Derajat Putih ANALISA KARAKTERISTIK MUTU PATI TERMODIFIKASI

45 Penentuan waktu proses produksi tidak boleh melewati titik maksimal kurva yaitu pada menit ke-90 pada metode penyangraian dan menit ke-40 pada metode gelatinisasi. Hal ini dikarenakan nilai DE yang turun diakibatkan oleh terjadinya reaksi karamelisasi yang menyebabkan pati berwarna coklat.

F. ANALISA KARAKTERISTIK MUTU PATI TERMODIFIKASI

Analisa mutu dilakukan terhadap 10 sampel dari 60 sampel keseluruhan. Setiap satu konsentrasi asam diambil satu sampel. Sampel yang diambil adalah sampel yang memiliki Dextrose Equivalent DE dibawah 20. Pati termodifikasi yang memiliki nilai DE dibawah 20 biasa dikategorikan ke dalam maltodekstrin Fullbrook, 1984. Sampel yang diambil adalah sampel yang memiliki penampakan visual dan fisik yang terbaik dengan nilai DE lebih dari 0. Didapatkan sepuluh sampel dan sampel pati tapioka. Kesepuluh sampel tersebut adalah sampel N1W2, N2W3, N3W2, N3W2, N4W2, N5W2, M1W2, M2W5, M3W2, M4W5 dan M5W2. Parameter mutu pati termodifikasi diambil berdasarkan parameter yang ditetapkan oleh Dewan Standarisasi Nasional tentang Dekstrin. Pengujian mutu ini digunakan untuk menguji apakah pati yang dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan.

1. Derajat Putih

Derajat putih digunakan untuk membedakan warna putih antara satu bahan dengan bahan yang lain. Nilai derajat putih didapatkan dengan alat Colormeter. Semakin besar derajat yang didapatkan berarti semakin putih juga sampel tersebut. Berikut ini adalah hasil pengujian derajat putih beberapa sampel yang telah dipilih. 46 Tabel 11. Nilai derajat putih beberapa sampel Metode Sampel Pati warna visual Derajat putih pati tapioka putih 87,34 0 N 60 menit N1W2 putih 83,76 0,1N 90 menit N2W3 putih 75,46 0,2N 60 menit N3W2 putih 69,98 0,3 N 60 menit N4W2 putih 80,02 Metode Kering 0,4N 60 menit N5W2 putih kekuningan 91,01 0 20 menit M1W2 putih kekuningan 65,88 0,5 50 menit M2W5 kuning 78,57 1 20 menit M3W2 kuning 75,49 1,5 50 menit M4W5 kuning kecoklatan 69,15 Metode gelatinisasi 2 20 menit M5W2 putih 87,84 Keterangan : : Sesuai standar DSN Dari nilai derajat putih yang didapatkan terlihat bahwa nilai derajat putih dari seluruh sampel adalah pati tapioka. Seluruh sampel pati termodifikasi yang diuji menunjukkan nilai dibawahnya. Apabila dibandingkan dengan standar produk dekstrin kesepuluh sampel tersebut sudah memenuhi standar. Menurut standar Dewan Standarisasi Nasional dekstrin yang digunakan untuk aplikasi pangan dan non pangan berwarna putih sampai kekuningan. Standar yang berbeda terdapat dalam standar produksi maltodekstrin oleh industri. Warna maltodekstrin yang diijinkan adalah yang berwarna putih PT. Sorini Tbk, 2005. Secara umum dengan menggunakan ANOVA, nilai derajat putih sampel yang diuji menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata satu sama lain. Akan tetapi nilai derajat putih sampel pati dari metode gelatinisasi memiliki nilai derajat putih yang lebih tinggi dibandingkan derajat putih pati metode penyangraian. Nilai derajat putih yang berbeda-beda itu dikarenakan warna yang timbul pada proses modifikasi pati. Warna yang timbul pada pati disebabkan oleh reaksi karamelisasi. Reaksi karamelisasi 47 lebih sulit terjadi pada air sehingga pati yang berasal dari modifikasi metode gelatinisasi memiliki warna yang lebih cerah dibandingkan pati dari metode penyangraian. Perlakuan terbaik dalam modifikasi pati secara hidrolisis asam dari parameter derajat putih sampel-sampel yang telah diuji adalah dengan metode gelatinisasi dengan konsentrasi HCl 2 persen pada waktu 20 menit.

2. Kehalusan lolos saringan 100 mesh