Sejarah Berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

53 Gedung kedua terletak di Jalan Merdeka Selatan No.11 Jakarta Pusat. Gedung ini merupakan tempat Deputi Bidang Sumber Daya Manusia. Perpustakaan ini mengadopsi sistem layanan terbuka open access, Yaitu anggota Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dapat meminjam buku, tetapi harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Untuk Informasi-informasi yang dibutuhkan mengenai Perpustakaan Nasional Republik Indonesia khususnya yang berada di Jalan Merdeka Selatan No.11 Jakarta Pusat atau pemustaka yang ingin memperpanjang masa peminjaman bahan pustaka, dapat melalui pesawat telepon di nomor 021- 3448813, 3448812, 3455611, atau faksimili 3448812, 34833314 ext. 236.

3. Visi dan Misi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menetapkan visi dan misi. Visi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yaitu: Terdepan dalam informasi pustaka, menuju Indonesia gemar membaca. Sedangkan misi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yaitu : 1. Mengembangkan koleksi Perpustakaan di seluruh Indonesia. 2. Mengembangkan layanan informasi Perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi TIK, dan 54 3. Mengembangkan infrastruktur melalui penyediaan sarana dan prasarana serta kompetensi SDM. 62

4. Tugas, Fungsi dan Peran Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang perpustakaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menyelenggarakan fungsinya yaitu: 1. Mengkoordinasikan kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 2. Mengkaji dan menyusun kebijakan nasional di bidang perpustakaan. 3. Melancarkan dan membina terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang perpustakaan; 4. Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga. Dalam menyelenggarakan fungsinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia memiliki kewenangan, antara lain: 1. Menyusun rencana nasional secara makro di bidang perpustakaan. 2. Merumuskan kebijakan di bidang perpustakaan untuk mendukung pembangunan secara makro. 3. Menetapkan sistem informasi di bidang perpustakaan. Kewenangan lain yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu: 1. Merumuskan dan pelaksanaan di bidang perpustakaan. 2. Merumuskan pelaksanaan kebijakan pelestarian pustaka budaya bangsa dalam mewujudkan koleksi deposit nasional dan pemanfaatannya. 63 62 Perpustakaan Nasional RI, Pokok-Pokok Kebijakan dan Strategi Pelestarian Bahan Perpustakaan BP dan Naskah Kuno, 2014. h. 3. 63 Tugas, Fungsi dan Wewenang diakses pada tanggal 12 Agustus 2015 ukul 00.51 dari http:kelembagaan.perpusnas.go.idberandatugas_fungsi_wewenang . 55

5. Koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jenis koleksi bahan pustaka yang dilayankan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia antara lain: 1 Koleksi Buku Monograf Koleksi buku mempunyai pelayanan bahan pustaka dan referensi rujukan kepada pemustaka, baik untuk anggota maupun pengunjung perpustakaan biasa non anggota. Koleksi buku atau monograf mencakup terbitan tahun 1556 sampai yang paling mutakhir, yaitu terdiri atas buku-buku teks, laporan penelitian, skripsi, tesis, dan buku rujukan. Koleksi buku monograf di Per pustakaan Nasional Re publik Indonesia ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam koleksi monograf terdiri dari: a. Koleksi buku tentang Presiden Soekarno, yaitu mencakup biografi, antobiografi dan kumpulan pidato. b. Koleksi buku langka. Pada awalnya merupakan koleksi perpustakaan Museum Nasional. Buku-buku ini mencakup terbitan zaman kolonial sejak tahun 1556-1985 c. Koleksi varia lembaran berupa ilustrasi yang terdapat pada lembaran-lembaran lepas yang terkumpul dalam portepel dan kotak karton, terdiri dari: surat kabar, gambar, peta, piagam, lukisan, asli dan naskah. d. Koleksi terlarang yaitu, bahan pustaka yang memuat pahamideologi yang dilarang pada zaman pemerintahan Orde Baru, seperti komunisme.