Prioritas pada faktor peluang Prioritas pada faktor ancaman

69 Tabel 14 Hasil analisis faktor kelemahan pengelolaan TN Bunaken. Faktor Kelemahan Weaknesses Bobot Prioritas Relatif Kurang sesuai dengan aspirasi dan budaya masyarakat lokal 0. 013235 P2 Sering t erj adi kebij akan yang t umpang t indih dan konf lik kepent ingan 0. 009554 P3 Proses perencanaan bersif at dari at as t op down 0. 024796 P1 Penegakan hukum relat if lemah dan pengawasan kurang ef isien 0. 008424 P4

5.2.1.3 Prioritas pada faktor peluang

Berdasarkan hasil analisis pada faktor peluang Tabel 15, prioritas utama pada faktor peluang dalam pengembangan Taman Nasional Bunaken ditunjukkan dengan tingginya dukungan LSM daerah, nasional dan internasional serta adanya negara donor yang siap memberikan pembiayaan 0.10, kemudian diikuti adanya penghargaan dunia internasional 0.08 dan tingginya target pemerintah untuk mengembangkan kawasan konservasi laut 0.06. Tabel 15 Hasil analisis faktor peluang pengelolaan TN Bunaken. Faktor Peluang Opport unit ies Bobot Prioritas Relatif Tingginya keinginan t arget pemerint ah unt uk mengembangan KKL 0. 057177 P3 Tingginyan dukungan LSM lokal, nasional, int ernasional dan negara donor t ent ang pembiayaan 0. 098507 P1 Adanya penghargaan dunia int ernasional 0. 085124 P2 Keterlibatan beberapa LSM lokal, nasional dan internasional, serta kesiapan pembiayaan menjadi faktor utama dalam mengembangkan Taman Nasional yang pengelolaannya berbasis pemerintah. Apabila hal ini terjadi akan meminimalisasi terjadinya peluang konflik di kawasan taman nasional tersebut. Pada kenyataannya sejak taman nasional didirikan konflik mulai bermunculan, hal ini disebabkan karena sistem zonasi yang diterapkan kurang mampu menampung aspirasi masyarakat nelayan dalam mendukung mata pencahariannya sehari-hari di laut. Oleh karena itu, adanya dukungan dari LSM internasional, nasional dan lokal dalam mendukung pengembangan taman nasional, menjadi faktor penting utama untuk menangani konflik. 70

5.2.1.4 Prioritas pada faktor ancaman

Dari penelitian diperoleh data bahwa yang menjadi faktor ancaman utama dalam pengembangan Taman Nasional bunaken adalah tingginya dampak pariwisata Tabel 16, diikuti oleh tingginya pencemaran rumah tangga sampah, kerusahan habitat akibat penangkapan ikan tidak ramah lingkungan, ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya perikanan, degredasi sumberdaya alam SDA secara alami serta tingginya permintaan ikan karang dan biota laut lainnya. Tabel 16 Hasil analisis faktor ancaman dalam pengelolaan TN Bunaken. Faktor Ancaman T hreat s Bobot Prioritas Relatif Tingginya dampak pariwisat a 0. 025933 P1 Tingginya kerusakan habit at akibat kegiat an penangkapan ikan yang t idak ramah lingkungan 0. 011148 P3 Tingginya pencemaran sampah rumah t angga 0. 022897 P2 Tingginya permint aan ikan karang dan biot a lainnya. 0. 006821 P6 Degradasi SDA secara alami Nat ural . 0. 007819 P5 Adanya ket ergant ungan masyarakat t erhadap sumberdaya perikanan. 0. 008164 P4 Dampak kegiatan pariwisata bahari menjadi faktor ancaman yang paling besar dalam pengembangan pengelolaan konservasi di Taman Nasional Bunaken. Hal tersebut cukup beralasan karena kawasan tersebut pada saat ini merupakan tujuan utama wisatawan, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Gambar 8 menunjukan jumlah wisatawan baik dalam dan luar negeri yang melakukan kunjungan ke TNL Bunaken selama tahun 2001-2006 berjumlah 181.443 orang, dengan rincian tahun 2001 berjumlah 15.066 orang, 2002 25.697 orang, 2003 39.256 orang, 2004 38.107 orang, 2005 31.035 orang, 2006 32.279 orang. 71 Gambar 8 Jumlah pengunjung Taman Nasional Bunaken periode 2001-2006. Taman Nasional Bunaken yang menjadi target bagi para penyelam internasional untuk melakukan penyelaman di kawasan, apabila kapasitas wisatawan tidak dibatasi akan menjadi ancaman utama bagi pengembangan taman nasional ke depan, karena dapat menimbulkan kerusakan ekosistem dan hilangnya berbagai biota laut yang ada di dalamnya. Gambar 9 Jenis kunjungan ke TN Bunaken tahun 2006.

5.2.1.5 Alternatif kebijakan pengelolaan TN Bunaken