Latar Belakang Pengaruh sikap konsumen terhadap program diskon pada minat beli ulang di Matahari versus Ramayana.

6

C. Batasan Masalah

Penelitian ini akan meneliti mengenai perilaku konsumen, pricing, segmentasi pasar, dan diskon. Tetapi disini peneliti akan membahas tentang pengaruh program diskon terhadap minat beli ulang di Matahari versus Ramayana.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap program diskon dari Matahari versus Ramayana. 2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap program diskon dilihat dari jenis kelamin Pria dan Wanita, dan pendapatan. 3. Untuk mengetahui apakah ada sikap konsumen terhadap program diskon berpengaruh pada minat beli ulang. 7

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat merencanakan program diskon yang diadakan pada masa yang akan datang. 2. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan akan menjadi referensi bagi masyarakat dalam melihat pengadaan program diskon yang diadakan oleh Matahari dan Ramayana. 8 BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh konsumen dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Dalam arti lain perilaku ditunjukkan, yakni bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan menukarkan dengan barang atau jasa yang diinginkannya. Analisis tentang berbagai faktor yang berdampak pada perilaku konsumen menjadi dasar dalam pengembangan strategi pemasaran. Dalam dunia pemasaran, mempelajari tentang perilaku konsumen adalah hal yang sangat penting, mengingat tujuan dari pemasaran itu sendiri adalah memahami apa yang di butuhkan oleh konsumen untuk saat ini. Lebih lanjut, keinginan dari konsumen akan produk atau jasa yang sering berubah menjadi keharusan mutlak betapa pentingnya bagi seorang pemasar untuk mengetahui perilaku konsumen dengan memenuhi apa yang mereka inginkan saat ini. 9 1. Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Keller 2009:166 perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi, memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk 2000:72, motivasi dapat digambarkan sebagai tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak. Tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Kita semua mempunyai banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenic; kebutuhan itu timbul dari keadaan tekanan psikologis seperti rasa lapar, rasa haus, atau rasa tidak nyaman. Kebutuhan lain bersifat psikogenik; kebutuhan yang timbul dari keadaan tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa memiliki. Kebutuhan menjadi motif motive ketika kebutuhan itu meningkat sampai tingkat intensitas yang cukup sehingga mendorong kita bertindak. Motivasi dua arah―kita memilih satu tujuan di atas tujuan 10 lainnya―dan intensitas―energi yang kita gunakan untuk mengejar tujuan. Tiga teori terkenal tentang motivasi manusia―teori Sigmund Freud, Abraham Maslow, dan Frederick Herzberg, dalam Kotler dan Keller, 2009:178 membawa implikasi yang cukup berbeda bagi analisis konsumen dan strategi pemasaran. a. Teori Freud Sigmund Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang membentuk perilaku seseorang sebagian besar adalah ketidaksadaran, dan bahwa seseorang tidak dapat memahami secara penuh motivasinya sendiri. Ketika seseorang mengamati merek tertentu, ia tidak hanya bereaksi terhadap kemampuan yang dinyatakan produk tersebut, tetapi juga terhadap tanda lain yang kurang disadari seperti bentuk, ukuran, berat, bahan, warna, dan nama merek. Satu teknik yang disebut teknik tangga laddering memungkinkan kita melacak motivasi seseorang dari motivasi instrumental yang dinyatakan sampai motivasi yang lebih terminal.