Penilaian Hasil Belajar Hasil Belajar

konsentrasi belajar, kebiasaan belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar. Dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik. Kebiasaan belajar tersebut antara lain, belajar pada akhir semester, belajar tidak teratur, menyia-nyiakan kesempatan belajar dan lain-lain.

c. Penilaian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi yang diadakan. Evaluasi atau penilaian hasil belajar merupakan usaha guru untuk mendapatkan informasi tentang siswa, baik kemampuan penguasaan konsep, sikap maupun keterampilan. Hal ini dapat digunakan sebagai umpan balik yang sangat diperlukan dalam menentukan strategi belajar siswa. Hasil belajar juga dipengaruhi oleh intelegensi dan penguasaan awal anak dan pencapaian tujuan belajar perlu menggunakan bahan apersepsi, yaitu bahan yang dikuasai anak sebagai batu loncatan untuk menguasai pelajaran baru. Yang dimaksud dengan penilaian ialah kegiatan memperbandingkan hasil pengukuran skor sifat suatu objek dengan acuan yang relevan sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu kualitas yang bersifat kuantitatif. 40 Penilaian hasil belajar memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembelajaran, atara lain berfungsi untuk 41 : 1 Mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar siswa 2 Memberikan umpan balik 3 Melakukan perbaikan kegiatan pembelajaran 4 Memotivasi guru mengajar lebih baik 5 Memotivasi siswa belajar lebih giat 40 Masidjo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah, Jakarta: Kanisius, 1995, h. 149. 41 Alimudin, “Sistem Penilaian Hasil Belajar”, diakses dari situs: http:penilaianhasilbelajar.blogspot.com200801sistem-penilaian-hasil-belajar.html. Penilaian hasil belajar memiliki tujuan sebagai berikut 42 : 1 Sebagai granding, untuk menentukan atau membedakan kedudukan hasil kerja peserta didik dibandingkan dengan peseta didik lain. 2 Sebagai alat seleksi, untuk memisahkan antara peserta didik yang masuk kategori tertentu dan yang tidak. 3 Untuk menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai kompetensi. 4 Sebagai bimbingan, untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan. 5 Sebagai alat diagnosis, untuk menunjukkan kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan. 6 Sebagai alat prediksi. Berbagai jenis penilaian berbasis kelas antara lain, tes tertulis, tes perbuatan, pemberian tugas, penilaian kinerja, penilaian proyek, penilaian hasil kerja peserta didik, penilaian sikap, dan penilaian portofolio. Jenis penilaian sangat tergantung kepada kompetensi dasar maupun indikator yang diuraikan dalam kurikulum. Sementara itu, prinsip-prinsip yang digunakan dalam penilaian hasil belajar antara lain 43 : 1 Penilaian merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran 2 Mencerminkan masalah dunia nyata 3 Menggunakan berbagai ukuran, metode, teknik dan kriteria sesuai dengan karakterisktik dan esensi pengalaman belajar 42 Sulaiman Zein, “Penilaian Hasil Belajar”, diakses dari situs: http:smpn2ransel.wordpress.com20080319penilaian-hasil-belajar. 43 Alimudin, “Sistem…”, diakses dari situs: http:penilaianhasilbelajar.blogspot.com200801sistem-penilaian-hasil-belajar.html. 4 Bersifat holistic menyeluruh, mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran. Benjamin S Bloom berpendapat bahwa taksonomi pengelompokkan tujuan pendidikan harus senantiasa mengacu kepada tiga ranah domain yaitu 44 : 1 Kognitif Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan berpikir otak. Enam jenjang proses berpikir mulai dari jenjang terendah sampai ke jenjang tertinggi adalah: 1 Pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengingat kembali atau mengenali kembali tentang nama, ide, istilah, gejala, rumus, dan sebagainya; 2 Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat; 3 Aplikasi adalah kemampuan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara, metode, rumus, teori, dan sebagainya dalam situasi baru dan konkrit; 4 Analisis adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian atau faktor yang satu dengan faktor lainnya; 5 Sintesis adalah kemampuan berpikir yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru; 6 Evaluasi adalah kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide, dan mampu memilih pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan atau kriteria yang ada. 2 Afektif Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Krathwohl membagi ranah afektif dalam lima jenjang, yaitu: 44 Anas Sudijono, “Pengantar Evaluasi Pendidikan”, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001, h. 49-57. 1 Menerima adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan stimulasi dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain; 2 Menanggapi adalah kemampuan seseorang untuk mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya; 3 Menilai adalah kemampuan seseorang untuk menilai atau menghargai suatu kegiatan atau objek, sehingga dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan; 4 Mengorganisasikan adalah kemampuan seseorang untuk mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang lebih universal dan membawa perbaikan; 5 Karakterisasi dengan suatu nilai kompleks adalah keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. 3 Psikomotor Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.

3. Ilmu Kimia

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP LAJU REAKSI

0 36 269

Pengaruh penerapan model active learning dengan strategi gruop resume terhadap hasil belajar kimia siswa: penelitian kuasi eksperimen di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

1 41 94

Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia siswa Pada Konsep Termokimia: Eksperimen di SMA Negeri 3 Tengerang Selatanl

0 11 133

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Dengan Jurnal Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Pertahanan Tubuh Di Sma Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang

1 39 194

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Perbedaan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran kontkstual dan pembelajaran quantum: studi kasus pada konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan di SMAN I Ciputat

1 3 88

Pengaruh Pembelajaran Kimia Bernuansa Nilai Dengan Pendekatan Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa : Eksperimen di SMAN 2 Depok Kelas xi Semester Genap

0 21 160

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 6 0

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR.

1 7 42

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP pada Konsep Energi dalam Sistem Kehidupan)

0 3 6