Kelarutan dalam Air Dingin Dewan Standarisasi Nasional, 1992 Derajat Asam Dewan Standarisasi Nasional, 1989 Viskositas Dewan Standarisasi Nasional, 1989 Penentuan Model Persamaan Matematis Dextrose Equivalent DE

21 diangkat dan didinginkan lalu ditimbang sampai bobotnya konstan. Perhitungannya adalah sebagai berikut. Kadar serat = x x

7. Kelarutan dalam Air Dingin Dewan Standarisasi Nasional, 1992

Sebanyak 1 gram produk pati termodifikasi dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml kemudian ditambahkan akuades sampai tanda tera. Larutan disaring dengan kertas saring larutan A. Disiapkan cawan petri yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya dinyatakan sebagai B1. Sebanyak 10 ml larutan A dituangkan ke dalam cawan petri dan dikeringkan dalam oven. Bobot akhirnya ditimbang dinyatakan sebagai B2. Nilai solubilitas = x

8. Derajat Asam Dewan Standarisasi Nasional, 1989

Sebanyak 5 gram maltodekstrin ditambahkan 100 ml akuades. Larutan ditutup selama minimal 30 menit sambil digoyang sesekali. Larutan disaring dengan kertas saring. Sebanyak 50 ml larutan yang telah disaring dititrasi dengan NaOH 0,1 N dengan indikator fenolftalein sampai terjadi perubahan warna. Derajat asam dihitung dengan rumus: Derajat asam = X Bobot kertas saring akhir - bobot kertas saring Bobot sampel 100 A B2 – B1 100 Ml titrasi – blangko x N NaOH x Mr HCl 1000 x bobot sampel 100 22

9. Viskositas Dewan Standarisasi Nasional, 1989

Sebanyak 3 gram pati termodifikasi dilarutkan dalam 30 ml akuades kemudian diaduk selama 5 menit dalam penangas bersuhu 90 o C. Viskositas pasta diukur segera dengan viskosimeter Brookfield.

5. Penentuan Model Persamaan Matematis Dextrose Equivalent DE

Penentuan model matematis DE dilakukan dengan memplotkan titik- titik nilai DE dengan faktor waktu hidrolisis dan konsentrasi asam HCl. Titik-titik tersebut kemudian diolah dengan metode regresi berganda. Regresi berganda akan menghasilkan suatu persamaan hubungan interaksi nilai DE dengan faktor waktu hidrolisis dan konsentrasi asam HCl. Pengolahan data dengan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Minitab. Apabila grafik yang didapatkan tidak linear atau pada selang waktu tertentu kecenderungan arah grafik berubah, maka formulasi hanya dibatasi sampai selang waktu dimana kecenderungan arah grafik masih sama dari titik awal. 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN