Kerangka Berpikir Hipotesis Tindakan

C. Kerangka Berpikir

Hasil belajar kimia yang rendah memacu seorang pendidik untuk menilai dirinya sendiri apakah pendekatan pembelajaran yang digunakan sudah tepat atau belum. Hal tersebut terlihat dari ketuntasan hasil pembelajaran yaitu KKM Kriteria Ketuntasan Minimum, apakah sudah tuntas atau tidak. Hasil belajar kimia kelas XI semester genap pada konsep larutan asam basa memperlihatkan rendahnya nilai kimia siswa yang belum mencapai KKM. Hal tersebut dikarenakan penggunaan metode ceramah yang kurang kreatif dan tidak memberikan pengalaman langsung kepada siswa disebabkan karena keterbatasan pendidik dan kondisi fasilitas sekolah yaitu dalam pengadaan alat dan bahan laboratorium yang kurang lengkap sehingga membatasi seorang pendidik untuk menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan hakikat pembelajaran IPA yang menekankan pada kemampuan ilmiah siswa. Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai dalam pembelajaran kimia di kelas XI semester II adalah mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan. Penggunaan pendekatan pembelajaran inkuiri tidak hanya sebatas teori yang diberikan guru namun dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Jadi melalui pembelajaran ini siswa dapat menemukan sendiri pengetahuannya, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan dapat berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa. Adapun alur kerangka berpikir dalam penelitian ini ditunjukkan pada gambar berikut: Gambar 2.1. Bagan Berpikir dalam Penelitian

D. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep larutan asam basa ”. Pendekatan Inkuiri - Menekankan proses - Memberikan pengalaman langsung - Menemukan pengetahuan sendiri - Pembelajaran lebih bermakna - Melatih keterampilan sains karena menggunakan metode ilmiah - Berorientasi pada siswa dan lebih interaktif - Siswa akan lebih mengingat pembelajaran jika melakukan hal yang nyata - Pengetahuan yang diperoleh siswa lebih bermakna Hasil belajar meningkat 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Februari – 09 Maret 2013 semester genap tahun ajaran 2013-2014. Tempat yang dijadikan penelitian adalah kelas XI-IPA 3 SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

1. Metode Penelitian

Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK. PTK merupakan Classroom Action Research CAR, yaitu penelitian tindakan action research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas, dengan cara 1 merencanakan, 2 melaksanakan dan 3 merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa meningkat. 1 PTK bertujuan memperbaiki kinerja guru dalam mengajar, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasikan. 2 Namun demikian hasil penelitian tindakan dapat saja diterapkan oleh orang lain yang memiliki latar belakang yang mirip dengan peneliti. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru bidang studi kimia di sekolah yaitu pengajaran dan observasi yang dilakukan secara bergantian. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, analisis dan refleksi. 1 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Indeks, 2012, Cet. Ke-5, hal. 9 2 Ibid., hal. 10