Uji Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas Analisis Grafik Metode Analisis Regresi Berganda

4.4 Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil observasi berdistribusi normal atau tidak, sehingga data tersebut dapat digunakan atau tidak dalam model regresi. Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik.

a. Analisis Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Kriteria pengambilan keputusan: a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi klasik. b. Jika data tidak menyebar di sekitar garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi klasik. Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.3 dan Gambar 4.4. Universitas Sumatera Utara Sumber : Data primer diolah, 2012 Gambar 4.3 Grafik Histogram Uji Normalitas Gambar 4.3 memberikan interpretasi bahwa grafik histogram memiliki distribusi normal dimana grafik tersebut membentuk pola lonceng atau tidak miring ke kanan atau ke kiri. Sumber : Data primer diolah, 2012 Gambar 4.4 Gambar Plot Uji Normalitas Gambar 4.4 menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan gambar dan Universitas Sumatera Utara gambar kriteria pengambilan keputusan yang pertama dipenuhi yaitu data berdistribusi normal.

b. Analisis Statistik

Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik non- parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S. Menentukan kriteria keputusan, yaitu : 1. Jika nilai Asymp. Sig. 2 tailed 0,05 maka data tidak mengalami gangguan distribusi normal. 2. Jika nilai Asymp. Sig. 2 Tailed 0,05 maka data mengalami gangguan distribusi normal. Tabel 4.16 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Absut N 54 Normal Parameters a,,b Mean 2.1613 Std. Deviation 1.31564 Most Extreme Differences Absolute .099 Positive .099 Negative -.053 Kolmogorov-Smirnov Z .726 Asymp. Sig. 2-tailed .668 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Primer diolah, 2012 Berdasarkan Tabel 4.16 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0,668 dan di atas nilai signifikan 0,05, hal ini menunjukkan bahwa variabel residual absut berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara

4.4.2 Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dengan kata lain, heterokedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varians yang konstan. Pemeriksaan terhadap gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y observasi. 1. Model Grafik Hipotesis : 1. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heterokedastisitas. 2. Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. Sumber : Data primer diolah, 2012 Gambar 4.5 Scatterplot Dari Gambar 4.5 dapat dilihat gambar pencar tidak membentuk pola karena itu tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara 2. Uji Glejser Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian menunjukkan hasil untuk uji glejser pada Tabel 4.17. Tabel 4.17 Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.872 1.940 .965 .339 Promosi .017 .039 -.435 -2.991 .424 Demosi .021 .033 .089 .634 .529 Prestasi .054 .046 .182 1.165 .249 a. Dependent Variabel: absut Sumber : Data Primer diolah, 2012 Hasil ouput terlihat semua variabel independen tidak signifikan sig 0,05 terhadap variabel dependen, Hal ini berarti data tidak terkena heterokedisitas. Menetukan kriteria keputusan: 1 Jika nilai signifikan 0,05 maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. 2 Jika nilai signifikan 0,05 maka mengalami gangguan heterokedastisitas.

4.4.3 Uji Multikolinearitas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor . Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel Universitas Sumatera Utara independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Pada Tabel di bawah ini diketahui nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1, dan nilai VIF yang dipakai 5, maka data tersebut tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.18 Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 18.788 5.246 3.581 .001 Promosi .382 .105 .423 3.642 .001 .995 1.006 Demosi .270 .092 .341 2.941 .005 .995 1.006 a. Dependent Variabel: Prestasi Sumber : Data Primer diolah, 2012 Berdasarkan Tabel 4.18 dapat terlihat bahwa: jika hasil korelasi antara variabel independen di bawah 0,9 maka antara variabel tersebut tidak terjadi multikolinearitas. Selain itu dapat juga diketahui dari persamaan regresi di peroleh nilai tolarance sebesar 0,995 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,006 5, artinya pada variabel promosi dan demosi tidak terjadi multikolinearitas.

4.5 Metode Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas promosi dan demosi terhadap variabel terikat prestasi. Analisis dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for windows dengan menggunakan metode enter. Metode enter digunakan untuk analisis regresi agar dapat mengetahui apakah variabel bebas mempunyai Universitas Sumatera Utara pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat. Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk dapat diketahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan Tabel 4.19 menunjukkan hasil analisis statistik tiap faktor sebagai berikut : Tabel 4.19 Uji Regresi Linier Tiap Faktor Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 18.788 5.246 3.581 .001 Promosi .382 .105 .423 3.642 .001 Demosi .270 .092 .341 2.941 .005 a. Dependent Variabel: Prestasi Sumber : Data Primer diolah, 2012 a. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel bebas yaitu X 1 dan X2. b. Tidak ada variabel bebas yang dikeluarkan removed. c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter. Analisis regresi berganda dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Y = 18,788Constanta + 0,382 X 1 + 0,270 X 2 + e Sebelum nilai a konstanta, nilai b 1 , b 2 , dimasukkan ke dalam persamaan, terlebih dahulu dilakukan analisis determinan, uji F, dan uji t dari hasil pengolahan regresi linear berganda. Universitas Sumatera Utara 4.6 Uji Hipotesis 4.6.1 Uji Signifikan Simultan Uji-F