115
digunakan untuk melakukan penyesuaian atau pengembangan strategi tertentu dalam mempertahankan kelangsungan salah hidup, satu asset produktif produktif
asset misalnya menggunakan rumah, sawah,ternak, memanfaatkan pekarangan rumah sebagai tanaman untuk keperluan hidupnya. Seperti apa yang telah
dilakukan oleh para Ibu tunggal di Desa Namo Bintang yang memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayuran misalnya cabe, ubi, dan tanaman lain
yang perawannta tidak rumit. Selain menanam sayur mereka juga memanfaatkan pekarangan rumah untuk memelihara ayam kampung.
Selama ini strategi aktif tersebut telah mampu mengatasi permasalahan mereka dalam memenuhi kebutuhan pokok walaupun dengan seadanya. Para Ibu
tunggal di Desa Namo Bintang mampu bertahan dengan keadaan mereka yang penuh dengan tuntutan dan masalah-masalah kebutuhan hidupnya. Mereka akan
memaksimalkan semua potensi sumber daya yang mereka miliki untuk menambah penghasilan walaupun tambahan pendapatan yang mereka dapat tergolong kecil
dan tidak menentu, namun hal tersebut tetap dilakukan agar mereka tetap bisa melangsungkan hidup.
5.3.2 Strategi Pasif
Penekanan atau pengetatan pengeluaran merupakan strategi yang bersifat pasif, yaitu mengurangi pengeluaran keluarga misalnya pengeluaran biaya untuk
sandang, pangan, biaya kesehatan, pendidikan dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ibu sebagai orang tua
tunggal sering menekan biaya pengeluaran. Kebutuhan pokok berada pada urutan pertama dalam strategi bertahan hidup Ibu sebagai orang tua tunggal.
Universitas Sumatera Utara
116
Sikap hemat yang dilakukan Ibu sebagai orang tua tunggal adalah membiasakan seluruh keluarga untuk makan seadanya karena pendapatan Ibu
tunggal yang tergolong rendah dan tak menentu membuat mereka tidak bisa menyediakan makanan yang beragam sehingga mereka membiasakan diri untuk
makan dengan lauk seadanya. Hal tersebut terungkap dari pernyataan informan yang mengatakan:
“kalau untuk makanan keluarga kami, makan seadanya tapi tetap tiga kali sehari namun lauknya sederhana ya kadang makan sama lauk tempe,
tahu dan ikan asin sama kalo ikan basah gitu sekali-sekali, kalau makan daging paling pas lebaran
atau kalau ada orang pesta aja.” Dahliana, 43th.
“keluarga saya tidak sampai mengurangi jatah makan, tapi kalau makan kami memang seadanya aja misalnya pake telur dari hasil ternak atau
beli di warung dan sayurnya kami ambil di sekitar
an rumah.” Dameria, 42 th
Membiasakan anggota keluarga untuk makan seadanya, merupakan penerapan strategi pasif yang dilakukan Ibu sebagai orang tua tunggal untuk
menekan pengeluaran mereka dalam pemenuhan kebutuhan pangan keluarga. Sikap hemat juga diterapkan keluarga Ibu tunggal dalam memenuhi kebutuhan
sandang keluarga. Hal ini terungkap dari pernyataan salah satu informan yang mengatakan:
“wawak beli baju jarang nak, setahun sekali juga belum tentu kalau lebaran paling anak-anak dulu yang wawak utamain itu juga cuma bisa
beli satu pasang aja kalo kawannya pada beli mukenah baru buat lebaran
Universitas Sumatera Utara
117
kadang anak ibuk yang perempuan suka minta beli juga tapi wawak bilang belum ada uang jadi Cuma beli bajunya aja” suratmi,46 th.
Selain membeli pakaian ketika menjelang lebaran ada juga Ibu tunggl yang membeli pakaian baru untuk keluarganya setahun sekali dan juga
membelikan pakaian bekas untuk dipakai sehari-hari di rumah mereka sebagaimana yang diungkapkan salah satu informan yaitu anak dari Ibu tunggal
yang mengatakan: “kami jarang beli baju kak tiap natal aja beli baju satu-satu pasang lain
dari itu mamak beliin kami baju bekas di pajak buat kami pake saehari- hari dirumah.
” David,9 th. Keluarga Ibu tunggal di Desa Namo Bintang hanya memilki sedikit
pakaian, sebagian besar pakaian yang dimiliki keluarga petani adalah kaos oblong dan sisanya merupakan pakaian formal. Pakaian formal hanya dipakai ketika ada
acara penting saja seperti acara pernikahan, sedangkan untuk bekerja dan pakaian sehari- hari mereka menggunakan kaos oblong. Ibu tunggal di Desa Namo
Bintang juga memiliki strategi tersendiri untuk memenuhi kebutuhan kesehatan ketika sedang sakit. Ibu tunggal di Desa Namo Bintang memilih berobat ke
puskesmas ketika sedang sakit. Hal tersebut diketahui dari pernyataan salah satu Ibu tunggal yang mengatakan:
“kalau sakit wawak ke puskesmas, di pijat atau minum jamu aja. Gitu juga udah
sembuh, kecuali gak sembuh wawak ke klinik dekat rumah” Suratmi, 46th.
Berobat ke puskesmas menjadi pilihan Ibu tunggal ketika sakit, karena biaya berobat di puskesmas terjangkau bagi mereka serta adanya layanan
Universitas Sumatera Utara
118
kesehatan gratis bagi masyarakat miskin juga menjadi faktor pendorong Ibu tunggal untuk berobat ke puskesmas. Sikap hemat juga diterapkan keluarga Ibu
tunggal dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak, Ibu tunggal berinisiatif untuk melakukan negosiasi dengan pihak sekolah sehingga biaya sekolah anak
bisa dicicil dan diberikan keringanan waktu pembayaran uang sekolah . Hal ini terungkap dari pernyataan salah satu informan yang mengatakan:
“saya sering kesulitan waktu datang tanggal bayar uang sekolah jadi saya akalin buat celengan uang sekolah anak-anak. Uang yang saya
dapat sedikit saya tabung jadi waktu bayar uang sekolah udah ada uangnya.
Kadang gak cukup juga jadi saya sering dipanggil ke sekolah karna telat bayar, saya minta keringanan waktu. Karena satu anak saya sekolah di
swasta kalau yang dua sekolahnya negeri jadi gratis uang sekolah. Ongkos dan jajan tiap hari saya kasihnya pas-
pasan.” Romauli, 44th. Berdasarkan fakta di atas dapat di simpulkan bahwa Ibu tunggal lebih
memperioritaskan pengeluarannya untuk kebutuhan pangan dan sebisa mungkin meminimalisir pengeluaran untuk kebutuhan lainnya. Hal ini relavan dengan
pendapat Suhartono yang menyatakan bahwa strategi pasif adalah strategi bertahan hidup dengan cara mengurangi pengeluaran keluarga misalnya biaya
untuk sandang, pangan, pendidikan, dan sebagainya dan diperkuat oleh pendapat Kusnadi 2000:8 yang mengatakan bahwa strategi pasif adalah strategi dimana
individu berusaha meminimalisir pengeluaran uang, strategi ini merupakan salah satu cara masyarakat miskin untuk bertahan hidup.
5.3.3 Strategi Jaringan