111
setuju, dan sebanyak 16 orang responden 32 menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan tersebut.
Tabel 4.41 Anda Akan Merekomendasikan Pasta Gigi Pepsodent
Kepada Orang Lain
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid R
12 24.0
24.0 24.0
S 26
52.0 52.0
76.0 SS
12 24.0
24.0 100.0
Total 50
100.0 100.0
Sumber: Olah data kuesioner, 2011 Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 12 orang
responden 24
ragu-ragu terhadap
pernyataan anda
akan merekomendasikan pasta gigi Pepsodent kepada orang lain, 26 orang
responden 52 menyatakan setuju, dan sebanyak 12 orang responden 24 menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan tersebut.
C. UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi, variabel pengganggu residual memiliki distribusi normal, dan
data yang baik dan layak digunakan dalam suatu penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal.
112
Gambar 4.1
Sumber: Olah data kuesioner, 2011 Berdasarkan tampilan grafik histogram pada gambar di atas, dapat
disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal simetris. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi
asumsi normalitas
Gambar 4.2
Sumber: Olah data kuesioner, 2011
113
Berdasarkan tampilan grafik NormalProbability Plot pada gambar menunjukkan bahwa titik-titik yang menggambarkan data
sesungguhnya terlihat menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya. Hal ini mengartikan bahwa model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.42 Coefficient
Sumber: Olah data kuesioner, 2011 Berdasarkan tabel hasil uji multikolinieritas di atas menunjukkan
bahwa diantara variabel independen yaitu brand awareness, perceived quality,
brand association,
dan brand
loyalty tidak
terjadi multikolinieritas. Hal ini dikarenakan dari 4 variabel independen,
semuanya memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF variance inflation factor yang seluruhnya lebih kecil dari 10.
Model
Collinearity statisticts
Tolerance VIF
1 constant Brand_awareness
Perceived_quality Brand_association
Brand_loyality 0,500
0,419 0,416
0,267 2,001
2,388 2,404
3,746
114
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan grafik scatterplot untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas. Caranya adalah dengan melihat grafik scatterplot
tersebut. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas homoskedastisitas.
115
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Olah data kuesioner, 2011 Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa titik-titik pada
grafik scatterplot menyebar keseluruh daerah sumbu X maupun daerah sumbu Y dan titik-titik tersebut juga tidak membentuk pola
tertentu yang jelas. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada data yang digunakan dan model regresi
bisa dikatakan layak digunakan untuk memprediksi keputusan pembelian variabel dependen berdasarkan variabel-variabel
independen yaitu brand awareness, perceived quality, brand association, dan brand loyalty.
116
D. Uji Regresi Linier Berganda