95
selisihnya 14,8 lainnya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
d Ada dua pilihan di sini, apakah memakai R Square atau Adjusted R
Square. Jika variabel lebih dari dua variabel maka yang dipakai adalah Adjusted R Square.
4.2 Pembahasan 4.2.1 Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Perawat di Rumah Sakit
Hasil dari hipotesis pertama adalah kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di rumah sakit, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi
kompetensi 0,010 lebih kecil dari nilai 0,05 0,010 0,05 yang menunjukkan bahwa variabel kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di
rumah sakit. Penelitian dari hipotesis pertama ini sejalan dengan penelitian
Angga Rahayu dan Susi Hendriani 2015
, yang menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di rumah sakit.
4.2.2. Pengaruh Penempatan Kerja Terhadap Kinerja Perawat di Rumah Sakit
Hasil dari hipotesis kedua adalah penempatan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di rumah sakit, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi
penempatan kerja 0,028 lebih keci dari nilai 0,05 0,028 0,05 yang menunjukkan bahwa variabel penempatan kerja berpengaruh signifikan terhadap
kinerja perawat di rumah sakit. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Oswald H, Lisbeth dan Sjendri 2015,
yang menunjukkan bahwa penempatan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara
96
4.2.3 Pengaruh Pengembangan Karir terhadap Kinerja Perawat di Rumah Sakit
Hasil dari hipotesis ketiga adalah pengembangan karir berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di rumah sakit, hal ini dapat dilihar dari nilai signifikansi
pengembangan karir 0,000 lebih kecil dari nilai 0,05 0,000 0,05 yang menunjukkan bahwa variabel pengembangan karir berpengaruh signifikan
terhadap kinerja perawat di rumah sakit. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dono
Wirotomo dan Popy Novita Pasaribu 2016 yang menunjukkan bahwa pengembangan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di rumah sakit.
4.2.4 Pengaruh Kompetensi, Penempatan Kerja dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja
Berdasarkan uji hipotesis secara simultan uji F yang dilakukan menunjukkan kompetensi, penempatan kerja dan pengembangan karir secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja. Maka dapat dikatakan bahwa kompetensi yang tinggi dari perawat akan mendorong kinerja
perawat dalam melaksanakan. Ketika kompetensi para perawat tidak tinggi, maka para perawat akan cenderung memiliki kinerja yang rendah dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab masing-masing. Begitu juga dengan penempatan kerja yang diberikan perusahaan kepada
perawat. Jika penempatan kerja diberikan secara adil, layak dan sesuai dengan keahlian maka para perawat akan terpacu dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab mereka dan akan terciptalah kinerja perawat yang optimal. Ketika penempatan kerja yang diterima perawat tidak sesuai keahlian maupun
Universitas Sumatera Utara
97
pengalaman sebelumnya, maka akan menurunkan motivasi para perawat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing, sehingga kinerja
perawat pun juga akan menurun. Sama halnya dengan pengembangan karir. Jika pengembangan karir
seperti, informasi yang jelas mengenai jenjang karir maka akan mendorong para perawat untuk memaksimalkan kinerja dalam pekerjaan mereka.
Jika kompetensi, penempatankerja dan pengembangan karir diterapkan dan disesuaikan dengan baik akan mendorong dan memacu semangat para
perawat untuk bekerja denagn sebaik-baiknya, sehingga terciptalah kinerja yang tinggi oleh para perawat dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab.
Universitas Sumatera Utara
98
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan