Berdasarkan pengalaman di lapangan, tidak jarang siswa kesulitan dalam menangkap isi pesan yang disampaikan oleh guru selama berlangsungnya
pembelajaran, karena metode yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik materi yang disampaikan. Penyebab lain siswa kurang bergairah dalam
mengikuti pembelajaran kimia karena pembelajaran kimia dianggap hanya sekedar untuk kepentingan sesaat tanpa ada manfaat praktis dalam kehidupan
sehari-hari di masyarakat, diperlukan kemampuan dalam memanfaatkan kemampuan logika, matematika dan bahasa, perlu daya juang yang tinggi dalam
memahami dan menyelesaikan setiap soal, pemahaman antara teori dan praktik sering tidak berkaitan. Di samping itu, pelajaran kimia cukup kompleks untuk
dikuasai oleh siswa, mulai dari menghafal, memahami, menganalisis, menerapkan, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sehubungan dengan itu, maka upaya peningkatan kualitas proses belajar mengajar kimia merupakan suatu kebutuhan yang harus dilakukan. Salah satu
pembelajaran yang dapat menjembatani keresahan tersebut adalah pembelajaran kontekstual yang berasaskan konstruktivisme yang menuntut siswa untuk
mengkonstruksi membangun sendiri pengetahuan dan konsep, sehingga pembelajaran lebih bermakna. Dengan pembelajaran kontekstual diharapkan
siswa dapat menyenangi pelajaran kimia.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di awal, maka terdapat beberapa masalah salam penelitian ini, yaitu:
1. Pelajaran kimia dianggap siswa sebagai mata pelajaran yang membosankan
dan sulit karena banyaknya materi yang harus dipelajari, baik berupa fakta, teori, hukum, rumus, dan perhitungan kimia;
2. Pemahaman konsep materi yang diajarkan terhadap kaitannya dalam
kehidupan sehari-hari serta pendekatan pembelajaran yang masih konvensional berpusat pada guru sehingga pencapaian hasil belajar tidak
maksimal; 3.
Penggunaan metode pembelajaran yang kurang mengaktifkan siswa;
4. Kurangnya minat siswa pada pembelajaran kimia karena siswa tidak memiliki
kesadaran akan pentingnya ilmu kimia.
C. Pembatasan Masalah
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan pembatasan: 1.
Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar pada ranah kognitif. 2.
Siswa yang dimaksud adalah siswa kelas XI IPA SMU Muhammadiyah 25 Pamulang.
3. Konsep sistem koloid yang dimaksud adalah sifat-sifat koloid dan pembuatan
sistem koloid.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah pembelajaran kontekstual berpengaruh terhadap hasil belajar
kimia pada konsep sistem koloid?”.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar kimia
pada konsep sistem koloid.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman tentang kegunaan ilmu
kimia dalam kehidupan sehari-hari serta meningkatkan hasil belajar kimia. 2.
Dapat dijadikan sebagai metode pembelajaran alternatif bagi guru. 3.
Membantu siswa untuk belajar lebih semangat dan lebih baik lagi. 4.
Memberi motivasi aktif kepada guru kimia untuk menggunakan pembelajaran kontekstual dalam pengajaran.
BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIK DAN