Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai makhluk sosial manusia dalam menjalani hidupnya harus mengikuti aturan atau norma yang ada. Maka dalam kehidupannya, manusia diberikan oleh Allah aturan agama agar dapat hidup sesuai dengan aturan Ilahi. Karena agama adalah suatu manivestasi akan suatu keyakinan dan kepercayaan spitualitas kepada Tuhannya sebagai sang pencipta. Berdasarkan tuntutan agama, kualitas dan ketinggian derajat seseorang itu ditentukan oleh ketakwaan yang ditujukan oleh prestasi kerjanya yang bermanfaat bagi manusia 1 . Agama berkaitan dengan usaha-usaha manusia untuk mengukur dalamnya makna dari keberadaannya sendiri dan keberadaan alam semesta 2 . Agama yang dianut seseorang dapat meningkatkan moral dan spiritualnya. Kekuatan moral dan spiritual ini pada psinsipnya dapat ditingkatkan kualitasnya melalui pembinaan agama, sehingga mampu menyentuh sesuatu yang sangat asasi yakni hati nurani. Agama yang sampai ke dalam hati nurani manusia, yaitu agama Islam yang dapat bertahan sampai saat ini, karena Rasulullah dalam menyebarkan agama tersebut penuh dengan kebijaksanaan. Kebijaksanaannya dalam menyampaikan risalah dakwahnya merupakan pelajaran bagi siapa saja dalam 1 Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT. Grafindo Persada, h. 88. 2 Elizabeth Nottingham, Terjemahan: Agama dan Masyarakat; Suatu Pengantar Sosiologi Agama, , Jakarta: CV. Rajawali, 1985, h. 3. menyampaikan pesan dakwahnya salah satunya ada pesan teologis, pesan akan ketauhidan keesaan dan adanya Tuhan di dalamnya. Salah satu dalam menyampaikannya melalui media tulisan seperti karya sastra. Karya sastra adalah refleksi masyarakat dari renungan mendalam serta pengolahan serius penciptanya sastrawan. Karya sastra harus mengandung kebenaran, sastra yang baik adalah yang mengandung kebenaran. Akan tetapi, kebenaran dalam karya sastra bukanlah kebenaran faktual, melainkan lebih kepada kebenaran ideal. Banyak ide dalam karya sastra, ide-ide itu bisa berujud hal-hal tentang hubungan sesama manusia, tentang hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan makhluk lainnya, tentang pendidikan, agama, dan lain-lain. 3 Secara umum bentuk karya sastra terbagi tiga, yaitu prosa, puisi, dan drama. Masing-masing bentuk karya sastra tersebut memiliki ciri khas sebagai pembedanya. Salah satu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa adalah novel. Novel adalah cerita prosa tentang kehidupan manusia, seperti halnya cerpen, tetapi isinya lebih terbatas dari pada roman. Novel yang merupakan hasil manivestasi dari para sastrawan, memberikan peranan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Keberadaannya turut membantu perubahan struktur sosial dalam masyarakat. Hal itu dapat dilihat apabila sastra tersebut telah dikenal dan berkembang di masyarakat. Karena novel tidak hanya sekedar bacaan hiburan saja, tetapi di 3 Nguruh Persua, Peranan Kesusastraan dalam Pendidikan, Suara Guru. XII, 1980, h.5. dalamnya terkandung pelajaran, pengajaran, serta tingkah laku dan pola-pola kehidupan masyarakat 4 . Bahasa juga merupakan unsur penting dalam karya sastra, karena pemilihan bahasa yang baik akan berpengaruh pula kepada kualitas karya sastra itu sendiri. Pemilihan bahasa adalah salah satu bentuk interaksi sosial 5 . Bahasa merupakan alat untuk mengekspresikan diri dan menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada 6 . Jadi, pemakaian dan pemilihan bahasa yang baik dalam sebuah karya sastra baik itu novel, puisi, cerpen merupakan sarana komunikasi yang dapat menyampaikan semua pesan yang diangkat oleh penulis, sehingga karya tersebut berkualitas dan dapat dinikmati oleh pembaca. Demikian juga dengan imajinasi atau ide, Kekuatan imajinasi atau ide merupakan sebuah modal dasar seorang penulis novel. Melalui imajinasi pula alur cerita dapat dilukiskan sehingga cerita menjadi lebih nyata dan hidup. Seni tulis menulis memberikan kesenangan, hiburan, dan kebahagiaan pada manusia, karena seni adalah keindahan. Maka dari itu, novel selain menghibur juga berguna untuk memanusiakan manusia, karena di sana juga terdapat pesan-pesan yang diambil hikmahnya 7 . Yang di dalamnya banyak mengandung pesan sosial, pesan moral, pesan dakwah, maupun pesan teologis. 4 Nguruh Persua, Peranan Kesusastraan dalam Pendidikan, h.5. 5 S.C Dik dan J.G. Kooij, Ilmu Bahasa Umum Terj, Jakarta: Perpustakaan Nasional, 1994, h.20. 6 Gorys Keraf, Komposisi Nusa Indah, 1994, h.3. 7 Jakob Subardjo, Seluk Beluk dan Petunjuk Menulis Novel dan Cerpen, h. 11. Novel yang mengandung pesan teologis, yaitu yang di dalamnya menyangkut pesan-pesan yang terdapat nilai ketuhanannya tentang keimanan atau keyakinan seseorang terhadap Tuhan-nya, yang sangat mencintai Tuhan- nya yang dimanivestasikan dalam aspek-aspek kehidupan sosial yang juga terkandung dalam agama manapun, seperti Islam yang mencakup berbagai aspek kehidupan yang bernuansa islami, maupun mengandung pendidikan dan pengajaran tentang akhlak atau tingkah laku yang baik. Hal itu akan lebih mudah diterima dan juga dapat memberikan pengaruh kepada masyarakat pembaca. Seperti halnya novel Musafir Cinta, yang merupakan novel religius yang di dalamnya tersurat dan tersirat akan pesan teologisnya, yaitu salah satu karya tulis Taufiqurrahman al-Azizy. Kehadiran novel ini memberikan warna khazanah sastra dan pernovelan di Indonesia. Novel ini menceritakan tentang pencarian makna spiritulitas seseorang dalam beragama dan berkeyakinan untuk mendapat ridho dan keadilan Ilahi, yaitu dua orang pemuda yang melakukan pencarian makna spiritulitasnya terhadap Tuhannya, yang bukan hanya sekedar warisan keluarga yang turun-temurun saja, seperti pada kisah Nabi Ibrahim AS, yang melakukan pencarian terhadap Tuhannya, tetapi cerita dalam novel Musafir Cinta ini, mencari akan kebenaran Islam yang kaffah, menyeluruh dan sempurna dengan dasar syari’at, tarekat dan makrifat, yaitu rahasia spiritual terdalam setiap muslim sejati. Novel ini dikemas dengan bahasa yang menarik, gaya tutur yang lancar, mengalir dan penuh dengan hikmah dan sarat dengan pesan-pesan, baik pesan dakwah, moral maupun pesan teologis khususnya, dan disertai dengan dalil-dalil dari ayat-ayat Al- Qur’an dan Hadits, namun pesan itu sama sekali tidak mengganggu kenikmatan membaca ceritanya. Novel ini yang dikemas oleh pengarang Taufiqurrahman al-Azizy ini, menurut penulis memiliki daya gugah yang amat kuat. Siapapun yang membacanya akan ikut merasakan secara tidak disadari dapat mengidentifikasikan dirinya sendiri, yaitu larut dalam lakon tokoh-tokohnya yang terdapat dalam novel tersebut, dan dapat hanyut dalam suasana yang diceritakan di dalamnya, adanya ketegangan, mengharukan, dapat menggugah hati, menyentuh jiwa akan spiritual seseorang yang membacanya, yaitu dalam novel Musafir Cinta ini, sebuah novel yang menceritakan seorang pemuda yang mencari kesejatian Cinta Ilahi dan kebenaran Islam yang kaffah. Oleh karena itu, wajar novel ini disebut sebagai Novel Spiritual Pembangun Iman, karena setelah membaca novel ini mau tak mau kita harus mengiyakan bahwa memang begitulah efek yang mungkin dirasakan oleh bagi siapa saja yang membacanya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk lebih jauh dan beralasan untuk menganalisis novel ini. Analisis yang akan dikembangkan adalah mencoba memahami wacana pesan teologis yang dikemas oleh Taufiqurrahman al- Azizy dalam novel Musafir Cinta tersebut. Jadi judul skripsi ini adalah “ANALISIS WACANA PESAN TEOLOGIS DALAM NOVEL MUSAFIR CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY ”. Diharapkan isi skripsi ini nantinya dapat mendalami makna dari kalimat yang terdapat dalam novel tersebut yang berisi wacana pesan teologis.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

KAJIAN RELIGIUS DALAM NOVEL JANGAN BIARKAN SURAU INI ROBOH KARYA TAUFIQURRAHMAN JANGAN BIARKAN SURAU INI ROBOH KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY

0 25 8

KAJIAN RELIGIUS DALAM NOVEL SURAU INI ROBOH KARYA TAUFIQURRAHMAN JANGAN BIARKAN AL-AZIZY

0 11 13

KAJIAN RELIGIUS DALAM NOVEL SURAU INI ROBOH KARYA TAUFIQURRAHMAN KAJIAN RELIGIUS DALAM NOVEL JANGAN BIARKAN SURAU INI ROBOH KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY JANGAN BIARKAN SURAU INI ROBOH KARYA TAUFIQURRAHMAN

0 62 12

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY TINJAUAN: SOSIOLOGI SASTRA.

0 0 12

PENDAHULUAN ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY TINJAUAN: SOSIOLOGI SASTRA.

0 0 18

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL DI BAWAH LANGIT KARYA OPICK DAN TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY: Aspek Sosial dalam Novel Di Bawah Langit Karya Opick dan Taufiqurrahman Al-Azizy : Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 1 12

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MUNAJAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY : TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MUNAJAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY : TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

1 3 11

BAB 1 KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MUNAJAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY : TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

3 22 29

RELASI INTERTEKSTUAL ASPEK-ASPEK RELIGIUSITAS NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY DAN NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY

0 0 9

SIMBOL-SIMBOL RELIGIUS DALAM NOVEL MUNAJAT CINTA 1 KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY: PERSPEKTIF SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PIERCE

0 1 88