Tugas, Fungsi dan Peran Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

57 5 Koleksi Peta Koleksi peta yang tersedia terbitan dari tahun 1609 sampai dengan sekarang. Peta Batavia merupakan koleksi tertua yang diterbitkan tahun 1669. Jenis koleksi peta yang tersedia meliputi peta topografi, geologi, kemampuan tanah, pertambangan, pertanian, dan sejarah. Media yang digunakan berupa kain, kertas, dan plastik. 6 Koleksi lukisan Untuk koleksi lukisan sebagaian besar merupakan reproduksi lukisan arkeologi Indonesia seperti candi, patung, keris, dan sebagainya. Reproduksi lukisan tersebut merupakan hadiah dari The British Library kepada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada tahun 1995 yang aslinya masih disimpan di sana. Koleksi lukisan unggulan lainnya adalah karya pelukis berkebangsaan Belanda di masa kolonial yang bernama Johannes Rach. 7 Koleksi Audio Visual Koleksi audio visual disebut juga koleksi pandang dengar, yang terdiri atas mikrofilm, mikrofis, foto, video, dan kaset yang berisi tentang film dokumenter seni serta berbagai koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dalam format mikrofilm, mikrofis, maupun digital. 8 Koleksi ManuskripNaskah Nusantara Koleksi yang tersedia sebagian besar diantaranya hasil pengumpulan kolektor seperti Pigeaud, Brandes, Cohen, Von de Wall, Van der Tuuk dan Artati Soedirjo, serta Gusdur. Jumlah koleksi naskah sekitar ± 10000 judul. Koleksi ini berusia ± 100 tahun, dan yang sudah dialih media ke bentuk mikrofilm sekitar ± 80 dari jumlah koleksi. Dan 58 yang dialih media dalam bentuk layanan digital baru sekitar 300-an judul naskah. 64

6. Pusat Preservasi Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mempunyai tugas pokok membantu Presiden dalam penyelenggaraan pengembangan dan pembinaan Perpustakaan dalam rangka pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan pelayanan informasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dilengkapi unit kerja, diantaranya Pusat Deposit dan Konservasi yang dalam perkembangannya melalui keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia No.3 tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, dibawah Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi. Pusat Preservasi berdiri sendiri, kedudukannya sebagai eselon dua sejajar dengan Direktorat Deposit dan dua pusat lainnya yaitu Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi serta Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka. Pusat Preservasi yang ada di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia terletak di gedung blok E yang terdiri dari 8 delapan lantai 64 Hasil wawancara dengan informan yaitu Ibu Dra.Made Ayu Wirayati M. Ikom pada tanggal 4 Juli 2015.