PENDAHULUAN LANDASAN TEORI Citra Partai Keadilan Sejahtera di Pemilu 2014 (Analisis Wacana Pemberitaan Partai Keadilan Sejahtera pada Media Online Detikcom)

BAB III GAMBARAN UMUM

Pada bab ini berisikan mengenai profile dari media online Detikcom baik itu sejarah Detikcom, perkembangan Detikcom, visi dan misi Detikcom, struktur organisasi dan struktur redaksional.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS LAPANGAN

Pada bab ini menerangkan analisa peneliti meliputi : analisa teks, analisa discourse practice, sociocultural practice dalam pemberitaan terkait dengan perubahan slogan dan metamorfosis Partai Keadilan Sejahtera pada media online Detikcom dan interpretasi penelitian yang dihubungkan dengan argumentasi serta teori-teori yang terdapat pada bab dua.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini, peneliti memberikan kesimpulan terhadap apa yang telah diteliti dan juga memberikan saran-saran terhadap masalah yang diangkat. 18

BAB II LANDASAN TEORI

A. Teori Performa Komunikatif

Setiap orang yang hidup berorganisasi tentunya memiliki sebuah ikatan yang kuat baik antara setiap anggota maupun dengan organisasi itu sendiri. Penanaman nilai-nilai dan moral yang ditanamkan oleh sebuah organisasi memberikan pengaruh yang kuat pada diri seseorang. Sehingga tak jarang dari sebuah organisasi tersebut menciptakan budaya tersendiri bagi para anggotanya. Untuk memahami kehidupan organisasi, Michael E. Pacanowsky dan Nick O‟Donnell-Trujillo mengonseptualisaikan melalui teori budaya organisasi. Dalam hal ini, Pacanowsky dan Trujillo menyatakan bahwa budaya bukanlah hal-hal yang mengacu pada latar belakang individu ras, etnis, melainkan sebuah cara hidup dalam berorganisasi. Hal ini berkaitan dengan psikologis, emosional, sikap, seluruh simbol tindakan, rutinitas, percakapan individu dalam organisasi. 1 Budaya organisasi terbentuk oleh adanya interaksi atau bentuk komunikasi yang diciptakan oleh setiap individu didalamnya. Sehingga membentuk sebuah pola yang nyata yang berasal dari beragam individu. Melalui pola atau jaring- jaring tersebut, terbentuklah sebuah ikatan antara sesama anggota organisasi. Hal ini dinyatakan oleh Pacanowsky dan Trujillo yang mengadopsi pemikiran dari Clifford Geertz, menyatakan bahwa jaring-jaring budaya organisasi tidak muncul begitu saja melainkan dibangun melalui kegiatan komunikasi. Setiap individu 1 Morissan,Teori Komunikasi Organisasi, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009, h. 101