Kajian Pustaka KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

19

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian tentang karya sastra cukup banyak dilakukan. Setiap penelitian biasanya mengacu pada penelitian lain yang dapat dijadikan sebagai titik tolok ukur untuk melakukan penelitian selanjutnya. Pada dasarnya, penelitian murni yang berangkat dari nol atau awal sangat jarang ditemukan. Dengan demikian, peninjauan terhadap penelitian lain sangat penting. Sebab bisa digunakan untuk mengetahui relevansi atau hubungan penelitian yang telah lalu dengan penelitian yang akan dilakukan sekarang. Penelitian tentang unsur intrinsik novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini mengacu pada beberapa penelitian terdahulu yang relevan atau berhubungan dengan penelitian ini yang dapat dijadikan sebagai kajian pustaka sebagai berikut ini. A.Murbandari 2008 dalam skripsinya Luruh Kuncup Sebelum Berbunga Karya Mira W dan Kemungkinannya Sebagai Bahan Ajar di SMP. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Ia meneliti unsur intrinsik yang terdapat dalam novel tersebut sebagai bahan ajar di SMP. Dari hasil penelitian, diperoleh beberapa unsur intrinsik yang meliputi 1 tema, 2 alur plot, 3 tokoh dan penokohan, 4 amanat, dan 5 gaya bahasa. Hasil analisis unsur intrinsik dalam novel Luruh Kuncup Sebelum Berbunga karya Mira W menunjukkan adanya kemungkinan novel tersebut menjadi materi ajar dalam pembelajaran sastra di SMP. Soesiati 2009 dalam skripsinya Unsur Intrinsik Novel Lusi Indri Karya Yusuf Bilyarto Mangunwijya dan Kemungkinannya sebagai Materi Ajar di SMA juga mengkaji mengenai bahan ajar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan deskriptif. Ia meneliti unsur intrinsik yang terdapat dalam novel tersebut sebagai materi ajar di SMA. Dari hasil penelitian diperoleh beberapa unsur intrinsik, meliputi 1 tema, 2 alur plot, 3 tokoh dan penokohan, 4 amanat, dan 5 gaya bahasa. Hasil analisis unsur intrinsik dalam novel Lusi Indri karya Yusuf Bilyarto Mangunwijaya menunjukkan adanya kemungkinan novel tersebut menjadi materi ajar dalam pembelajaran sastra di SMA. Enny 2009 dalam skripsimya yang berjudul Unsur Intrinsik Novel Cinta dari Surga Karya Anam Khoirul Anam dan Kemungkinannya sebagai Bahan Ajar di SMP. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural. Ia meneliti unsur intrinsik yang terdapat dalam novel tersebut dan kemungkinan novel tersebut sebagai bahan ajar di SMP. Novel ini mengandung nilai pendidikan bagi siswa, yang meliputi akhlakul karimah, agama atau religi, moral dan sosial. Novel ini melalui tokohnya juga dapat menjadi teladan bagi siswa, meliputi sifat kesabarannya dan keagamaannya, setia, baik hati, rajin, sabar, ulet, dan mampu bekerja sama. Dari hasil penelitian diperoleh beberapa unsur intrinsik, meliputi 1 tema, 2 alur plot, 3 tokoh dan penokohan, 4 amanat, 5 latar setting , 6 gaya bahasa, dan 7 sudut pandang atau pusat pengisahan. Hasil analisis unsur intrinsik dalam novel Cinta dari Surga Karya Anam Khoirul Anam menunjukkan adanya kemungkinan novel tersebut menjadi bahan ajar dalam pembelajaran sastra di SMP. Hidayati 2010 dalam skripsinya yang berjudul Unsur Intrinsik Dalam Serial Novel Kafe Gaul 1 La Tanza Male Cafe Karya Nurul F. Huda serta Kemungkinannya sebagai Bahan Ajar Bagi Siswa Kelas VIII. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural dan pendekatan moral dengan metode formal. Ia meneliti unsur intrinsik yang terdapat dalam novel tersebut dan kemungkinan novel tersebut sebagai bahan ajar bagi siswa kelas VIII. Dari hasil penelitian diperoleh beberapa unsur intrinsik, meliputi 1 tema, 2 alur plot, 3 tokoh dan penokohan, 4 amanat, 5 latar setting, 6 gaya bahasa, dan 7 sudut pandang. Hasil analisis unsur intrinsik dalam serial novel Kafe Gaul 1 La Tanza Male Cafe karya Nurul F. Huda menunjukkan adanya kemungkinan novel tersebut menjadi bahan ajar dalam pembelajaran sastra di SMP. Penelitian mengenai bahan ajar pembelajaran sastra juga dilakukan oleh Wika 2010 dalam skripsinya yang berjudul Karakter Tokoh Ikal dan Lintang dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata dan Kelayakannya Sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di SMA. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural dan pendekatan psikologi. Ia meneliti tokoh dan perwatakan tokoh Ikal dan Lintang yang terdapat dalam novel tersebut dan kelayakan novel tersebut sebagai materi ajar di SMA. Dari hasil penelitian diperoleh karakter Ikal dan Lintang. Hasil analisis karakter tokoh Ikal dan Lintang menunjukkan adanya kelayakan novel tersebut menjadi materi ajar dalam pembelajaran sastra di SMA. Beberapa kajian pustaka di atas dapat dijadikan acuan atau pedoman bahwa penelitian mengenai unsur intrinsik pada sebuah novel telah banyak dilakukan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama menganalisis unsur intrinsik novel, sementara yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah novel yang diteliti berbeda. Jadi dapat disimpulkan, bahwa penelitian tentang unsur intrinsik novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini belum pernah dilakukan.

2.2 Landasan Teoretis