118
kesehatan gratis bagi masyarakat miskin juga menjadi faktor pendorong Ibu tunggal untuk berobat ke puskesmas. Sikap hemat juga diterapkan keluarga Ibu
tunggal dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak, Ibu tunggal berinisiatif untuk melakukan negosiasi dengan pihak sekolah sehingga biaya sekolah anak
bisa dicicil dan diberikan keringanan waktu pembayaran uang sekolah . Hal ini terungkap dari pernyataan salah satu informan yang mengatakan:
“saya sering kesulitan waktu datang tanggal bayar uang sekolah jadi saya akalin buat celengan uang sekolah anak-anak. Uang yang saya
dapat sedikit saya tabung jadi waktu bayar uang sekolah udah ada uangnya.
Kadang gak cukup juga jadi saya sering dipanggil ke sekolah karna telat bayar, saya minta keringanan waktu. Karena satu anak saya sekolah di
swasta kalau yang dua sekolahnya negeri jadi gratis uang sekolah. Ongkos dan jajan tiap hari saya kasihnya pas-
pasan.” Romauli, 44th. Berdasarkan fakta di atas dapat di simpulkan bahwa Ibu tunggal lebih
memperioritaskan pengeluarannya untuk kebutuhan pangan dan sebisa mungkin meminimalisir pengeluaran untuk kebutuhan lainnya. Hal ini relavan dengan
pendapat Suhartono yang menyatakan bahwa strategi pasif adalah strategi bertahan hidup dengan cara mengurangi pengeluaran keluarga misalnya biaya
untuk sandang, pangan, pendidikan, dan sebagainya dan diperkuat oleh pendapat Kusnadi 2000:8 yang mengatakan bahwa strategi pasif adalah strategi dimana
individu berusaha meminimalisir pengeluaran uang, strategi ini merupakan salah satu cara masyarakat miskin untuk bertahan hidup.
5.3.3 Strategi Jaringan
Universitas Sumatera Utara
119
Strategi pemanfaatan jaringan, merupakan salah satu upaya yang ditempuh oleh keluarga Ibu tunggal di Desa Namo Bintang dalam mengatasi masalah
keuangan keluarga. Pemanfaatan jaringan ini terlihat jelas ketika terjadi permasalahan ekonomi seperti menurunnya pendapatan. Mereka memanfaatkan
relasi untuk memecahkan solusi keuangan keluarga, misalnya meminjam uang kepada tetangga, pemanfaatan jaringan anti kemiskinan, bahkan ada yang
meminjam uang ke koperasi atau rentenir. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Ibu tunggal di Desa Namo
Bintang sering meminta bantuan kepada relasi sosialnya terutama tetangga. Kondisi ini menunjukkan, bahwa diantara mereka memiliki solidaritas yang kuat
dan saling percaya. Terlihat tetangga merupakan tumpuan untuk memperoleh pertolongan dan sebagai tempat pertama yang akan dituju apabila mereka
mengalami masalah. Selain itu, mereka juga dapat melakukan pinjaman kepada rentenir atau koperasi. Hal ini relevan dengan pendapat Suhartono yang
mengatakan bahwa strategi jaringan merupakan strategi bertahan hidup yang dilakukan dengan cara menjalin relasi, baik formal maupun dengan lingkungan
sosialnya dan lingkungan kelembagaan misalnya meminjam uang kepada tetangga, mengutang di warung atau toko, memanfaatkan program kemiskinan,
meminjam uang ke rentenir atau bank dan sembagainya. Meminjam uang merupakan langkah Ibu tunggal untuk mendapatkan uang
secara cepat ketika membutuhkan uang. Dalam hal meminjam uang kepada kerabat atau tetangga pada umumnya mereka menggunakan modal sosial dengan
saling percaya trust antara sesama kerabat atau tetangga. Kepercayaan itu adalah unsur penting dalam modal sosial yang merupakan perekat bagi langgengnya
Universitas Sumatera Utara
120
hubungan dalam kelompok masyarakat. Hal ini terungkap dari pernyataan salah satu Ibu tunggal yang mengatakan:
“Pinjam ke tetangga yang penting jujur dan jangan suka berbohong, insyaallah
pasti akan tetap dibantu” Dahliana, 43th. Kehidupan bertetangga yang dilandasi dengan prinsip tolong menolong
dan kekeluargaan merupakan strategi jaringan yang dilakukan oleh Ibu tunggal di Desa Namo Bintang ketika keluarga mereka terjebak oleh krisis ekonomi. Sampai
saaat ini, upaya bertahan hidup tersebut masih dilakukan oleh Ibu sebagai orang tua tunggal di Desa Namo Bintang. Adanya budaya gotong royong dan
kekeluargaan dapat menjadi pelindung Ibu tunggal ketika mangalami kesulitan. Hal ini relevan dengan pendapat Kusnadi 2000:146 yang menyatakan bahwa
strategi jaringan terjadi akibat adanya interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat, Jaringan sosial dapat membantu keluarga miskin ketika
membutuhkan uang secara mendesak. Secara umum strategi jaringan sering dilakukan oleh masyarakat pedesaan yang tergolong miskin adalah dengan
meminta bantuan pada kerabat atau tetangga dengan cara meminjam uang. Budaya meminjam atau hutang merupakan hal yang wajar bagi masyarakat desa
karena budaya gotong royong dan kekeluargaan masih sangat kental dikalangan masyarakat Desa Namo Bintang.
Selain meminjam uang kepada kerabat atau tetangga, Ibu sebagai orang tua tunggal juga memiliki alternatif lain dalam mencari tempat menghutang uang.
Menghutang uang tersebut dilakukan kepada rentenir atau koperasi. Meminjam uang dilakukan terutama apabila kesulitan ekonomi sudah semakin mendesak dan
kerabat atau tetangga tidak dapat memberikan pinjaman dalam jumlah yang besar.
Universitas Sumatera Utara
121
Rentenir atau koperasi adalah suatu bentuk pinjaman yang diberikan oleh para pemilik modal dengan menekankan pembungaan uang. Ibu sebagai orang tua
tunggal melakukan pinjaman terhadap rentenir tidak akan membayar jumlah pinjaman dalam jumlah yang sama dan pada hari yang sama pula ketika mereka
meminjam uang. Akan tetapi, sistem pembayaran akan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan biasanya pengembalian pinjaman dilakukan
dalam bentuk angsuran atau cicilan dalam tenggang waktu yang telah ditentukan. Prosedur yang ditawarkan adalah pembayaran per hari, pembayaran angsuran per
minggu, dan pembayaran angsuran perbulan. Seperti apa yang telah diungkapkan oleh salah satu informan sebagai berikut :
“wawak meminjam uang ke koperasi untuk memenuhi kebutuhan yang udah mendesak kali misalnya buat modal jualan lagi jadi wawak
pinjam ke koperasi. wawak pinjam biasanya gak banyak Cuma Rp.1.000.000 angsuran yang ditawarkan
ada per hari, wawak harus bayar Rp.30.000 per hari selama 40 hari. Jumlah uang yang kita terima
dari koperasi itu tidak sampai Rp.1.000.000 karena harus dipotong lagi dengan biaya administrasi sebesar Rp.50.000 dan tabungan kita
Rp.100.000. Tabungan ini bisa kita ambil kalo angsuran udah lunas. Gitulah sistem bayarnya, mau gak mau harus dilakukan.
” Suratmi , 46 th.
Selain memanfaatkan jaringan sosial untuk meminjam uang, Ibu sebagai orang tua tunggal juga memanfaatkan jaringan sosial untuk kebutuhan pangan dan
membiayai sekolah anaknya. Seperti yang diuangkapkan Ibu tunggal di Desa Namo Bintang yang mengatakan :
Universitas Sumatera Utara
122
“ Setiap bulan saya dapat bantuan beras RASKIN sebanyak 10kg dari kepala desa , berasnya untung-untungan kadang dapat yang enak tapi
kadang keras dan berasnya banyak yang hancur. Tapi saya syukuri karena beras yang saya dapat cukup membantu apalagi harga beras
sekarang mahal. Romauli,44
th
“sekolahnya anak saya kemarin dapat bantuan keluarga tidak mampu dari pemerintah, yang SMK dapatnya Rp.1.000.000 pertiga bulan
kalau yang SD kemarin Rp.450.000 per tiga bulan juga. Kami yang punya KPS Kartu Perlindungan Sosial disini rata-rata dapat jadi
biaya sekolah terbantu. Uangnya saya buat untuk bayaran spp,
beli seragam dan keperluan sekolah anak-anak gak dipake buat
yang lain.
” Dameria , 42th . Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa jaringan sosial
memiliki peran penting bagi masyarakat kelas bawah seperti Ibu sebagai orang tua tunggal di Desa Namo Bintang, karena jaringan sosial berfungsi sebagai jaring
pengaman yang masih bisa membantu Ibu tunggal ketika sedang mengalami kesulitan ekonomi. Banyak Ibu tunggal di Desa Namo Bintang yang terbantu
hidupnya karena bantuan dari jaringan sosial yang mereka miliki baik jaringan sosial yang bersifat informal seperti saudara dan tetangga maupun jaringan sosial
yang bersifat formal seperti pegadaian.
5.4 Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal