19
1. Derajat Putih Dewan Standarisasi Nasional, 1989
Derajat putih diukur dengan alat Colormeter. Sampel yang telah disiapkan dibaca dengan alat tersebut sehingga
didapatkan nilai L. Nilai L menunjukkan derajat keputihan suatu bahan. Sampel yang berwarna putih sempurna memiliki
nilai L=1. Sedangkan untuk sample yang berwarna hitam memiliki nilai 0. Jadi semakin putih suatu bahan nilai L akan
mendekati 1.
2. Kehalusan lolos saringan 100 mesh Dewan Standarisasi
Nasional, 1989 Sejumlah produk pati termodifikasi dinyatakan sebagai
A diayak dengan saringan 100 mesh. Sejumlah yang lolos ditimbang dinyatakan sebagai B. Tingkat kehalusan dihitung
sebagai:
Kehalusan = 100
× A
B
3. Warna dalam Lugol Dewan Standarisasi Nasional, 1989
Sejumlah produk ditempatkan dalam plate, kemudian diteteskan larutan lugol secukupnya. Warna yang terbentuk
diamati.
4. Kadar air AOAC, 1998
Sebanyak 2-5 gram contoh dimasukkan ke cawan aluminium yang telah diketahui bobotnya. Kemudian cawan
tersebut dipanaskan pada suhu 100
o
– 105
o
C selama 3 jam. Setelah itu didinginkan dalam desikator dan ditimbang.
Perlakuan ini diulang sampai tercapai bobot konstan. Sisa contoh dihitung sebagai total padatan dan bobot yang hilang
sebagai air.
20 Kadar air dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Kadar air = X 100
5. Kadar Abu AOAC, 1998
Cawan perabuan dibakar di dalam tanur, didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Contoh sebanyak 2-5 gram
dimasukkan ke dalam cawan kemudian dibakar dalam tanur perabuan sampai didapat abu. Perabuan dilakukan pada suhu
600
o
C lalu didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Kadar abu dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Kadar abu = x 100
6. Kadar Serat Kasar AOAC, 1998
Sekitar 1 gram contoh bebas lemak ditimbang. Bahan tersebut dimasukkan ke dalam erlenmeyer 500 ml kemudian
ditambahkan 100 ml larutan H
2
SO
4
0,325 N dan dimasukkan dalam otoklaf 105
o
C selama 15 menit. Setelah dingin ditambahkan 50 ml NaOH 1,25 N dan diotoklaf kembali 105
o
C selama 15 menit.
Dalam keadaan panas, cairan dalam labu erlenmeyer disaring dengan corong Buchner yang berisi kertas saring tak
berabu Whatman No. 41 yang telah diketahui bobotnya. Endapan yang terdapat pada kertas saring dicuci berturut-turut
dengan menggunakan 25 ml air panas, 25 ml H
2
SO
4
0,325 N, 25 ml air panas dan 25 ml etanol 95. Kertas saring beserta
isinya diangkat dan dimasukkan kemudian dikeringkan pada oven suhu 105
o
C selama 1-2 jam. Kertas saring kemudian Bobot awal – bobot akhir
Bobot contoh akhir
Bobot cawan akhir Bobot contoh + cawan
21 diangkat dan didinginkan lalu ditimbang sampai bobotnya
konstan. Perhitungannya adalah sebagai berikut.
Kadar serat = x x
7. Kelarutan dalam Air Dingin Dewan Standarisasi Nasional, 1992