4. Kelebihan dan Kekurangan Inkuiri
Inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak dianjurkan karena pebelajaran ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
26
a. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang menekankan
kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih
bermakna. b.
Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c. Merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
d. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani
kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan bagus tidak akan terhambat oleh
siswa yang lemah dalam belajar. Di samping memiliki keunggulan, inkuiri juga memiliki
kelemahan sebagai berikut, yaitu:
27
a. Kesulitan mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Strategi ini sulit dilakukan dalam merencanakan pembelajaran oleh
karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. c.
Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu yang panjang, sehingga sering kali guru sulit untuk menyesuaikannya
dengan waktu yang telah ditentukan. d.
Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi, maka strategi pembelajaran inkuiri akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru.
26
Sanjaya, op. cit., h. 208
27
Junaedi, op .cit., h. 6-16
5. Hakekat Hasil Belajar
Belajar merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan
atau pengalaman.
28
Sedangkan proses belajar adalah serangkaian aktivitas yang terjadi pada pusat saraf individu yang belajar yang terjadi secara
mental dan tidak dapat diamati.
29
Sehingga hasil belajar merupakan perubahan dalam kemampuan tertentu sebagai akibat belajar. Dengan
demikian hasil belajar berhubungan dengan proses pembelajaran yang berlangsung. Pandangan mengenai proses belajar bukan saja menentukan
hasilnya tetapi juga model evaluasi yang dianjurkan untuk digunakan, oleh karenanya proses belajar menentukan hasil belajar.
Proses belajar dan hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berasal dari luar ataupun dari dalam. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi hasil belajar, diantaranya faktor-faktor hasil belajar menurut Zikri Neni Iska adalah:
30
a. Faktor internal dalam, yakni fisiologi yang terdiri dari kondisi fisik
dan panca indra; dan faktor psikologi yang terdiri dari bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognisi.
b. Faktor eksternal luar, yakni lingkungan yang terdiri dari alam dan
sosial; dan instrumental yang terdiri dari kurikulum, guru, sarana prasarana, administrasi dan managemen.
Menurut Syaiful Bahri Dzamarah dan Aswan Zain, “apabila 75
dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar atau mencapai taraf keberhasilan minimal, optimal bahkan maksimal, maka proses belajar
mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru ”.
31
Hal tersebut menunjukkan bahwa jika hasilnya baik 75 lulus maka kegiatan belajar
28
Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010, Cet.ke-5, h. 12
29
Ibid., h. 16
30
Zikri Neni Iska, Psikologi: Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkunag, Jakarta: Kizi Brother, 2006, h. 85
31
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, cet. Ke-3, h. 108
mengajar dapat dikatakan berhasil, akan tetapi jika belum mencapai 75 dari siswa maka kegiatan belajar mengajar dikatakan belum berhasil.
Sehingga perlu diberikan perbaikan dalam proses belajar. Benjamin Bloom dan kawan-kawannya membagi hasil belajar
menjadi tiga ranah, yaitu: a.
Ranah kognitif, menurut Bloom terdapat enam jenjang proses berpikir, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis dan evaluasi.
32
b. Ranah afektif, Krathwohl dan kawan-kawan membaginya menjadi 5
taksonomi, yaitu receiving, responding, valuing, organization, characterization by value complex..
33
c. Ranah psikomotorik, meliputi persepsi, kesiapan melakukan suatu
pekerjaan, respons terbimbing, kemahiran, adaptasi dan orijinasi.
34
Ketiga ranah tersebut saling berkesinambungan dan memiliki peranan yang sangat penting dalam mengukur hasil belajar siswa.
Sehingga dalam proses belajar diharapkan guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa tidak hanya pada satu ranah tetapi ketiga ranah tersebut.
6. Larutan Asam Basa