Teori Motivasi Motivasi 1. Pengertian

memberikan gajiinsentif setiap bulan. Penerimaan gajiinsentif termasuk salah satu faktor pendorongmotivasi bagi bidan dalam bekerja. Gaji dapat dikatakan sebagai imbalan dan merupakan salah satu faktor eksternal yang memengaruhi motivasi seseorang. Pelayanan bidan yang baik kepada ibu dalam pemeliharaan Air Susu Ibu ASI juga dipengaruhi oleh berbagai motivasi baik dari dalam internal ataupun dari luar eksternal bidan itu sendiri.

2.3.2. Teori Motivasi

Menurut Handoko 2001, jika dilihat atas dasar fungsinya motivasi terbagi atas: a motivasi internal dan b motivasi eksternal. Motivasi internal yaitu motivasi yang berfungsi tanpa adanya rangsangan dari luar, dari dalam individu sudah ada suatu dorongan untuk melakukan tindakan dan motivasi eksternal yaitu motivasi yang berfungsi dengan adanya faktor dorongan dari luar individu. Faktor yang berkaitan dengan motivasi internal yaitu kebutuhan, keinginan, prestasipencapaian, penguatan, tanggungjawab, peningkatan status tugas itu sendiri dan kemungkinan berkembang sedangkan faktor motivasi eksternal yaitu faktor pengendaliansupervisi, gajiupah, kondisi kerja, kebijaksanaan, pekerjaan yang mengandung penghargaan, pengembangan dan tanggungjawab Hicks dan Gullet, 2002. Motivasi bidan desa dalam melakukan pelayanan kepada ibu dipengaruhi oleh faktor dari dalam dirinya dan juga faktor dari luar dirinya. Kebutuhan, keinginan dan tanggungjawabnya terhadap pekerjaan akan memengaruhi motivasinya. Universitas Sumatera Utara Faktor dari luar seperti, gajiupah, kondisi kerja dan penghargaan yang diterimanya misalnya dari produsen susu atau pemerintah juga akan memengaruhi motivasinya dalam melakukan pelayanan ASI kepada ibu. Salah satu faktor yang memengaruhi ketidakpuasan bidan dalam pelayanan ASI yaitu tidak adanya penghargaan dari pemerintah sehingga penghargaan yang diperolehnya dari produsen susu akan memengaruhi pelayanan bidan dalam pelayanan ASI kepada bayi baru lahir. Hal ini sesuai dengan penelitian Kasminah 2008, di Klinik Bersalin Kota Medan, bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara insentif dari produsen susu dengan pemberian susu formula pada bayi baru lahir. Teori dua faktor teori Motivasi Higiene dari Frederick Herzberg menunjukkan adanya 2 kelompok faktor yang memengaruhi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu faktor kepuasan satisfaction factors atau motivator dan faktor bukan kepuasan dissatisfies sering disebut dengan pemeliharaan atau hygienic factors Siagian, 1995. Faktor yang memengaruhi motivator adalah prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan, dan pengembangan potensi individu. Rangkaian faktor motivator melukiskan hubungan seseorang dengan apa yang dikerjakannya yaitu kandungan kerjanya, prestasi pada tugasnya, penghargaan atas prestasi yang dicapainya dan peningkatan dalam tugasnya. Faktor higiene adalah terdiri dari kebijakan dan administrasi perusahaan, mutu pengendalian teknis supervisi, kondisi kerja, hubungan kerja, status kerja, keamanan kerja, kehidupan pribadi dan penggajian Handoko, 2001. Universitas Sumatera Utara Bidan desa dalam melakukan pelayanan kebidanan yang baik kepada ibu dipengaruhi oleh kepuasan dan tidak ada kepuasannya terhadap pekerjaannya. Kepuasan terhadap pekerjaannya sejalan dengan menghadapi tantangan dalam melayani masyarakat sehingga bidan dapat memperoleh kesempatan untuk mencapai hasil yang baik atau berprestasi, bidan menyenangi pekerjaannya, mempunyai tanggung jawab, diberikan kesempatan oleh pemerintah untuk mengembangkan karirnya seperti promosi, pelatihan dan yang paling penting adalah bidan mendapat pengakuan dari pemerintah apabila melakukan pekerjaannya dengan baik. Pengakuan atau penghargaan yang diberikan pemerintah bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti surat penghargaan, hadiah berupa wang tunai, medali, kenaikan jabatan dan lainnya. Ketidakpuasan bidan terhadap pekerjaannya biasanya menyangkut kondisi kerjanya yang kurang mendukung misalnya fasilitas Pondok bersalin Desa Polindes yang tidak layak ditempati, alat-alat kesehatan yang diberikan tidak lengkap, selain itu gajiinsentif yang diberikan tidak cukup untuk menjalankan tugasnya dan memenuhi kebutuhan hidupnya, juga kekecewaan terhadap atasannya yang tidak bisa bergaul dengannya dan tidak mampu membimbingnya dalam melakukan tugasnya. Faktor kepuasan dan ketidak puasan bidan dalam melakukan pekerjaannya akan memengaruhinya dalam melakukan pelayanan ASI termasuk juga pelayanan ASI eksklusif kepada ibu. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Amirudin 2008, di Kabupaten Aceh Barat yang mengatakan bahwa, ada hubungan bermakna antara Universitas Sumatera Utara prestasi, tanggungjawab, pengembangan, kondisi kerja, gaji dengan kinerja petugas konselor ASI eksklusif, dalam hal ini bidan desa termasuk petugas konselor ASI eksklusif. Menurut Gibson 1997, motivasi atau dorongan kepada karyawan untuk bersedia bekerja sama demi tercapainya tujuan bersama terdiri dari 2 macam yaitu: a Motivasi finansial yaitu dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan finansial kepada karyawan. Imbalan tersebut sering disebut insentif; dan b Motivasi non finansial yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan, pendekatan manusiawi dan lain sebagainya. Bidan adalah termasuk karyawan yang juga membutuhkan motivasi finansial termasuk gajiinsentif yang cukup dalam melakukan pelayanannya kepada masyarakat dan juga motivasi non finansial seperti pujian dan penghargaan dari pemerintah. Bidan yang mampu meningkatkan cakupan ASI eksklusif membutuhkan pengakuan dan penghargaan dari pemerintah tetapi pada kenyataannya mereka tidak diakui dan dihargai oleh pemerintah. Hal ini sesuai dengan penelitian yg dilakukan oleh Sumantie, 2005 di rumah sakit wilayah Klaten dan Yogyakarta yang menyatakan bahwa, imbalan langsung seperti variabel gajiinsentif dan imbalan tidak langsung seperti bentuk pelatihan, promosi atau pengembangan karir, secara individual berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja dan produktivitas kerja petugas. Universitas Sumatera Utara

2.4. Kinerja Bidan dalam Pencapaian ASI Eksklusif

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Bidan Desa dalam Pelayanan KB di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Mesjid Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten LabuhanBatu Utara Tahun 2015

3 53 142

Pengaruh Karekteristik Pengetahuan dan Sikap Ibu Menyusui terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Munte Kabupaten Karo Tahun 2013

2 72 105

Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat

13 77 118

Pengaruh Karakteristik Individu dan Karakteristik Organisasi terhadap Kinerja Bidan Desa di Puskesmas Indrapura Kabupaten Batubara

2 54 145

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA Hubungan Peran Bidan Dan Dukungan Suami Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu 1.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Peran Bidan Dan Dukungan Suami Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu 1.

0 3 6

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA Hubungan Peran Bidan Dan Dukungan Suami Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu 1.

0 1 14

HUBUNGAN SIKAP DAN PERAN BIDAN TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAMBU BURUNG KABUPATEN BANJAR TAHUN 2014

0 0 6

PENGARUH SIKAP IBU TERHADAP PENCAPAIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS MEGALUH DAN PUSKESMAS JOGOLOYO KABUPATEN JOMBANG Mudhawaroh

0 0 8

HUBUNGAN DUKUNGAN BIDAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO I KOTA YOGYAKARTA

0 2 10