Cara Pencegahan yang Disebabkan oleh Faktor Kimia Cara Pencegahan yang Disebabkan oleh Faktor Manusia dan faktor

34 Kertas berlubang yang disebabkan oleh larva kutu buku, jika terlalu parah dapat dilakukan dengan menutup lubang-lubang tersebut dengan bubur kertas. Sedangkan penambalan kertas yang robek dapat dilakukan dengan cara penambalan menggunakan kertas Jepang sejenis kertas untuk laminasi, dan penambalan kertas dengan tisu heat tissue paper. Menambal dengan kertas Jepang dilakukan jika ada halaman buku yang robek, baik robeknya lurus maupun tidak lurus. Sedangkan menambal dengan kertas tisu heat tissue paper, apabila kertas yang diperbaiki mengkilap. Kertas tisu ini tampilannya sudah “nerawang” ada lemnya dan hanya dapat menempel jika dipanasi. 39 Kertas tisu heat tissue paper ini sudah tidak digunakan lagi, karena mengandung keasaman yang sangat tinggi. Kertas yang umumnya sekarang adalah kertas tisu washi dari Jepang atau kertas buatan tangan handmade paper, dari Indonesia daluang yang kini sudah dapat diproduksi dalam negeri. 2. Fumigasi Untuk melindungi bahan pustaka dari kerusakan yang disebabkan oleh jamur dan serangga, maka perlu dilakukan tindakan-tindakan preventif dan tindakan pembasmian. Tindakan preventif untuk mencegah serangan jamur dan serangga adalah pengendalian kondisi lingkungan. Kelembaban udara yang stabil, sirkulasi udara yang sempurna, cahaya yang cukup dan sering dilakukan inspeksi, maka jamur dan serangga tidak akan menyerang bahan pustaka. 39 Karmidi Martoatmodjo. Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999. h.53. 35 “Fumigasi adalah suatu upaya melakukan tindakan untuk mencegah kerusakan bahan pustaka dari serangga yang dilakukan dengan beberapa cara, seperti memberikan obat dengan menyuntikkannya ke dalam tanah dibawah gedung, atau menaruh di ruang perpustakaan yang tertutup rapat selama beberapa hari agar serangga tersebut mati.” 40 Fumigasi merupakan tindakan pengasapan yang bertujuan mecegah, mengobati, dan mensterilkan bahan pustaka. Atau tindakan yang dilakukan supaya kerusakan lebih lanjut dapat dihindari, selain itu dapat dapat membunuh serangga, kuman dan sejenisnya yang telah menyerang dan merusak bahan pustaka, dan mensterilkan keadaan seperti menghilangkan bau busuk yang timbul dari bahan pustaka, dan menyegarkan udara yang bias menimbulkan ganggua ataupun penyakit. 41 3. Laminasi Laminasi adalah melapisi bahan pustaka dengan kertas khusus, agar bahan pustaka menjadi lebih awet. Proses keasaman yang terjadi pada kertas atau bahan pustaka dapat dihentikan oleh pelapis bahan pustaka yang terdiri dari film oplas, kertas cromtom, atau kertas pelapis lainnya. Pelapis bahan pustaka ini menahan polusi atau debu yang menempel di bahan pustaka sehingga tidak beroksidasi dengan polutan. Proses laminasi biasanya digunakan untuk kertas-kertas yang sudah tidak dapat diperbaiki dengan cara lain misalnya seperti menambal, menjilid, menyambung dan sebagainya. Biasanya kertas atau bahan pustaka yang dilaminasi adalah yang sudah tua dan berwarna kuning cokelat. 40 Sutarno NS. Kamus Perpustakaan dan Informasi Jakarta: Jala Permata, 2008, h. 50. 41 Muhammadin Razak. Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip Jakarta: Program Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, 1992, h. 39. 36 “Laminasi berarti menutup satu lembar kertas atau dokumen diantara dua lembar bahan penguat. Cara tersebut cocok dan tepat apabila dipergunakan untuk kertas-kertas yang sudah tidak dapat diperbaiki dengan cara-cara lain seperti menambal, menyambung, penjilidan, dan sebagainya, dengan demikian kertas menjadi lebih awet. ” 42 Untuk melindungi bahan pustaka dari kerusakan yang disebabkan oleh proses keasaman pada kertas, Setelah kertas dihilangkan atau dikurangi sifat asamnya, maka untuk memperpanjang umur bahan pustaka perlu diadakan pelapisan atau laminasi, terutama bahan pustaka yang lapuk atau robek sehingga menjadi tampak kuat atau utuh kembali. Oleh karena itu pelaksanaan laminasi adalah cara yang efektif untuk melindungi bahan pustaka agar lebih awet. 4. Enkapsulasi Menurut Muhammadin Razak dalam buku Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip memberi pengertian enkapsulasi bahwa: “Enkapsulasi adalah salah satu cara preservasi kertas dengan menggunakan bahan pelindung untuk menghindarkan dari kerusakan yang bersifat fisik, misalnya rapuh karena umur, rusak karena pengaruh asam, polusi udara, berlubang arena dimakan serangga, kesalahan penyimpanan atau salah dalam pemakaian seperti menggulung atau melipat atau rusak karena terlalu sering mengalami kerusakan kecil pada bagian pinggirnya lebih baik di enkapsulasi, karena untuk menambal kerusakan itu akan menghabiskan waktu yang terlalu lama.” 43 Jenis-jenis kertas yang dienkapsulasi adalah jenis kertas lembaran seperti naskah kuno, peta, bahan cetakan atau poster. Pada enkapsulasi setiap lembar kertas diapit dengan cara menempatkannya diantara dua lembar plastik yang transparan, jadi tulisannya tetap bisa 42 Ibid. h.58. 43 Ibid. h.56