Bimbang Cuplikan hal 33 Jengkel Cuplikan hal 17

3.3.1. Bimbang Cuplikan hal 33

[...“Apa yang menyebabkan Anda menyangka pengirimnya wanita yang waktu itu?” “Pada sisi belakangnya...,”Kurimoto tergagap sebentar. “Ia menulis, ‘Pembohong. Anda pembohong, Sensei’... Saya apa kan sebaiknya kartu itu?” Suguro sudah hendak mengatakan bahwa ia tidak memerlukannya, tetapi kemudian timbul keraguannya. Ia tidak ingin melihat kartu pos itu, tetapi di pihak lain tidak diingininya ada barang semacam itu ditangan Kurimoto. “Saat ini saya sedang tidak bisa berpikir. Yah, kirimkan sajalah kemari.” Suguro tertawa ringan, dengan harapan editor yang masih muda itu tidak merasakan ketegangannya...] Analisis Dari cuplikan yang ada di atas, tokoh utama mengalami wujud aktualisasi berdasarkan indikator pemeliharaan, yaitu bimbang. Bimbang menurut Poduska dan Turman. S 2008 : 252 adalah ditandai dengan cenderung ragu diantara alternatif- alternatif atau goyah waktu melakukan suatu pilihan. Tokoh Suguro pun ragu dalam masalah yang ia hadapi, yaitu antara dua pilihan, apakah surat yang dikirim oleh wanita yang telah membuat cemas dirinya di malam pesta penganugerahan itu, dibuang atau diberikan ke Kurimoto. Bimbang yang tidak berdasarkan pada suatu rasa takut mengenai benar atau salah, tapi lebih bersifat keinginan untuk bertanggung jawab, dan mempunyai suatu penilaian dari persepsi seseorang akan keterbatasan-keterbatasan, dan kesanggupan untuk menghadapi atau mengatasi akibatnya, dan melakukan pengawasan realitas terhadap persepsi sendiri Poduska, 2002 : 188. Demikian tokoh Suguro, ia merasa bimbang bukan merasa takut yang benar atau salah, tetapi lebih bersifat ingin bertanggung jawab atas dirinya sendiri, dan mampu menerima resiko dari surat yang ia terima. Ini lah salah satu wujud aktualisasi diri tokoh Suguro.

3.3.2. Jengkel Cuplikan hal 17

[...”Kemampuan lain-lainnya?” Mundur, belakangan ini. Bagaimana dengan dirimu, Suguro?” Mata Kano memancarkan keisengan. ”Memang kau ini Kristen, dan punya istri teladan. Tapi tidak pernahkah kau jajan juga sampai akhirnya terlalu tua untuk itu? Atau mungkin kau merahasiakan sesuatu yang tidak pernah kau ceritakan pada kami?” ”Untuk apa aku mengoceh, mengumbar rahasia yang pada istriku sendiri pun tidak kuceritakan?” Berlainan dengan caranya bereaksi dimasa silam, Suguro kini tahu bagaimana harusnya membalas sindiran-sindiran iseng yang dilontarkan kalangannya...] Analisis Dari cuplikan diatas tokoh Suguro mengalami wujud aktualisasi diri yang berupa jengkel, kejengkelan Suguro terhadap tokoh kano yang ingin memaksa dirinya untuk mengatakan sejujurnya kalau Suguro pernah ”jajan” yaitu pergi ketempat mesum dan bercinta dengan wanita yang bukan istrinya. Cuplikan hal 133 [..Anda berjumpa dengan seorang wanita tertentu disebuah kedai kopi di jalan Takeshita, kan?” tanya Kobari sang reporter. Jadi itu rupanya. Akhirnya Suguro mengenali bahwa lelaki yang dilihatnya menatap kedalam kedai kopi pada hari ia untuk pertama kali berjumpa dengan Nyonya Naruse adalah reporter ini. ”Lalu kenapa?” Suguro mendongkol. ”Apakah itu tidak boleh?” ”Jika nyonya itu dan perempuan dalam foto ini berteman baik.. Saya sangsi apakah Anda bisa berkeras mengatakan belum pernah melihat dia?” ”Maaf.”Wajah Suguro merah padam. ”Saya tidak berniat tetap tinggal disini, mendengar tuduhan-tuduhan palsu. Anda boleh berbuat semau Anda dengan gosip yang Anda pungut itu, tapi saya akan siap dengan jawaban setimpal apabila Anda memuatnya.”...] Analisis Dari cuplikan diatas terlihat bahwa tokoh utama Suguro mengalami wujud aktualisasi berdasarkan indikator pemeliharaan, yaitu jengkel, tokoh Suguro jengkel karena reporter yang bernama Kobari selalu mengusik kehidupannya. Suguro merasa Kobari selalu membuat ia kesal, karena Kobari selalu ingin tahu siapa sebenarnya Suguro. Jengkel bisa disebabkan karena sesuatu yang menyinggung perasaan kita atau seseorang yang tidak sengaja menggusarkan hati kita. Dalam setiap kejadian kejengkelan adalah akibat dari gangguan-ganguan yang berlanjut. Suguro terganggu akan kehadiran reporter dan potret wajah Tuan S yang ia lihat di pameran jalan Shinjuku itu, dan suguro merasa ganguan-ganguan itu datang secara berlanjut, tapi Suguro tidak menghiraukan dan mencoba tenang, karena apa yang semua dikatakan orang-orang tentang dirinya dianggap Suguro tidak benar. Menyatakan kejengkelan adalah suatu bagian yang penting dari pernyataan harga diri, suatu gambaran kepercayaan terhadap orang lain, dan sebagai pengecekan realitas terhadap perasaan, kedudukan setiap individu Poduska, 2008 :260. Tokoh Suguro menunjukkan kejengkelannya dengan menjaga harga dirinya terlihat dari cuplikan diatas bahwa ”Saya tidak berniat tetap tinggal disini, mendengar tuduhan- tuduhan palsu. Anda boleh berbuat semau Anda dengan gosip yang Anda pungut itu, tapi saya akan siap dengan jawaban setimpal apabila Anda memuatnya.” Dari cuplikan itu terlihat jelas Suguro tetap menjaga harga dirinya, dan memberi kepercayaan kepada Kobari sang reporter, bahwa apapun yang dikatakan orang-orang tentang dirinya belum terbukti benar dan ia siap dengan gosip-gosip tentang dirinya.

3.3.3. Marah Cuplikan hal 52

Dokumen yang terkait

Analisis Psikologis Tokoh Utama Dalam Novel “Her Sunny Side” Karya Osamu Koshigaya Osamu Koshigaya No Sakuhin No “Her Sunny Side” To Iu Shousetsu No Shujinkou No Shinriteki No Bunseki

5 124 71

Analisis Psikologis Tokoh Utama Suguro Dalam Novel Skandal karya Shusaku Endo Endo Shusaku No Sakuhin No “Sukyandaru” No Shousetsu Ni Okeru Shujinkou No Shinrinteki No Bunseki

2 79 64

Yoshichi Shimada No Sakuhin No Saga No Gabai Baachan Toiu Shousetsu No Shujinkou Ni Taishite No Shakaigaku Teki Bunseki

0 66 93

Shakaigakuteki Ni Yoru Inggrid J. Parker No Sakuhin No Rashomon Gate No Shousetsu Ni Okeru Shujinkou No Seikatsu No Bunseki

1 47 65

Analisis “Peranan Wanita Sebagai Tokoh” Dalam Novel Out Karya Kirino Natsuo : Kirino Natsuo No Sakuhin No Auto No Shousetsu No “Shujinkou Toshite Onna No Yakuwari” No Bunseki

3 84 58

Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite

3 59 89

SKIZOFRENIA PARANOID TOKOH SUGURO DALAM NOVEL SUKYANDARU KARYA ENDO SHUSAKU ; TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 0 9

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL SKANDAL, PSIKOANALISA SIGMUN FREUD DAN BIOGRAFI PENGARANG 2.1 Definisi Novel - Analisis Psikologis Tokoh Utama Suguro Dalam Novel Skandal karya Shusaku Endo Endo Shusaku No Sakuhin No “Sukyandaru” No Shousetsu Ni Okeru

0 1 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Psikologis Tokoh Utama Suguro Dalam Novel Skandal karya Shusaku Endo Endo Shusaku No Sakuhin No “Sukyandaru” No Shousetsu Ni Okeru Shujinkou No Shinrinteki No Bunseki

0 0 14

Makna Hubungan Antartokoh dalam Proses Pembentukan Kepribadian Ganda Tokoh Suguro pada Novel Sukyandaru Karya Endo Shusaku

0 0 12