Pengertian Analisis Wacana Analisis Wacana dan Teori Van Dijk

“discursus” lari ke sana ke mari. Kata ini diurunkan dari kata “dis” dandalam arah yang berbeda dan kata “currere” lari. 3 Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, terdapat tiga makna dari kata wacana. Pertama, percakapan, ucapan dan tutur. Kedua, keseluruhan tutur atau cakapan yang merupakan satu kesatuan. Ketiga, satuan bahasa terbesar, terlengkap, yang realisasinya pada bentuk karangan yang utuh, seperti novel, buku dan artikel 4 . Istilah wacana menunjukkan pada kesatuan bahasa yang lengkap yang umumnya lebih besar dari kalimat, baik disampaikan secara lisan maupun tulisan. Wacana adalah rangkaian kalimat yang serasi yang menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya sehingga membentuk satu kesatuan 5 . Alex Sobur mengartikan wacana adalah rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal subjek yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam satu kesatuan yang koheren, yang dibentuk oleh unsur segmental maupun unsure nonsegmental bahasa 6 . Pembahasan wacana pada dasarnya merupakan pembahasan terhadap hubungan antar konteks-konteks yang terdapat di dalam teks. Pembahasan 3 Dede Oetomo, Kelahiran dan Perkembangan Analisis Wacana Yogyakarta: Kanisius, 1993, h. 3. 4 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, Modern English Press, 2002, edisi ke-3, h. 1709. 5 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Jogjakarta: LkiS, 2006, cet. Ke-5, h. 3. 6 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, PT. Remaja Rosdakarya, 2006, cet. Ke-4, h. 11. itu bertujuan menjelaskan hubungan antar kalimat atau antar ujaran yang berbentuk wacana 7 . Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa wacana adalah bentuk komunikasi bahasa baik lisan maupun tulisan yang disusun dengan menggunakan kalimat yang teratur, sistematis, dan terarah sehingga kalimat yang satu dengan yang lainnya akan menjadi satu kesatuan yang mempunyai makna. Hal ini juga tidak terlepas kaitannya antara teks dan konteks. Sedangkan pengertian analisis wacana secara konseptual adalah merujuk kepada upaya mengkaji pengaturan bahasa atas kalimat, mengkaji satuan kebahasaan yang lebih luas 8 . Analisis wacana adalah studi tentang struktur pesan dalam komunikasi. Lebih lanjut analisis wacana adalah telaah mengenai aneka fungsi fragmatik bahasa 9 . Analisis wacana lebih menekankan pada pemaknaan teks dari pada penjumlahan unit kategori, dasar dari analisis wacana adalah interpretasi, karena analisis wacana merupakan bagian dari metode interpretatif yang mengandalkan interpretasi dan penafsiran peneliti 10 . Jadi dapat dipahami bahwa analisis wacana adalah studi tentang pengkajian fungsi bahasa secara sistematis antara kalimat, teks dan konteks, sehingga makna atau pesan yang tekandung dalam kalimat 7 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, h. 10. 8 Mulyana, Kajian Wacana, h. 69. 9 Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Wacana, Bandung: Angkasa, 1993, h. 24. 10 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis teks media, h. 337. tersebut dapat diungkapkan dengan jelas. Dalam analisis wacana juga melibatkan pandangan, interpretasi atau tafsiran dari penulis dalam mengurai makna-makna yang tersembunyi.

2. Kerangka Analisis Wacana

Ada banyak model analisis wacana yang diperkenalkan para ahli. Model analisis wacana yang banyak dipakai dalam penelitian wacana adalah model milik Van Dijk, hal ini dikarenakan Van Dijk mengelaborasi elemen-elemen wacana, sehingga bisa didayagunakan dan dipakai secara praktis. Model yang dipakai oleh Van Dijk ini sering disebut sebagai “kognisi sosial”. 1. Konteks sosial Konteks sosial adalah faktor-faktor yang mempengaruhi cerita atau teks yang berasal dari luar. Menurut Van Dijk, struktur ini melihat bagaimana teks dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang dalam publik atas suatu wacana. Konteks sosial berusaha memasukkan semua situasi dan hal yang berada di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa. 2. Kognisi sosial Struktur ini menekankan pada bagaimana peristiwa yang dipahami, didefinisikan, kemudian ditampilkan dalam suatu model. Proses terbentuknya teks pada tahap ini memasukkan informasi yang digunakan untuk menulis dari suatu wacana. Van Dijk membuat kerangka analisis wacana dan membaginya ke dalam tiga tingkatan: a. Struktur makro; ini merupakan makna umum dari suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik suatu teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi dari suatu peristiwa. b. Superstruktur adalah kerangka suatu teks, bagaimana struktur dan elemen wacana itu disusun dalam teks secara utuh. c. Struktur mikro; yaitu makna wacana yang dapat diamati dengan menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat yang dipakai 11 . Kerangka atau struktur yang diperkenalkan Van Dijk di atas dapat digambarkan sebagai berikut 12 : Tabel 2 Kerangkastruktur Wacana Van Dijk Struktur Wacana Hal yang diamati Elemen Struktur makro Tematik Apa yang dikatakan Topik Superstruktur Skematik Bagaimana pendapat itu disusun Skema 11 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 229. 12 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 228.

Dokumen yang terkait

KAJIAN RELIGIUS DALAM NOVEL JANGAN BIARKAN SURAU INI ROBOH KARYA TAUFIQURRAHMAN JANGAN BIARKAN SURAU INI ROBOH KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY

0 25 8

KAJIAN RELIGIUS DALAM NOVEL SURAU INI ROBOH KARYA TAUFIQURRAHMAN JANGAN BIARKAN AL-AZIZY

0 11 13

KAJIAN RELIGIUS DALAM NOVEL SURAU INI ROBOH KARYA TAUFIQURRAHMAN KAJIAN RELIGIUS DALAM NOVEL JANGAN BIARKAN SURAU INI ROBOH KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY JANGAN BIARKAN SURAU INI ROBOH KARYA TAUFIQURRAHMAN

0 62 12

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY TINJAUAN: SOSIOLOGI SASTRA.

0 0 12

PENDAHULUAN ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY TINJAUAN: SOSIOLOGI SASTRA.

0 0 18

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL DI BAWAH LANGIT KARYA OPICK DAN TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY: Aspek Sosial dalam Novel Di Bawah Langit Karya Opick dan Taufiqurrahman Al-Azizy : Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 1 12

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MUNAJAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY : TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MUNAJAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY : TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

1 3 11

BAB 1 KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MUNAJAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY : TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

3 22 29

RELASI INTERTEKSTUAL ASPEK-ASPEK RELIGIUSITAS NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY DAN NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY

0 0 9

SIMBOL-SIMBOL RELIGIUS DALAM NOVEL MUNAJAT CINTA 1 KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY: PERSPEKTIF SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PIERCE

0 1 88