40 peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh
dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
2.9 Definisi Operasional
Ditinjau dari proses atau langkah-langkah penelitian, dapat dikemukakan bahwa perumusan definisi operasional adalah langkah lanjutan dari perumusan
definisi konsep. Definisi konsep ditujukan untuk mencapai keseragaman pemahaman tentang konsep-konsep, baik berupa obyek, peristiwa, maupun fenomena yang
diteliti, maka perumusan operasional ditujukan dalam upaya transformasi konsep kedunia nyata sehingga konsep-konsep penelitian dapat diobservasi Siagian, 2011 :
141. Untuk memahami operasionalisasi konsep penelitian, penulis menegaskan bahwa penelitian ini melakukan kajian satu variabel yaitu pelayanan program Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial bagi pasien dan keluarga yang menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
Sesuai dengan batasan masalah telah diketahui bahwa obyek penelitian ini adalah pasien dan dan keluarga. Oleh karena itu, kajian pokok sekaligus indikator
variabel penelitian ini adalah tingkat kepuasan pasien dan keluarga ketika mendapat pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di puskesmas sebagai
peserta Badan Penyeleggara Jaminan Sosial, meliputi : a.
Sosialiasasi program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial b.
Pendaftaran pasien dan keluarga sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
41 c.
Proses administrasi untuk mendapatkan pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang
Bulan Medan d.
Tingkat kepuasan pasien dan keluarga atas pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang diberikan oleh pelaksana pelayanan
kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya merupakan hak asasi manusia dan diakui oleh segenap bangsa-
bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Indonesia, falsafah dan dasar negara Pancasila terutama sila ke-5 mengakui hak asasi warga atas kesehatan. Hak ini juga terdapat
dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 28H dan pasal 34, dan diatur dalam UU No. 231992 yang kemudian diganti dengan Undang Undang 362009 tentang
Kesehatan. Dalam Undang Undang 362009 ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang
kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Sebaliknya, setiap orang juga mempunyai kewajiban turut serta dalam
program jaminan kesehatanhttps:emirzamsevty16.wordpress.com20150303bpjs- badan-penyelenggara-jaminan-sosial-kesehatan pada tanggal 5 Oktober 2015 pada
pukul 13.27 WIB. Kesehatan merupakan hak asasi sekaligus investasi, dimana semua warga
negara berhak atas pelayanan kesehatan. Untuk itu diperlukan penyelenggaran sistem yang mengatur pembiayaan dan pelayanan kesehatan dalam upaya pemenuhan
kebutuhan dasar kesehatan yang layak. Sistem yang dimaksud yaitu sistem Jaminan Kesehatan. Jaminan kesehatan merupakan salah satu program yang wajib
dilaksanakan dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. Sistem Jaminan Sosial Nasional
merupakan tatacara penyelenggaraan program jaminan sosial berbasis asuransi oleh beberapa badan penyelenggara berdasarkan prinsip: kegotongroyongan, keterbukaan,