30 ada dalam dirinya tersebut maka siswa tidak akan goyah dan rapuh jika
terdapat gangguan dan hambatan dalam mencapai hasil belajar yang baik, di samping itu dengan motivasi yang kuat siswa akan berusaha
sungguh-sungguh dalam belajar untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diharapkan.
c. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Motivasi sangat berperan dalam belajar, dengan motivasi inilah siswa menjadi tekun dan bergairah dalam proses belajar dan dengan
motivasi itu kualitas hasil belajar siswa juga kemungkinannya dapat terujud. Siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat
dan jelas pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Kepastian itu dimungkinkan oleh sebab adanya ketiga fungsi motivasi sebagai berikut:
1 Pendorong orang untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tuuan 2 Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai
3 Penyeleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin
dicapai.
52
Berdasarkan arti dan fungsi motivasi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi itu bukan hanya berfungsi sebagai penentu terjadinya
suatu perbuatan tetapi juga penentu hasil perbuatan. Motivasi akan mendorong untuk bekerja atau melakukan sesuatu perbuatan dengan
sungguh-sungguh tekun dan selanjutnya akan menentukan pula hasil pekerjaannya.
Menurut Cecco ada empat fungsi motivasi dalam proses belajar mengajar, yaitu:
1 Fungsi membangkitkan Arousal Function, dalam pendidikan arousal diartikan sebagai kesiapan atau perhatian umum siswa yang diusahakan
oleh guru untuk mengikutsertakan siswa dalam belajar. Fungsi ini menyangkut tanggung jawab yang terus menerus untuk mengatur
52
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional…, hlm. 86.
31 tingkat yang membangkitkan guna menghindarkan siswa dari tidur dan
luapan emosional. 2 Fungsi harapan Expectancy Function fungsi ini menghendaki agar
guru-guru memelihara atau mengubah harapan keberhasilan atau kegagalan siswa dalam mencapai tujuan intruksional dan menghendaki
agar guru menguraikan secara kongkret kepada siswa apa yang harus dilakukan setelah pelajaran berakhir. Disamping itu pula guru harus
menghubungkan antara harapan-harapan dengan tujuan siswa yang dekat dan yang jauh seraya mengikutsertakan usaha siswa sepenuhnya
dalam belajar. 3 Fungsi insentif Incentive Function, fungsi ini menghendaki agar guru
memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi dengan cara seperti mendorong usaha lebih lanjut dalam mengejar tujuan intruksional.
4 Fungsi disiplin Disciplinary Function, fungsi ini menghendaki agar guru mengontrol tingkah laku yang menyimpang dengan menggunakan
hukuman dan hadiah.
53
Di samping itu motivasi sebagai suatu proses mengantarkan murid kepada pengalaman yang memungkinkan dapat belajar, dan proses
motivasi tersebut memiliki beberapa fungsi yaitu pertama, memberi semangat dan mengaktifkan murid agar tetap berminat dan siaga. Ke dua,
memusatkan perhatian anak pada tugas tertentu untuk mencapai pembelajaran. Ke tiga, membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka
panjang dan jangka pendek.
54
53
Abdurrahman Abror, Psikologi Pendidikan…, hlm. 115-116.
54
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 1990, cet. 1, hlm. 86-87.
32
B. Kerangka Berfikir
Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan yang diselenggarakan di sekolah pada
dasarnya bertujuan untuk membentuk kualitas siswa secara menyeluruh, baik intelektualnya ilmu pengetahuan maupun empirisnya pengalamannya.
Secara akademik, lembaga pendidikan seperti sekolah memang berfungsi untuk mencetak manusia yang mampu hidup dalam kondisi lingkungan yang
selalu berubah cepat dan penuh dengan kompetisi. Di dalam suatu pembelajaran, seorang guru harus memakai metode
untuk menyampaikan materi pelajaran yang akan ia sampaikan, seorang guru harus tepat memilih metode sesuai dengan jenis materi yang akan ia
sampaikan atau ajarkan kepada siswa. Dalam pembelajarn PAI, salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode demonstrasi, karena dalam
pembelajaran PAI ada sebagian materi pelajaran yang menuntut harus dipraktekkan supaya pemahaman siswa menjadi lebih maksimal karena siswa
tidak hanya mengetahui tentang teorinya saja, akan tetapi siswa pun tahu bagaimana cara pengamalannya atau prakteknya.
Dengan penggunaan metode yang bagus dalam pembelajaran, maka akan timbul motivasi yang bagus pula dalam diri siswa untuk mengikuti dan
memahami pelajaran yang diajarkan. Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar, seorang guru
dituntut untuk selalu kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Karena apabila minat dan motivasi siswa itu baik terhadap
pelajaran yang ia pelajari, maka kemungkinan besar hasilnya prestasinya pun akan baik pula sehingga memudahkan guru untuk mencapai tujuan yang
diharapkan dalam pembelajaran. Dengan demikian diduga terdapat hubungan yang signifikan antara
efektivitas metode demonstrasi pada pembelajaran PAI dengan motivasi belajar siswa di SMP PGRI 1 Ciputat Tangerang Selatan.