Langkah-langkah Pembelajaran kontekstual Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran Tradisional

d. Langkah-langkah Pembelajaran kontekstual

Untuk mencapai kompetensi dengan menggunakan pembelajaran kontekstual guru melakukan langkah-langkah pembelajaran seperti di bawah ini. 25 1 Pendahuluan a Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai secara manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari. b Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kontekstual: 1 Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa; 2 Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi; 3 Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hal yang ditemukan di lapangan. c Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh setiap siswa. 2 Inti 1 Siswa melakukan observasi dengan pembagian tugas kelompok. 2 Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan di lapangan sesuai dengan alat observasi yang telah mereka tentukan sebelumnya. 3 Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan kelompoknya masing-masing. 4 Siswa melaporkan hasil diskusi. 5 Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh kelompok yang lain. 3 Penutup 1 Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi sesuai dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai. 2 Guru menugaskan siswa untuk membuat laporan tentang hasil pengamatan mereka. 25 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2006, h. 268-269.

e. Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran Tradisional

Tugas guru dalam kelas kontekstual adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas siswa. Sesuatu yang baru, maksudnya yang datang dari “menemukan sendiri” bukan dari “apa kata guru”. Proses belajar mengajar lebih diwarnai student centered daripada techer centered. Dalam pembelajaran guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan pengalaman nyata siswa. Sedangkan dalam kelas tradisional, guru adalah pemimpin di ruang kelas. 26 Adapun perbedaan pembelajaran kontekstual dengan pembelajaran tradisional dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1. Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran Tradisional 27 No Pembelajaran Kontesktual Pembelajaran Tradisional 1 Menyandarkan pada memori spasial pemahaman makna. Menyandarkan pada hafalan. 2 Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa. Pemilihan informasi ditentukan oleh guru. 3 Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Siswa secara pasif menerima informasi. 4 Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyatamasalah yang disimulasikan. Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis. 5 Selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai saatnya diperlukan. 6 Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang. Cenderung terfokus pada satu bidang disiplin tertentu. 7 Siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir kritis, atau mengerjakan proyek Waktu belajar siswa sebagian besar dipergunakan untuk mengerjakan buku tugas, 26 Elaine B. Johnson, Contextual Teaching Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar- mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, Bandung: MLC, 2008, Cet. IV, h. 100. 27 Hamid Dokolamo dan Nursinah Sangaji, “Pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam Pembelajaran IPS” dalam Jurnal Kependidikan, Vol. 4, No. 2, November 2006, h. 174-175. dan pemecahan masalah melalui kerja kelompok. mendengar ceramah, dan mengisi latihan melalui kerja individual. 8 Perilaku dibangun atas kesadaran diri. Perilaku dibangun atas kebiasaan. 9 Keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman. Keterampilan dikembangkan atas dasar latihan. 10 Hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri. Hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai angka rapor. 11 Siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal tersebut keliru dan merugikan. Siswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman. 12 Perilaku baik berdasarkan motivasi intrinsik. Perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik. 13 Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks dan setting. Pembelajaran hanya terjadi dalam kelas. 14 Hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik. Hasil belajar diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tesujianulangan.

f. Kata-kata Kunci Pembelajaran Kontekstual

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP LAJU REAKSI

0 36 269

Pengaruh penerapan model active learning dengan strategi gruop resume terhadap hasil belajar kimia siswa: penelitian kuasi eksperimen di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

1 41 94

Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia siswa Pada Konsep Termokimia: Eksperimen di SMA Negeri 3 Tengerang Selatanl

0 11 133

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Dengan Jurnal Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Pertahanan Tubuh Di Sma Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang

1 39 194

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Perbedaan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran kontkstual dan pembelajaran quantum: studi kasus pada konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan di SMAN I Ciputat

1 3 88

Pengaruh Pembelajaran Kimia Bernuansa Nilai Dengan Pendekatan Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa : Eksperimen di SMAN 2 Depok Kelas xi Semester Genap

0 21 160

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 6 0

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR.

1 7 42

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP pada Konsep Energi dalam Sistem Kehidupan)

0 3 6