Metode Analisis Data Analisa Univariat 1. Karakteristik Bidan Desa Umur Masa Kerja

3.6.2. Aspek Pengukuran Variabel Dependen Terikat

Aspek pengukuran variabel Dependen Terikat adalah kinerja bidan desa dalam pencapaian ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan daftar isi yang akan diisi oleh peneliti dengan sumber informasi yang berasal dari ibu yang mempunyai bayi umur 6-11 bulan, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader, kepala puskesmas dan bidan koordinator. Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Dependen Terikat No Nama Variabel Jumlah Indikator Kategori Bobot Nilai Variabel cara Ukur Skala Ukur 1. Kinerja Bidan Desa dalam Pencapaian ASI Eksklusif 10 Baik Kurang baik 11 - 20 0 - 10 Kuesioner Ordinal Keterangan : Bobot nilai untuk masing – masing pertanyaan adalah 2 untuk yang menjawab “ ya” , 1 untuk yang menjawab “kadang-kadang” dan 0 untuk yang menjawab “tidak”.

3.7. Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan adalah dengan beberapa tahapan, yaitu uji univariat, bivariat dengan Chi-Square dan multivariat dengan menggunakan regresi logistik. Analisa univariat digunakan untuk mendiskripsikan faktor karakteristik umur, masa kerja, tempat tinggal, pengetahuan dan sikap dan motivasi motivasi internal: kebutuhan, prestasi dan tanggungjawab; motivasi eksternal: kondisi kerja, Universitas Sumatera Utara supervisi, gaji, penghargaan produsen susu dan penghargaan pemerintah dan faktor kinerja bidan desa dalam pencapaian ASI eksklusif. Analisa bivariat digunakan untuk menentukan variabel yang akan menjadi kandidat model. Masing-masing variabel independen dihubungkan dengan variabel dependen, bila hasil uji bivariat mempunyai nilai p 0,25 maka variabel tersebut dapat dimasukkan dalam model multivariat. Model multivariat yang digunakan adalah regresi logistik Luknis et al., 2008 dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : f z = 1 1 + e – α+ β 1 x 1 + β 2 x 2 + ........ β i x i Keterangan: fz = Hasil dari perhitungan fz sebenarnya adalah angka Risiko Relatif RR Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1. Letak Geografi dan Demografi Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh

Puskesmas Tiga Panah mempunyai wilayah kerja yang mencakup 17 desa dengan luas wilayah 149 km² dengan jarak 6 km dari ibukota kabupaten. Puskesmas ini berada di ketinggian 1192 m diatas permukaan laut. Kecamatan Tiga Panah berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah Utara, Kecamatan Merek di sebelah Selatan, Kecamatan Barus Jahe di sebelah timur dan Kecamatan Munte di sebelah Barat. Jumlah penduduk Kecamatan Tiga Panah tahun 2009 adalah 30.026 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga KK 6651 dan kepadatan penduduk 165 km². Desa yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah desa Tiga Panah sebesar 856km² sedangkan desa yang memiliki kepadatan penduduk terendah adalah desa Bertah sebesar 60km². Desa Tiga Panah adalah ibu kota Kecamatan Tiga Panah. Penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan dan sex ratio 101,88. Komposisi penduduk Kecamatan Tiga Panah menurut kelompok umur, menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda 0-14 tahun berjumlah 9348 jiwa, yang berusia produktif 15-64 tahun berjumlah 19.386 jiwa dan berusia tua Universitas Sumatera Utara 65 tahun berjumlah 1292 jiwa. Dengan demikian maka Angka Beban Tanggungan Dependency Ratio penduduk kecamatan Tiga Panah tahun 2009 adalah 54,88. Puskesmas Kutabuluh mempunyai wilayah kerja yang mencakup 16 desa dengan luas wilayah 196 km² dengan jarak 33 km dari ibukota Kabupaten. Puskesmas ini berada di ketinggian 900 m diatas permukaan laut. Kecamatan Kutabuluh berbatasan dengan Kabupaten Langkat di sebelah Utara, Kecamatan Tigabinanga di sebelah Selatan, Kecamatan Payung di sebelah timur dan Kecamatan Mardinding di sebelah Barat. Jumlah penduduk Kecamatan Kutabuluh tahun 2009 adalah 11.884 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga KK 4.715 dan kepadatan penduduk 61 km.². Desa yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah desa Siabang-abang sebesar 228km² dan desa yang paling jarang penduduknya adalah desa Amburidi sebesar 13km². Penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan dan sex ratio sebesar 113,36. Komposisi penduduk Kecamatan Kutabuluh menurut kelompok umur, menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda 0-14 tahun berjumlah 3451 jiwa, yang berusia produktif 15-64 tahun berjumlah 7314 jiwa dan berusia tua 65 tahun berjumlah 1119 jiwa. Dengan demikian maka Angka Beban Tanggungan Dependency Ratio penduduk kecamatan Kutabuluh tahun 2009 adalah 62,48. Kecamatan Tiga Panah lebih banyak dan padat penduduknya, dan letaknya lebih dekat ke kota bila dibandingkan dengan kecamatan Kutabuluh tetapi Sex ratio dan Angka Beban Tanggungan lebih besar di kecamatan Kutabuluh dibandingkan Universitas Sumatera Utara dengan kecamatan Tiga Panah. Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Tiga Panah dan Kutabuluh tahun 2009 Jumlah Penduduk jiwa Laki-laki Perempuan Total No Kelompok Umur Tahun Tiga Panah Kutabuluh Tiga Panah Kutabuluh Tiga Panah Kutabuluh 1. 1 2 1 – 4 1640 623 1529 518 3169 1141 3. 5 – 9 1597 533 1464 556 3061 1089 4. 10 – 14 1620 673 1498 548 3118 1221 5. 15 – 19 1498 542 1447 394 2945 936 6. 20 – 24 1222 496 1266 410 2488 906 7. 25 – 29 1317 459 1339 370 2656 829 8. 30 – 34 1289 437 1318 351 2607 788 9. 35 -39 1101 428 1152 363 2253 791 10. 40 – 44 903 422 899 404 1802 826 11. 45 -49 735 328 769 306 1504 634 12. 50 -54 586 322 536 283 1122 605 13. 55 – 59 791 216 474 300 1265 516 14. 60 -64 357 263 387 220 744 483 15. 65 -69 218 190 307 129 525 319 16. 70 -74 137 193 230 244 367 437 17. 75+ 142 189 258 174 400 363 Jumlah 15.153 6314 14.873 5570 30.026 11884 Sumber : Profil kesehatan Kabupaten Karo tahun 2009.

4.1.2. Pelayanan Kesehatan

1. Sarana Kesehatan

Jumlah sarana kesehatan di Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Jumlah Sarana Kesehatan Dirinci Menurut Desa Tahun 2009 No Desa Puskesmas Pustu BKIA Polin des Pos yandu 1. Tiga Panah 2. Kutabuluh TP K B TP K B TP K B TP K B TP K B 1. Aji Buhara Pola Tebu - - 1 - - - 1 1 1 1 2. Aji Jahe Gunung Meriah - - 1 - - - 1 1 1 1 3. Aji Julu Negeri Jahe - - 1 - - 1 1 - 1 1 4. Aji Mbelang Buah Raya - - 1 - - 1 1 - 1 1 5. Bertah Bintang meriah - - 1 - - 1 1 - 1 1 6. Bunuraya Siabang Abang - - - - 1 1 1 - 1 1 7. Kuta Bale Jinabun - - 1 - - 1 1 - 1 1 8. Kuta Julu Kuta Buluh - 1 - - 1 1 1 - 1 1 9. Kuta Kepar Salit Lau Buluh - - 1 - - 1 1 - 1 1 10. Kubu Simbelang kuta Male - - 1 - - 1 1 - 1 1 11. Lepar samura Ujung Deleng - - - - 1 - 1 1 1 1 12. Manuk mulia Tanjung Merahe - - 1 1 - - 1 - 1 1 13. Mulawari Liang Merdeka - - - - 1 - 1 1 1 1 14. Seberaya Rih Tengah - - - - 1 - 1 1 1 1 15. Suka Mburidi - - - - 1 - 1 1 1 1 16. Sukadame Kuta Buluh Gugung - - - - - - 1 1 1 1 17. Tigapanah 1 - - - - - 1 - 1 Jumlah 1 1 9 1 6 8 17 16 17 16 Keterangan : TP : Tiga Panah ; KB : Kutabuluh Sarana kesehatan di Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh sudah memadai, karena menurut Standar Indonesia Sehat 2010, rasio Puskesmas terhadap jumlah penduduk 1:30.000, rasio pustu terhadap jumlah penduduk 1:10.000-15.000 dan rasio polindes terhadap desa 1:1-2 desa. Setiap desa sudah ada 1 atau 2 sarana kesehatan yang masih layak untuk ditempati. Akses transportasi di wilayah kerja Puskesmas Tiga Panah mudah dijangkau karena angkutan bisa mencapai secara langsung ke Puskesmas dan desa sedangkan di wilayah kerja Puskesmas Kutabuluh Akses transportasi ke beberapa desa agak sulit dijangkau karena angkutan ke beberapa desa tersebut yaitu desa Amburidi, Ujung deleng, Rih tengah, Tanjung Universitas Sumatera Utara merahe, Gunung meriah dan Kuta male hanya 1 x seminggu bisa terjangkau oleh angkutan umum. 2. Tenaga Kesehatan Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3. Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh Tahun 2009 Jumlah No Tenaga Kesehatan Ratio per 100.000 pddk Tiga Panah Ratio per 100.000 pddk Kuta buluh Ratio per 100.000 pddk 1. Dokter Umum 40 3 12,01 3 4,7 2. Dokter Gigi 11 2 3,3 2 1,3 3. Tenaga Kesehatan Masyarakat 40 1 12,0 1 4,7 4. Tenaga Sanitasi 40 1 12,0 1 4,7 5. ApotekerAsisten Apoteker 10 2 3,0 1 1,1 6. Bidan 100 39 30 23 11,8 7. Perawat 117 15 35 4 13,9 8. Tenaga Gizi 22 1 6 1 2,6 Jumlah 64 36 Tenaga kesehatan di Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh, masih belum mencukupi karena belum mencapai target Indonesia Sehat 2010, yaitu tenaga Dokter Umum, Dokter Gigi, Kesehatan Masyarakat, Sanitasi, Apoteker, perawat dan tenaga gizi. Tenaga Bidan sudah mencukupi dan melampaui target Indonesia Sehat 2010, setiap desa sudah ditempati rata-rata 1 atau 2 bidan desa dan sebagian besar bidan tinggal di desa. Universitas Sumatera Utara

3. Cakupan ASI Eksklusif

Data pencapaian cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh Januari - September tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini. Tabel 4.4. Cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Tiga Panah dan Kutabuluh Januari – September tahun 2010 Desa Jumlah bayi ASI eksklusif Persen No Tiga Panah Kutabuluh TP KB TP KB TP KB 1. Aji Buhara Pola Tebu 22 3 1 33,3 2. Aji Jahe Gunung Meriah 37 10 2 20 3. Aji Julu Negeri Jahe 40 20 4 5 4. Aji Mbelang Buah Raya 23 11 3 9,1 5. Bertah Bintang meriah 8 31 0 5 3,2 6. Bunuraya Siabang Abang 69 11 1 2 1,45 9,1 7. Kuta Bale Jinabun 6 27 0 2 3,7 8. Kuta Julu Kuta Buluh 4 41 3 7,3 9. Kuta Kepar Salit Lau Buluh 30 22 3 4,5 10. Kubu Simbelang kuta Male 40 12 2 8,3 11. Lepar samura Ujung Deleng 10 15 4 0 6,7 12. Manuk mulia Tanjung Merahe 14 10 1 10 13. Mulawari Liang Merdeka 17 3 1 1 5,88 33,3 14. Seberaya Rih Tengah 74 7 1 1 1,35 14,2 15. Suka Mburidi 121 8 1 2 0,83 12,5 16. Sukadame Kuta Buluh Gugung 68 9 1 3 1,47 33,3 17. Tigapanah 68 - - - Jumlah 651 240 5 39 0,15 16,25 Cakupan ASI eksklusif tahun 2010 di puskesmas Tiga Panah bila dibandingkan dengan tahun 2009, cakupan ASI eksklusifnya mengalami penurunan sebesar 1,49, sedangkan Puskesmas Kutabuluh cakupan ASI eksklusifnya mengalami kenaikan sebesar 15,77. Standar Pelayanan Minimal SPM cakupan ASI eksklusif tahun 2010 adalah 80. Pencapaian cakupan ASI eksklusif Puskesmas Tiga Panah sampai bulan September tahun 2010 hanya 0,15, sedangkan puskesmas Kutabuluh hanya 16,25 seharusnya sudah tercapai 46,7. Cakupan ASI eksklusif Universitas Sumatera Utara di kedua Puskesmas sangat jauh berbeda. Hal ini disebabkan di Puskesmas Kutabuluh ada bidan desa yang berhasil melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini IMD dan susu formula tidak diberikan sehingga ASI ibu mencukupi sedangkan di Puskesmas Tiga Panah, IMD belum berhasil dilaksanakan dengan alasan ibu masih kedinginan, capek dan kebiasaan masyarakat yang langsung memberikan makanan dan susu formula. 4.2. Analisa Univariat 4.2.1. Karakteristik Bidan Desa Karakteristik responden yang diteliti yaitu umur, masa kerja, tempat tinggal, pengetahuan dan sikap.

a. Umur

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, umur responden berumur 20 - 40 tahun sebanyak 40 orang 83,3, selebihnya berumur 41 – 54 tahun sebanyak 8 orang 16,7. Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh No Umur Jumlah Persen 1. 20 – 40 tahun 40 83,3 2. 41 – 54 tahun 8 16,7 Jumlah 48 100

b. Masa Kerja

Masa kerja responden 10 tahun sebanyak 29 orang 60,4 dan masa kerja ≤ 10 tahun sebanyak 19 orang 39,6. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja di Puskemas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh No Masa Kerja Jumlah Persen 1. ≤ 10 tahun 19 39,6 2. 10 tahun 29 60,4 Jumlah 48 100

c. Tempat tinggal

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Bidan Desa dalam Pelayanan KB di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Mesjid Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten LabuhanBatu Utara Tahun 2015

3 53 142

Pengaruh Karekteristik Pengetahuan dan Sikap Ibu Menyusui terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Munte Kabupaten Karo Tahun 2013

2 72 105

Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat

13 77 118

Pengaruh Karakteristik Individu dan Karakteristik Organisasi terhadap Kinerja Bidan Desa di Puskesmas Indrapura Kabupaten Batubara

2 54 145

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA Hubungan Peran Bidan Dan Dukungan Suami Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu 1.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Peran Bidan Dan Dukungan Suami Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu 1.

0 3 6

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA Hubungan Peran Bidan Dan Dukungan Suami Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu 1.

0 1 14

HUBUNGAN SIKAP DAN PERAN BIDAN TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAMBU BURUNG KABUPATEN BANJAR TAHUN 2014

0 0 6

PENGARUH SIKAP IBU TERHADAP PENCAPAIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS MEGALUH DAN PUSKESMAS JOGOLOYO KABUPATEN JOMBANG Mudhawaroh

0 0 8

HUBUNGAN DUKUNGAN BIDAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO I KOTA YOGYAKARTA

0 2 10