gambaran positif, penerimaan diri dan perasaan dicintai, yang membuka kesempatan orang itu untuk berkembang Alwisol, 2004:259.
d. Kebutuhan Harga Diri
Menurut Poduska 2008: 201, ada dua jenis harga diri, yakni sebagai berikut. a
Menghargai diri sendiri self respect: orang membutuhkan pengetahuan tentang dirinya sendiri, bahwa dirinya berharga, mampu menguasai tugas dan
tantangan hidup. b
Mendapat penghargaan dari orang lain respect from others: orang membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya dikenal baik dan dinilai baik orang
lain. Kepuasan kebutuhan harga diri menimbulkan perasaaan dan sikap percaya diri,
diri berharga, diri mampu, dan perasaan berguna dan penting di lingkungan keberadaannya. Sebaliknya, frustasi karena kebutuhan harga diri tak terpuaskan akan
menimbulkan perasaan dan sikap inferior, canggung, lemah, pasif, tergantung, penakut, tidak mampu mengatasi tuntutan hidup dan rendah iri dalam bergaul.
e. Kebutuhan Beraktualisasi Diri
Kebutuhan akan beraktualisasi diri adalah kebutuhan manusia yang paling tinggi. Kebutuhan ini akan muncul apabila kebutuhan-kebutuhan dibawahnya telah
terpuaskan dengan baik. Maslow dalam Poduska 2002:125, menandai kebutuhan akan aktualisasi diri sebagai hasrat individu untuk menjadi orang yang sesuai dengan
keinginan dan potensi-potensi yang dimilikinya, atau hasrat dari individu untuk menyempurnakan dirinya melalui pengungkapan segenap potensi yang dimilikinya.
Contoh dari aktualisasi diri ini adalah seseorang yang berbakat musik menciptakan komposisi musik, seseorang yang memiliki potensi intelektual menjadi ilmuwan, dan
seterusnya. Aktualisasi diri juga tidak hanya berupa penciptaan kreasi atau karya-karya
berdasarkan bakat-bakat atau kemampuan khusus, semua orang pun bisa mengaktualisasikan dirinya yakni dengan jalan membuat yang terbaik atau bekerja
sebaik-baiknya sesuai dengan bidangnya masing-masing. Setiap individu berbeda- beda bentuk aktualisasi dirinya dikarenakan dari adanya perbedaan-perbedaan
individual. Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan yang orang lain bahkan
tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu. Mereka mengekspresikan kebutuhan dasar kemanusiaan secara alami Alwisol, 2004:260.
2.5. Setting Dalam Novel Skandal