Pengertian Pelestarian Bahan Pustaka

14

3. Unsur-Unsur Pelestarian Bahan Pustaka

Ada beberapa unsur penting yang perlu diperhatikan dalam pelestarian bahan pustaka adalah sebagai berikut: a. Manajemen perlu diperhatikan siapa yang bertanggung jawab dalam pekerjaan ini, bagaimana prosedur pelestarian yang harus diikuti. Bahan pustaka yang akan diperbaiki harus dicatat dengan baik, apa saja kerusakannya, apa saja alat perlu disiapkan dan bahan kimia yang diperlukan dan sebagainya. b. Tenaga yang merawat bahan pustaka dengan keahlian yang mereka miliki. Mereka yang mengerjakan pelestarian ini hendaknya mereka yang telah memiliki ilmu atau keahlianketerampilan dalam bidang ini. c. Laboratorium, suatu ruang pelestarian dengan berbagai peralatan yang diperlukan, misalnya alat penjilidan, lem, alat laminasi, alat untuk fumigasi, dan sebagainya. Sebaiknya setiap perpustakaan memiliki ruang laboratorium sebagai “bengkel” atau gudang buat bahan pustaka yang perlu dirawat atau diperbaiki. d. Dana untuk keperluan ini harus diusahakan dan dimonitor dengan baik, sehingga pekerjaan pelestarian tidak akan mengalami gangguan. Pendanaan ini tergantung dari lembaga tempat perpustakaan bernaung. 11

C. Kebijakan Pelestarian Bahan Pustaka

Kebijakan pelestarian merupakan suatu dokumen yang berisi maksud-maksud pelestarian secara terinci dan prosedur yang terkandung di dalamnya. Pelaksanaan kebijakan pelestarian ini diperoleh melalui proses perencanaan yaitu mulai dari proses penelusuran, survei kondisi dan penentuan cara-cara pelestarian yang akan dilakukan. Melalui proses ini Tim Penyusun Kebijakan Pelestarian, Pengelola Koleksi dan Tim Pelaksana Pelestarian mempunyai tugas yang saling terkait satu sama lain. Tim ini menyusun uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing kelompok yang berkaitan dengan pelestarian bahan pustaka. 12 11 Ibid. h.7 12 Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Perawatan dan Pemeliharaan Fasilitas Perpustakaan. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 1995.h.17. 15 Kebijakan pelestarian bahan pustaka sudah terdapat di setiap institusi perpustakaan atau arsip. Sasaran dalam kebijakan pelestarian yaitu untuk memastikan bahwa bahan dan informasi yang diinginkan atau digunakan oleh pemustaka dapat tersedia dengan layak ketika diperlukan. Seperti kebijakan yang diatur Brown University Library yang menyatakan bahwa : “potential projects should be evaluated as to wether it is technically possible with current equipment and software to, present, and store images in ways that meet user needs. Collection type may dictate some parameters, depending on level of ambition, size, imaging requirements, cataloging requirements, conservation requirements…beyond support for equipment, operating budget, technical support and staffing, considerations include : a Condition of materials allows for them to be digitized safely. b Condition of materials requires conservationre-housing for safe digitization .” 13 Dari pernyataan diatas dijelaskan bahwa setiap kegiatan pelestarian khususnya digitalisasi haruslah dievaluasi baik secara teknis yaitu apakah memungkinkan untuk melakukan digitalisasi pada suatu bahan pustaka dengan peralatan dan software yang dimiliki, serta dapat memberikan hasil yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dimana jenis koleksi dapat menentukan beberapa parameter, tergantung pada tingkat ambisi, ukuran, persyaratan pencitraan, persyaratan katalogisasi, dan persyaratan konservasi. selain peralatan yang mendukung, anggaran operasional, dukungan teknis dan staff, suatu bahan pustaka dapat digitalisasi apabila memenuhi : a Kondisi material yang memungkinkan untuk didigitalkan secara aman. b Kondisi material yang memungkinkan konservasi atau pemindahan material untuk didigitalkan secara aman. 13 Brown, Facilities University Library . diakses pada pukul 22.15 tanggal 19 Oktober 2015 dari www.brown.eduFacilitiesUniversity_library digprojdigcolsselection.html 16 Dari poin-poin tersebut dapat memberikan pertimbangan yang dapat mempengaruhi perkembangan proses seleksi, evaluasi, dan yang diprioritaskan berdasarkan faktor-faktor tersebut dan kondisi dari bahan pustaka tersebut. Setiap kebijakan koleksi pada suatu institusi seharusnya menjadi fondasi dalam menentukan bahan pustaka apa yang akan didigitalisasikan.

D. Pengertian Koran Langka

Koran atau surat kabar yaitu kumpulan berita, artikel, cerita, iklan dan sebagainya yang dicetak dalam lembaran kertas ukuran plano, terbitan secara teratur, bisa setiap hari atau seminggu satu kali. 14 Koran juga bisa diartikan salah satu terbitan berseri yang sangat kaya akan berita atau informasi mutakhir. Sebagaimana namanya yaitu surat kabar maka lebih banyak menyajikan informasi dalam bentuk berita atau dengan kata lain mewartakan atau mengabarkan suatu berita. 15 Salah satu koran yang perlu dilakukan pelestarian guna mencegah kerusakan dan memperbaiki kerusakannya adalah koran-koran langka. Koran langka adalah koran yang sudah tua, sulit untuk dijumpai, dan jarang beredar di pasaran. Bila dilihat dari segi usia maka koran langka merupakan koran yang diterbitkan pada puluhan bahkan ratusan tahun silam sehingga menjadi koran yang langka karena sulit untuk dijumpai dan jarang sekali beredar di pasaran. Koran langka yang bersejarah dari dahulu hingga sekarang adalah 14 Totok djuroto, Manajemen Penerbitan Pers Bandung : PT Remaja Rosdadakarya, 2004.h.11 15 Abdul Rahman Saleh, Pengelolaan Terbitan Berseri Jakarta : Universitas Terbuka, Depdikbud, 1996,h.15.