49
F. Jadwal Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis berlangsung sejak Februari 2015 Tabel 1
Jadwal Penelitian
No. Jenis Kegiatan
Tahun 2015 Februari
Maret April
Mei Juni
Juli Agustus
1. Penyerahan
Proposal Skripsi dan Dosen
Pembimbing 2.
Pelaksanaan Bimbingan
Skrispi 3.
Pengumpulan Literatur
Mengenai Skripsi 4.
Melakukan Wawancara
dengan Informan 5.
Analisis Data 6.
Penyerahan Laporan Skripsi
7. Sidang Skripsi
50
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Profil Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Secara resmi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia berdiri di pertengahan tahun 1980, namun integrasi keseluruhan secara fisik baru
dapat dilakukan pada Januari 1981 sampai dengan tahun 1987. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia masih berlokasi di tiga tempat
terpisah, yaitu Jl. Merdeka Barat 12 Museum Nasional, Jl. Merdeka Selatan No.11 Perpustakaan PSP, dan Jl. Imam Bonjol No. 1 Museum
Naskah Proklamasi. Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada saat itu adalah Mastini Hardjoprakoso, MLS.
Dengan selesainya pembangunan dan renovasi sebagian gedung di Jl. Salemba Raya No. 28 A, pada awal 1987 pimpinan dan staf dari tiga
bidang kecuali bidang koleksi pindah ke lokasi tersebut. Gedung baru ini menyatakan semua kegiatan di bawah satu atap yang sebelumnya
terpencar di beberapa tempat di Jakarta. Kemudian pada tahun 1989, status Perpustakaan Nasional Republik Indonesia berubah menjadi lembaga
Pemerintah Non Departemen LPND, melalui keputusan Presiden RI No. 11 Tahun 1989. Dengan keputusan Presiden ini, PNRI menjadi lembaga
yang berdiri sendiri dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Implikasi dari perubahan status ini, antara lain adalah Perpustakaan
51
Wilayah yang semula di bawah pusat pembinaan Perpustakaan, berubah menjadi bagian dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Sejak saat
itu, pembinaan dan pengembangan kegiatan perpustakaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia merupakan bagian dari tugas dan kewenangannya di
bidang perpustakaan. Pada tahun 2007 Undang-Undang UU No. 43 Tahun 2007
tentang Perpustakaan ditetapkan, yaitu lebih memperkuat status dan kedudukan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia secara hukum. UU
No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan memberi definisi perpustakaan sebagai institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya
rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi, para
pemustaka. Sementara itu, masih menurut UU Perpustakaan menyebut Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai lembaga Pemerintah
Non Departemen LPND yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan rujukan,
perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di ibukota negara.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mempunyai peran ganda sebagai berikut.
c. Sebagai salah satu sarana pelestarian bahan pustaka yang merupakan
hasil budaya bangsa, maksudnya adalah bahan pustaka yang mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan,
teknologi dan kebudayaan serta dapat dimanfaatkan masyarakat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang