2. Pembelajaran Matematika
Suherman dalam Jihad dan Haris, 2013:11 mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan
pendidik, dan antar peserta didik dalam rangka perubahan sikap. Menurut Suherman dalam Jihad dan Haris, 2013:11, komunikasi diartikan sebagai
proses dimana para peserta didik menciptakan dan saling berbagi informasi satu dengan yang lain untuk mencapai pengertian timbal balik. Dalam suatu
kegiatan pembelajaran, terjadi interaksi antara guru dengan siswa, dan antara siswa dengan siswa lainnya yang saling menciptakan dan berbagi
informasi satu sama lain. Dengan kata lain, pembelajaran matematika adalah proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik, dan antar
peserta didik yang saling berbagibertukar informasi mengenai matematika dalam rangka perubahan tingkah laku.
Adapun pengertian menurut Amir dan Risnawati 2016:8 yang menyatakan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar
mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa
tersebut, dan
dapat meningkatkan
kemampuan mengkonstruksi
pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan terhadap materi matematika. Hendriana dan Soemarmo 2014 : 9 menyatakan bahwa
dalam proses pembelajaran matematika, siswa ditempatkan sebagai subjek yang membangun pengetahuannya dengan memahami kondisi dalam diri
siswa tersebut maupun lingkungan sekitarnya. Siswa aktif mencari, menyelidiki, merumuskan, membuktikan, dan mengaplikasikan materi
yang dipelajari. Selain itu, siswa tidak hanya memahami dan menguasai konsep matematika saja, melainkan juga akan terlatih dalam bekerja
mandiri maupun bekerja sama dalam kelompok, bersikap kritis, kreatif, konsisten, berpikir logis, sistematis, menghargai pendapat, jujur, percaya
diri, dan bertanggung jawab. Dalam suatu proses pembelajaran matematika, model dan media
pembelajaran merupakan unsur penting dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Jihad dan Haris 2013 : 12 , pembelajaran hendaknya tidak
menganut paradigma
transfer of knowledge,
melainkan fokus pada upaya untuk membelajarkan siswa yang ditandai dengan perencanaan
pembelajaran yakni dalam kegiatan pemilihan, penetapan, dan pengembangan model dan metode pembelajaran untuk mencapai hasil
pembelajaran yang diinginkan. Disamping itu, pembelajaran perlu dirancang secara optimal agar dapat memenuhi tujuan yang telah
ditetapkan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam membuat rancangan pembelajaran adalah tersedianya media pembelajaran yang
dibutuhkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Hasil Belajar