116
D. Uji Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini teknik analisis yang dipergunakan adalah analisis regresi linier berganda. Pada dasarnya analisis regresi digunakan
untuk memperoleh persamaan regresi dengan cara memasukkan perubah satu demi satu sehingga dapat diketahui pengaruh yang paling kuat sampai
dengan yang paling lemah. Untuk menentukan persamaan regresi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.43 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant -1.247
.491 -2.539
.015 Brand awareness
.417 .149
.262 2.803
.007 .500
2.001 Perceived quality
.261 .128
.208 2.036
.048 .419
2.388 Brand association
.240 .101
.243 2.371
.022 .416
2.404 Brand loyalty
.359 .143
.321 2.512
.016 .267
3.746
Sumber: Olah data kuesioner, 2011 Berdasarkan tabel coefficients di atas dapat dibuat persamaan
regresi linier berganda sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Y = -1,247 + 0,262 X1 + 0,208 X2 + 0,243 X3 + 0,321 X4
117
Keterangan: Y = keputusan pembelian X1 = brand awareness
X2 = perceived quality X3 = brand association
X4 = brand loyalty
E. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen brand awareness, perceived quality,
brand association, dan brand loyalty menjelaskan variabel dependen keputusan pembelian. Namun untuk regresi linier berganda sebaiknya
memakai R square yang telah disesuaikan atau tertulis adjusted R square, karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang
digunakan dalam penelitian. Untuk dapat mengetahui determinasi variabel yang diteliti dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.44 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-
Watson 1
.897
a
.804 .786
2.87940 1.786
Sumber: Olah data kuesioner, 2011 berdasarkan tabel 4.44 dapat dilihat bahwa nilai korelasi antara
variabel independen brand awareness, perceived quality, brand association, dan brand loyalty dengan variabel dependen keputusan
118
pembelian adalah “R” 0,897. Nilai korelasi ini terbilang kuat dan sekaligus mengartikan bahwa korelasi antara variabel-variabel yang diuji
juga kuat. Jadi bisa disimpulkan bahwa variabel brand awareness, perceived quality, brand association, dan brand loyalty memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Selain itu dari tabel di atas juga diperoleh nilai adjusted R² = 0,786
dan nilai ini mengartikan bahwa 78,6 dari variasi keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variasi dari ke 4 variabel dependen yaitu brand
awareness, perceived quality, brand association, dan brand loyalty. Sedangkan sisanya sebesar 21,4 dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar
model.
F. Uji Hipotesis