman Wawancara No Indikator keberhasilan Pertanyaan 1 Memelihara hubungan baik dengan sesamanya Apakah siswa menerima siapa saja yang menjadi anggota kelompoknya? Apakah siswa menyalahkan jika ada temannya yang melakukan kesalahan? 2 Bersedia membantu sesamanya Apakah siswa menawarkan diri untuk membantu ketika orang lain mengalami kesulitan? Apakah siswa bersedia membantu ketika temannya mengalami kesulitan? 3 Tidak berusaha menonjol untuk melebihi orang lain Apakah siswa memberikan orang lain untuk bertanya? Apakah siswa memberi kesempatan orang lain untuk menjawab?

3.4.4 Video

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG KELAS VA SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 30

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku toleransi dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Kalongan Yogyakarta.

0 7 147

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kebebasan dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Pakem 4 Yogyakarta.

0 6 127

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku menghargai dan prestasi belajar siswa kelas III SDN Pakem 4 Yogyakarta.

0 1 142

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kerjasama dan prestasi belajar siswa kelas II SDN Langensari Yogyakarta

0 0 144

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku toleransi dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Kalongan Yogyakarta

0 9 145

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS V SDN SURYODININGRATAN II YOGYAKARTA.

0 0 252

UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MODEL UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DI KELAS V SDN KARANGL

0 0 15

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku menghargai dan prestasi belajar siswa kelas III SDN Pakem 4 Yogyakarta - USD Repository

0 0 140

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kebebasan dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Pakem 4 Yogyakarta - USD Repository

0 1 125