7. Aktivitas Saat Ini
Untuk memberikan gambaran secara lebih mudah, peneliti menyajikan data demografi mengenai aktivitas sehari-hari subjek penelitian dalam bentuk
tabel sebagai berikut: Tabel 4.9. Data Demografi Aktivitas Saat Ini Subjek Penelitian
Karakteristik Jumlah
Aktivitas saat ini Kegiatan Rumah Tangga
217 43.4
Bidang Ekonomi 103
20.6 Hobby
84 16.8
Kegiatan Keagamaan 55
11 Bidang sosial
41 0.8
Total 500
100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar subjek
penelitian menjalani kegiatan sehari-harinya dengan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan rumah tangga seperti mengurus rumah, mengasuh cucu,
dsb.
4.3 Proses Penelitian
4.3.1 Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan dalam penelitian dilakukan dengan kegiatan yang berbeda- beda. Untuk memberikan gambaran secara lebih mudah, peneliti menyajikannya
dalam bentuk tabel yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.10. Pelaksanaan Penelitian
No. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan
1. Maret 2013
Penyusunan Konsep 2.
Mei 2013 Studi pendahuluan
3. Juni 2013
Penyusunan proposal penelitian 2.
Oktober 2013 Pengambilan data
3. Desember 2013
Pengumpulan data 4.
November-Desember 2013 Tabulasi data
5. Desember 2013
Mengkategorisasi jawaban subjek penelitian
6. Desember 2013-Januari 2014
Melakukan proses koding 7.
Februari 2014 Tabulasi data
8. Maret 2014
Analisis data
Proses pelaksanaan penelitian dilakukan selama ± 12 bulan, dimulai dari penyusunan konsep pada bulan Maret 2013, sampai pada analisis data yang
dilaksanakan pada bulan Maret 2014. Dalam penyusunan proposal penelitian, terdapat 3 bagian. Masing-masing di antaranya yaitu pada bab pertama membahas
tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, serta manfaat penelitian. Pada bab kedua berisi kajian pustaka, Sedangkan pada bab ketiga mengulas metode
penelitian. Peneliti melakukan pengambilan data yang ditujukan kepada para lanjut
usia bersuku Jawa di Provinsi Jawa Tengah. Proses pengambilan data berlangsung selama ± 2 bulan, pengambilan data dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 dan
diakhiri pada bulan Desember 2013 minggu pertama. Pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan angket kepada subjek penelitian secara langsung, serta
yang dilakukan bersama beberapa rekan sejawat. Hal ini dikarenakan jumlah subjek penelitian yang cukup banyak sehingga membutuhkan lebih dari satu orang
untuk bisa mendapatkan jumlah data yang sesuai dengan rancangan yaitu sebanyak 500 orang.
Data yang sudah terkumpul kemudian langsung ditabulasi sesuai dengan jumlah yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan waktu yang ada.
Proses tabulasi dilaksanakan pada bulan November sampai dengan batas akhir pengumpulan data yaitu bulan November 2013. Dalam proses tabulasi, peneliti
menyalin jawaban-jawaban subjek penelitian ke dalam aplikasi Microsoft word yang ada dalam komputerlaptop. Peneliti menyalin satu demi satu jawaban subjek
penelitian sebanyak 500 orang, dari 9 soal pertanyaan yang tersedia. 3 diantaranya yaitu item yang mengulas tentang SWB, sedangkan 6 lainnya yaitu item yang
mengulas tentang dukungan sosial. Jawaban-jawaban subjek penelitian tersebut kemudian diberi kode urut untuk mempermudah peneliti saat mengecek jumlah
subjek penelitian yang ada dan masing-masing jawabannya serta data demografi dari subjek penelitian. Jawaban yang telah disalin dalam Microsoft word
kemudian dicetak, dan siap untuk dipotong sesuai dengan nomor soal, kode urut subjek penelitian dan jawaban yang diberikan. Agar lebih jelas, berikut ini adalah
contoh bagan tabulasi yang dibuat oleh peneliti: Tabel 4.11. Contoh Tabulasi Data Subjek Penelitian
N o.
p er
t Kod
e IDENTITAS
Menurut bapakibu, bahagia adalah...
J k
Sm Tgl Agm Pkj Peny A kt
1 Y1
L M
KL G
I SW
SKT E
Suatu perasaan tenang dan nyaman serta aman.
Y2
......
Y..
.......
Y500
Dst. Keterangan:
Y1 = subjek penelitian pe
rtama dengan “Y” sebagai inisial nama peneliti Y2
= subjek penelitian kedua dengan “Y” sebagai inisial nama peneliti
JK = jenis kelamin subjek penelitian. Diisi dengan huruf “L” untuk Laki-laki,
dan “P” untuk perempuan. SM
= Status Marital. Diisi dengan huruf “M” jika subjek penelitian dalam penelitian masih berstatus me
nikah, “J” untuk Janda, dan “D” jika subjek penelitian berstatus duda.
TGL = tempat tinggal subjek penelitian. Kolom ini menerangkan di mana subjek penelitian bertempat tinggal. “KLG” untuk subjek penelitian yang
bertempat tinggal bersama keluarga, “SDR” untuk subjek penelitian yang bertempat tinggal sendiri di rumah, dan “P” untuk subjek penelitian yang
bertempat tinggal di Panti. AGM = agama subjek penelitian. Variasi jawaban yang ada berupa Islam,
Katolik, dan Kristen. PKJ
= latar belakang pekerjaan subjek penelitian. Untuk mempermudah pengklasifikasian, peneliti membagi ke dalam empat bagian yaitu PNS,
Veteran, Swasta, dan Tidak Bekerja. PENY = status medis subjek penelitian. Hal ini untuk mengetahui mana subjek
penelitian yang sehat, dan mana subjek penelitian yang mempunyai penyakit. “SHT” untuk Sehat, dan “SKT” untuk subjek penelitian yang
mempunyai penyakit.
AKT = aktivitas saat ini yang dilakukan subjek penelitian sebagai kegiatan sehari-hari. Untuk mempermudah pengklasifikasian, peneliti membagi ke
dalam 5 bagian, diantaranya: Bidang Ekonomi berdagang, bisnis, dsb, Bidang Sosial aktif di organisasi kemasyarakatan, dsb, Hobby
menikmati hari tua dengan menyalurkan hobi seperti berkebun, beternak, dsb, Religiusitas aktif untuk mengikuti pengajian, ceramah keagamaan,
dsb, serta RT kegiatan-kegiatan rumah tangga. Tahapan selanjutnya yaitu, tahap kategorisasi. Dalam tahap ini, peneliti
mengelompokkan jawaban-jawaban subjek penelitian sesuai dengan kategori yang telah dibuat oleh peneliti dan para reviewer. Pembentukkan kategori diambil dari
makna pertama pada jawaban subjek penelitian. Misalnya dalam contoh tabel di atas, Y1 menjawab
“kebahagiaan adalah suatu perasaan tenang dan nyaman serta aman”, maka kategori yang diambil adalah kategori perasaan tenang.
Masing-masing subjek penelitian memiliki jawaban bervariasi. Selain itu, beberapa pertanyaan menuntut subjek untuk menjawab lebih dari jawaban
sehingga jawaban-jawaban yang bukan merupakan jawaban pertama disebut sebagai jawaban penyerta dan diolah pada proses koding tahap 2.
Setelah tahap kategorisasi selesai, peneliti kemudian melakukan proses koding tahap 1 dimana peneliti bersama para reviewer mendata kategori-kategori
yang tersedia dari tiap pertanyaan. Dalam koding tahap 1 ini, kategori-kategori yang muncul diambil dari makna pertama pada jawaban subjek penelitian.
Sedangkan pada item dengan pertanyaan yang menuntut subjek untuk menjawab
lebih dari satu jawaban maka kategori dalam koding tahap 1 diambil dari jawaban awal subjek.
Kemudian pada koding tahap 2, dilakukan proses reduksi dengan menggabungkan kategori-kategori yang mempunyai makna hampir sama ke
dalam satu kategori. Sedangkan pada item dengan pertanyaan yang menuntut subjek untuk menjawab lebih dari satu jawaban maka pada koding tahap 2 ini
dilakukan proses
kategorisasi pada
jawaban penyerta
dengan cara
mengelompokan jawaban-jawaban penyerta tersebut ke dalam kategori yang sudah ada. Hasil pada koding tahap 1 dan koding tahap 2 kemudian dijumlahkan.
Oleh karena itu, pada beberapa item dalam koding tahap 2 jumlah jawaban yang muncul akan terdapat lebih dari 500 jawaban. Apabila terdapat jawaban yang
sama sekali tidak bisa dimasukkan ke dalam kategori yang telah tersedia, jawaban tersebut dimasukkan pada kategori uncategorized.
Selanjutnya dalam koding tahap 3, kategori-kategori yang sudah ada pada koding tahap 2 diolah kembali menjadi kategori yang lebih umum. Kategori
umum ini didapatkan dari kategori-kategori yang maknanya hampir sama dan mendekati satu sama lain kemudian direduksi menjadi kategori yang lebih umum.
Selain itu, tujuan dari koding tahap 3 yaitu untuk menetapkan keputusan final kategori mana saja yang masuk.
Tahap selanjutnya adalah proses analisis data. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat jumlah subjek penelitian yang menjawab
pertanyaan dari beberapa kategori yang ada, kategori juga diurutkan sesuai dengan jumlah subjek penelitian yang menjawab dari mulai terbesar sampai yang terkecil.
4.3.2 Keterbatasan Penelitian