1 Menerima adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan stimulasi dari luar yang datang kepada dirinya dalam
bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain; 2 Menanggapi adalah kemampuan seseorang untuk mengikutsertakan dirinya secara aktif
dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya; 3 Menilai adalah kemampuan seseorang untuk menilai atau
menghargai suatu kegiatan atau objek, sehingga dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan; 4 Mengorganisasikan adalah
kemampuan seseorang untuk mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang lebih universal dan membawa
perbaikan; 5 Karakterisasi dengan suatu nilai kompleks adalah keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. 3
Psikomotor Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan
keterampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
3. Ilmu Kimia
Kimia merupakan bagian pendidikan umum dan dewasa ini ilmu kimia telah memegang peranan penting dalam kehidupan. Ilmu kimia
mempelajari bangun struktur materi dan perubahan-perubahan yang dialami materi ini dalam proses-proses alamiah maupun dalam eksperimen yang
direncanakan. Pada pelajaran kimia diperoleh pengetahuan tentang susunan komposisi zat dan penggunaan bahan tak bernyawa, baik alamiah maupun
buatan, dan mengenal proses-proses penting dalam benda hidup, termasuk tubuh kita sendiri.
45
Ilmu kimia juga dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang materi yang meliputi struktur,
susunan, sifat dan perubahan materi serta energi yang menyertainya.
45
Keenan, Kleinfelter, Wood., Kimia Untuk Universitas, Jakarta: Erlangga, 1992, h. 2.
Perubahan materi tersebut dapat juga menimbulkan dampak negatif terhadap manusia dan lingkungannya.
46
Pembelajaran kimia di SMA dan MA berfungsi dan bertujuan sebagai berikut
47
: a.
Menyadari keteraturan dan keindahan alam untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang maha Esa.
b. Membentuk sikap ilmiah yang mencakup:
1 Sikap jujur dan obyektif terhadap data;
2 Sikap terbuka, yaitu bersedia menerima pendapat orang lain serta mau
mengubah pandangannya, jika ada bukti bahwa pandangannya tidak benar;
3 Ulet dan tidak cepat putus asa;
4 Kritis terhadap pernyataan ilmiah, yaitu tidak mudah percaya tanpa ada
dukungan hasil observasi empiris; dan 5
Dapat bekerjasama dengan orang lain. c.
Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana siswa melakukan pengujjian hipotesis
dengan merancang eksperimen melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan interpretasi data, serta mengkomunikasikan
hasil eksperimen secara lisan dan tertulis. d.
Meningkatkan kesadaran tentang aplikasi sains yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta
menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat.
e. Memahami konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya dan
penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.
46
Dorthy Hariandja, “Pengenalan Ilmu Kimia”, diakses dari situs www.dikmenum.go.ide-learningbahankelas1imagespengenalan20ilmu20kimia.pdf,
januari 2007, h. 5.
47
Departemen Pendidikan Nasional, “Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran kimia Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah”, Jakarta: Depdiknas, 2004,
h. 7.
f. Membentuk sikap yang positif terhadap kimia, yaitu merasa tertarik untuk
mempelajari kimia lebih lanjut karena merasakan keindahan dalam keteraturan perilaku alam serta kemampuan kimia dalam menjelaskan
berbagai peristiwa alam dan penerapannya dalam teknologi. Berdasarkan uraian di atas, hasil belajar kimia dapat didefinisikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran yang mempelajari tentang materi kimia yang dinyatakan dalam bentuk skor yang
diperoleh dari hasil pengujian tes mengenai sejumlah pokok bahasan dari mata pelajaran kimia.
4. Konsep Koloid