44
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data atau informasi yang menyangkut
masalah yang akan diteliti melalui penelaan buku, jurnal, dan karya tulis lainnya.
2. Studi lapangan, yaitu pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan
turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun alat-alat yang digunakan dalam rangka studi
lapangan ini : a.
Wawancara, adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh peneliti pengumpul data kepada
responden dengan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam.
b. Observasi atau pengamatan, pengamatan dengan menggunakan indera
penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Dalam observasi partisipan, peneliti ikut serta dalam kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau yang diamati, seolah-olah merupakan bagian dari mereka.
c. Angket atau kuisioner, adalah teknik pengumpulan data dengan
menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden Soehartono, 2004: 65.
45
3.4 Teknik Analisis Data
Adapun langkah-langkah analisa data yang dilakukan adalah : 1.
Mengedit Jawaban Responden Apabila pengumpulan datas sudah dilakukan, maka data yang sudah
terkumpul harus diolah dan dianalisis. Dalam pengolahn data, yang harus dilakukan adalah melakukan “editing”. Ini berarti bahwa semua kuisioner harus diteliti satu per
satu kelengkapan dan kejelasan penulisannya. Jika terdapat jawaban yang tidak jelas penulisannya atau ada butir pertanyaan yang tidak terisi, maka peneliti yang
bersangkutan diminta untuk memperjelas dan melengkapinya. Dengan mengedit jawaban responden yaitu pasien dan keluarga sebagai peserta Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial di Pusat Kesehatan Masyarakat PUSKESMAS yang beralamat di Jln.Letjen Jamin Ginting No.540 Padang Bulan Medan.
2. Memberikan Kode
Untuk pertanyaan tertutup, pembuatan kode-kode yang sudah tercantum dalam kuisioner atau menggantinya dengan kode lain yang setara. Kesulitan yang
dihadapi dalam membuat kode pertanyaan terbuka. Dalam arti sebenarnya, kesulitannya bukan terletak pada pembuatan kodenya, melainkan dalam
penggolongan atas jawaban-jawaban yang beraneka ragam. Untuk dapat melakukan penggolongan-penggolongan seperti ini, maka jawaban pada semua kuisioner harus
dicatat lebih dahulu untuk diketahui variasinya. Setelah diketahui variasi jawabannya, maka dibuat penggolongan atas semua jawaban tersebut. Sebagai
contoh sebuah pertanyaan dalam angket memiliki opsi, maka peneliti harus memberikan kode kepada masing-masing opsi, misalnya :
46 a.
Sangat puas terhadap pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS di Pusat Kesehatan Masyarakat PUSKESMAS Jln. Letjen.
Jamin Ginting no.450 Padang Bulan Medan. b.
Puas terhadap pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS di Pusat Kesehatan Masyarakat PUSKESMAS Jln. Letjen. Jamin
Ginting No.450 Padang Bulan Medan. c.
Tidak puas terhadap pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS di Pusat Kesehatan Masyarakat PUSKESMAS Jln. Letjen.
Jamin Ginting No.450 Padang Bulan Medan. 3.
Tabulasi data adalah proses memasukkan data yang dikumpulkan ke dalam bentuk tabel, sehingga distribusi data sebagai variasi kategori jawaban
responden dapat dibaca dan dipahami secara sistemmatis dan mudah melalui tabulasi data peneliti akan dengan mudah mengetahui distribusi frekuensi
kategori jawaban yang diperoleh dari responden Siagian, 2011 : 225.
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif yaitu dengan menjabarkan hasil penelitian, untuk menganalisis
data-data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan mentabulasi data yang didapat melalui keterangan responden, kemudian dicari frekuensi dan persentasenya. Setelah itu
disusun dalam bentuk tabel tunggal dengan menggunakan Skala Likert.
i = Nilai atas – Nilai bawah Variabel
i = 1--1 3
i= 2 3
i = 0,67
47
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Keadaan serta Situasi Puskesmas Padang Bulan 4.1.1 Sejarah Berdirinya Puskesmas Padang Bulan
Oleh karena berkas-berkas tentang berdirinya Puskesmas Padang Bulan ini tidak lengkap maka Penulis mengambil data tentang berdirinya Puskesmas Padang
Bulan ini dari pelangkat yang ada. Puskesmas Padng Bulan ini dulunya bukan sebuah Puskesmas tetapi sebuah poliklinik dan rumah dokter. Peletakan batu pertama
dilakukan oleh Pangdam IIBukit Barisan Bapak Sarwo Edhi Wibowo Brigjen TNI pada tanggal 27 Maret 1968 dan selesai pada tanggal 20 Juli 1968. pelaksanaannya
yaitu Zi Bang Ron-DIM 0212MS.
4.2 Lokasi Puskesmas
Puskesmas Padang Bulan terletak di Jalan Jamin Ginting, Kompleks Pamen, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan.
4.3 Wilayah Kerja Puskesmas
Dalam melaksanakan kegiatannya, Puskesmas Padang Bulan melayani 6Kelurahan yang ada di wilayah kerja Kecamatan Medan Baru dengan luas
527hektar.Perbatasan wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara dengan Kecamatan Medan Petisah
2. Sebelah Selatan dengan Kecamatan Medan Johor
3. Sebelah Timur dengan Kecamatan Polonia