6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think-Pair-Share
TPS
Suprijono 2009:91 mengemukakan bahwa pada model pembelajaran kooperatif tipe
Think-Pair-Share
TPS ini terdiri atas tiga kegiatan, yaitu
thinking
,
pairing
, dan
sharing
. Kemudian, Arends dalam Asmani, 2016:123 menyatakan bahwa teknik
think-pair-share
merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi pola diskusi di dalam kelas.
Asmani 2016:123 menjelaskan bahwa prosedur yang digunakan dalam
think-pair-share
mampu memberikan banyak waktu bagi siswa untuk berpikir, merespon, dan saling membantu satu sama lain. Penjelasan lebih
rinci mengenai teknik pembelajaran
think-pair-share
adalah sebagai berikut :
1 Berpikir
Thinking
Pada tahap
thinking
, guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang berhubungan dengan pelajaran kepada siswa. Kemudian,
guru meminta mereka untuk memikirkan penyelesaian atau jawabannya selama beberapa menit.
2 Berpasangan
Pairing
Pada tahap
pairing
, guru meminta para siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan sesuatu yang telah mereka peroleh. Umumnya,
waktu yang diberikan untuk berpasangan berkisar empat atau lima menit. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat memudahkan
siswa untuk menemukan penyelesaian atau jawaban dari pertanyaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau masalah yang diajukan serta dapat menyatukan gagasan dengan pasangan masing
– masing. 3
Berbagi Sharing Pada tahap
sharing,
guru meminta setiap pasangan untuk berbagi gagasan dengan pasangan lainnya. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara berkeliling di dalam ruang kelas. Adapun, Asmani 2016:88 menyatakan bahwa pengelompokkan
yang paling umum digunakan terdiri dari dua atau tiga anggota yang terbukti mampu meningkatkan efisiensi pembelajaran.
7. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Sadiman dalam Kustandi dan Sutjipto, 2013:3 menyatakan bahwa media merupakan perantara atau pengantar pesan dari pengirim
ke penerima pesan. Selanjutnya, Raharjo dalam Kustandi dan Sutjipto, 2013:3 menjelaskan bahwa media adalah wadah dari pesan yang ingin
disampaikan oleh sumbernya kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.
Adapun pengertian lain yang dikemukakan oleh para ahli dan lembaga dalam Kustandi dan Sutjipto, 2013:4 diantaranya adalah
sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Menurut AECT, media dapat diartikan sebagai segala bentuk
saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. 2
Menurut Fleming, selain sebagai sistem penyampai atau pengantar, media atau
mediator
adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Yang dimaksud
dengan
mediator
adalah media yang menunjukkan fungsi atau perannya sebagai pengatur hubungan yang efektif antara dua pihak
utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran 3
Menurut Heinich dan kawan – kawan, media diartikan sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Lebih lanjut, apabila media itu membawa pesan atau informasi yang bertujuan pembelajaran atau mengandung maksud pembelajaran
maka media itu disebut media pembelajaran. 4
Menurut Hamidjojo dalam Latuheru, media merupakan semua bentuk perantara yang digunakan manusia untuk menyampaikan
atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat tersebut sampai kepada penerima yang dituju.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat atau perantara dalam membantu proses
pembelajaran yang berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran sekaligus
dapat meningkatkan kualias kegiatan pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
1 Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu pembelajaran yang memengaruhi situasi, kondisi, dan lingkungan
belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran Angkowo dan Kosasih, 2007 :27 .
Adapun Levie dan Lentz dalam Kustandi dan Sutjipto, 2013:19 mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,
khususnya media visual, yaitu sebagai berikut : a
Fungsi atensi Fungsi atensi merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau yang
disertai teks materi. b
Fungsi afektif Fungsi afektif dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. c
Fungsi kognitif Fungsi kognitif terlihat dari temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d Fungsi kompensatoris
Fungsi kompensatoris terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali. 2
Manfaat Media Pembelajaran Sudjana dan Riva’I dalam Kustandi dan Sutjipto, 2013 : 22
mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
a Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar. b
Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai
serta dapat mencapai tujuan pembelajaran. c
Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak bosan dan gurupun tidak kehabisan tenaga, apalagi jika guru
mengajar pada setiap jam pelajaran. d
Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar karena mereka tidak hanya mendengarkan penjelasan guru saja,
melainkan juga melakukan aktivitas lain, seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain- lain.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran memiliki manfaat dalam membangkitkan keinginan, minat,
motivasi, rangsangan kegiatan belajar, dan dapat membawa pengaruh psikologis terhadap siswa Angkowo dan Kosasih, 2007
:27 . c.
Macam atau Jenis Media Pembelajaran Berikut klasifikasi dan macam
– macam media pembelajaran menurut Sanjaya 2008 :211 :
1 Dilihat dari sifatnya
a Media Auditif
Media auditif adalah media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan
rekaman suara. b
Media Visual Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan
berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis. c
Media Audiovisual Media audiovisual adalah media yang selain mengandung unsur
suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rekaman video, berbagai ukuran film,
slide
suara, dan lain sebagainya.
2 Dilihat dari kemampuan jangkauan
a Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti
radio dan televisi. b
Media yang mempunyai daya liput terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film
slide
, film, video, dan lain sebagainya 3
Dilihat dari cara atau teknik pemakaian a
Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip, transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media ini memerlukan
alat proyeksi khusus. b
Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya.
Adapun menurut Rudy Brets dalam Sanjaya, 2008: 212 , terdapat 7 klasifikasi media, yaitu :
1 Media audiovisual gerak, seperti film suara, pita video, film tv.
2 Media audiovisual diam, seperti film rangkai suara.
3 Audio semigerak, seperti tulisan jauh bersuara.
4 Media visual bergerak, seperti film bisu.
5 Media visual diam, seperti halaman cetak, foto,
microphone
,
slide
bisu. 6
Media audio, seperti radio, telepon, pita audio. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 Media cetak, seperti buku, modul, bahan ajar mandiri.
8. Media Adobe Flash CS3 Professional