Uji Asumsi Klasik Strategi Peningkatan Penjualan Produk Tiang Pancang Beton Pracetak di PT Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan I Medan

pengukuran diujikan berkali – kali terhadap subyek yang sama selalu menunjukan hasil atau skor yang sama. Dalam suatu kelompok item – item pertanyaan dinyatakan reliabel bilamana angka koefisisen   0,60. Untuk pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik alpha cronbach, dengan jumlah sampel 30 responden. Suatu instrumen penelitian dinyatakan reliabel apabila nilai   0,60 Sunyoto, 2006. Pada Tabel 4.5 diuraikan hasil uji reliabilitas berdasarkan Lampiran 3. Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Nilai Alpha Cronbach Keterangan Produk X 1 0,764 Reliabel Harga X 2 0,659 Reliabel Tempat X 3 0,938 Reliabel Promosi X 4 0,937 Reliabel Kualitas Pelayanan X 5 0,681 Reliabel Keputusan Pembelian Y 0,753 Reliabel Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 Dari Tabel 4.4 terlihat bahwa nilai alpha cronbach semua variabel lebih besar dari 0,60 hal ini menunjukkan bahwa variabel reliabel atau handal untuk digunakan pada penelitian.

4.7 Uji Asumsi Klasik

Metode yang digunakan untuk menganalisis pertanyaan penelitian adalah metode regresi, dan untuk menjamin bahwa metode regresi dipilih telah sesuai dan memenuhi asumsi-asumsi yang dipersyaratkan dalam penggunaannya maka dilakukan uji asumsi klasik Ghozali, 2011 a. Uji Normalitas Untuk mencek apakah hasil pengamatan data menyebar normal atau tidak, dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan uji histogram, uji normal P Universitas Sumatera Utara Plot, uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov Situmorang dan Luthfi, 2008. Pada penelitian ini normalitas data dilakukan dengan uji histogram dan uji normal P Plot. b. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Cara yang digunakan untuk menguji autokorelasi dalam penelitian menggunakan uji Durbin-Watson DW Test. Uji Autokorelasi hanya dilakukan pada data time series bukan pada data cross section. c. Uji Multikolinearitas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji Multikolinearitas juga digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear antar variabel independent dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya Multikolinearitas. Pada riset ini akan dilakukan uji Multikolinearitas dengan melihat Value Inflation Factor VIF pada model regresi. Jika VIF lebih besar dari 5 , maka variabel tersebut mempunyai persoalan Multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya Ghozali, 2011. d. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang Universitas Sumatera Utara harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala Heteroskedastisitas. Pengujian apakah terdapat gejala heteroskedastisitas, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada gambar hasil output SPSS Situmorang dan Luthfi, 2008. Selanjutnya, pengujian dengan pengambilan keputusan didasarkan pada : a. Apabila ada pola tertentu, seperti titik-titik point-point yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka telah terjadi Heteroskedastisitas; dan b. Apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. 4.8 Analisis Data 4.8.1 Analisa Regresi Berganda