Hubungan Administrasi dan Kebijaksanaan Organisasi Terhadap Kinerja Petugas KIA

Sesuai dengan Notoatmodjo 2007 yang mengutip pendapat Zainun, bahwa pengakuan berupa penghargaan pimpinan organisasi terhadap karyawan merupakan dorongan semangat kerja dan akhirnya mempengaruhi kinerja mereka. Begitu juga teori kebutuhan Aldever yang menyatakan bahwa kebutuhan untuk berkembang adalah suatu kebutuhan dari seseorang untuk mengembangkan dirinya.

5.2 Hubungan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Kinerja Petugas KIA di Puskesmas Kota Binjai

Motivasi ekstrinsik petugas KIA di puskesmas Kota Binjai diukur melalui aspek administrasi dan kebijaksanaan organisasi, penyeliaan, insentif, hubungan antar pribadi dan kondisi kerja.

5.2.1 Hubungan Administrasi dan Kebijaksanaan Organisasi Terhadap Kinerja Petugas KIA

Hasil uji korelasi pearson didapatkan bahwa administrasi dan kebijaksanaan organisasi berhubungan secara signifikan terhadap kinerja petugas KIA di Puskesmas Kota Binjai dengan p = 0,186, namun dari uji regresi linear berganda hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara administrasi dan kebijaksanaan organisasi terhadap kinerja petugas KIA di Puskesmas Kota Binjai dengan p = 0,829. Berdasarkan penelitian sebagian besar responden 19 59,4 memiliki administrasi dan kebijaksanaan organisasi tinggi dan 9 28,1 memiliki administrasi dan kebijaksanaan organisasi sedang, serta 4 12,5 memiliki administrasi dan kebijaksanaan organisasi rendah. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan wawancara dengan responden serta pengamatan di lapangan diketahui bahwa kegiatan- kegiatan yang dilakukan dalam program KIA di puskesmas belum sesuai dengan harapan petugas KIA karena dalam proses perencanaan kegiatan program KIA di puskesmas ditentukan dari instansi diatasnya Subdin Kesga Dinas Kesehatan Kota Binjai, sehingga bentuk kegiatan KIA umumnya seragam di setiap wilayah puskesmas, padahal kemampuan petugas dalam penggunaan sarana dan prasarana atau perlengkapan dalam pelayanan KIA tidak seluruhnya serupa di setiap wilayah. Demikian juga dalam hal penetapan biaya kegiatan, jumlah pelaksana kegiatan serta fasilitas pendukung kegiatan biasanya disesuaikan dengan ketersediaan anggaran kesehatan sehingga seringkali ketidakcukupan biaya dan fasilitas menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan KIA. Sesuai pendapat Herzberg dalam Munandar, 2001, bahwa administrasi dan kebijaksanaan dalam suatu organisasi merupakan derajat kesesuaian yang dirasakan tenaga kerja dari semua kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam organisasi. Demikian juga halnya dengan kegiatan KIA, apabila kurang kesesuaian dalam pengambilan kebijakan menyebabkan pelaksana kegiatan juga kurang optimal.

5.2.2 Hubungan Penyeliaan Terhadap Kinerja Petugas KIA