18
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Performa Komunikatif
Setiap orang yang hidup berorganisasi tentunya memiliki sebuah ikatan yang kuat baik antara setiap anggota maupun dengan organisasi itu sendiri. Penanaman
nilai-nilai dan moral yang ditanamkan oleh sebuah organisasi memberikan pengaruh yang kuat pada diri seseorang. Sehingga tak jarang dari sebuah
organisasi tersebut menciptakan budaya tersendiri bagi para anggotanya.
Untuk memahami kehidupan organisasi, Michael E. Pacanowsky dan Nick O‟Donnell-Trujillo mengonseptualisaikan melalui teori budaya organisasi. Dalam
hal ini, Pacanowsky dan Trujillo menyatakan bahwa budaya bukanlah hal-hal yang mengacu pada latar belakang individu ras, etnis, melainkan sebuah cara
hidup dalam berorganisasi. Hal ini berkaitan dengan psikologis, emosional, sikap, seluruh simbol tindakan, rutinitas, percakapan individu dalam organisasi.
1
Budaya organisasi terbentuk oleh adanya interaksi atau bentuk komunikasi yang diciptakan oleh setiap individu didalamnya. Sehingga membentuk sebuah
pola yang nyata yang berasal dari beragam individu. Melalui pola atau jaring- jaring tersebut, terbentuklah sebuah ikatan antara sesama anggota organisasi. Hal
ini dinyatakan oleh Pacanowsky dan Trujillo yang mengadopsi pemikiran dari Clifford Geertz, menyatakan bahwa jaring-jaring budaya organisasi tidak muncul
begitu saja melainkan dibangun melalui kegiatan komunikasi. Setiap individu
1
Morissan,Teori Komunikasi Organisasi, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009, h. 101
yang heterogen didalamnya memiliki peran yang nyata dalam menyumbangkan sebuah ide guna membentuk sebuah makna bersama.
2
Untuk melihat jaring-jaring yang dibentuk oleh individu dalam sebuah organisasi, hal yang perlu diperhatikan yaitu performa komunikatif. Menurut
Pacanowsky dan O‟Donnell Trujillo, performa merupakan metafora yang
menggambarkan proses simbolik dari pemahaman akan perilaku manusia dalam sebuah organisasi. Aspek citra dan agenda kerja merupakan hal yang tak dapat
dipisahkan dari performa.
3
Dalam penggunaannya, performa komunikatif terbagi menjadi beberapa poin, diantaranya
4
: 1.
Performa Ritual Sebuah performa komunikasi yang terjadi secara teratur dan terjadi berulang
di sebuah organisasi. Performa ritual sendiri terbagi atas empat jenis, yaitu : Pertama, ritual personal yakni mencakup semua hal yang yang dilakukan
seseorang secara rutin. Kedua, ritual tugas yakni perilaku rutin yang dikaitkan dengan pekerjaan seseorang untuk membantu menyelesaikan tugas. Ketiga,
ritual sosial yakni rutinitas verbal dan nonverbal yang biasanya mempertimbangkan interaksi dengan orang lain. Keempat, ritual organisasi
yakni sebuah jenis kegiatan yang diikuti oleh seluruh kelompok kerja dalam sebuah organisasi secara teratur.
2
Morissan,Teori Komunikasi Organisasi, h. 102
3
Gun Gun Heryanto, Dinamika Komunikasi Politik, Jakarta: PT Lasswell Visitama, 2011, h. 152
4
Richard West dan Lynn Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, Jakarta: Salemba Humanika,2009, h. 325-327