keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI jurusan akuntansi di
SMK Widya Praja Ungaran tahun pelajaran 20102011. 3.
Koofisien Determinasi Simultan R
2
Untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan oleh variabel kontinuitas belajar dan lingkungan keluarga secara simultan digunakan koefisien
determinan R
2
. Hasil pengujian dengan perhitungan analisis regresi linier berganda menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 160,
secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.20 sebagai berikut:
Tabel 4.20 Hasil Koefisien Determinan Model Summary
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
.684
a
.467 .447
6.47067 a. Predictors: Constant, Lingkungan Keluarga, Kontinuitas Belajar
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 lampiran 12, hal:160 Berdasarkan tabel 4.20 diperoleh hasil analisis R-Square sebesar 0,467 yang
berarti pengaruh kontinuitas belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI jurusan akuntansi di SMK Widya Praja Ungaran
tahun pelajaran 20102011 sebesar 46,7 selebihnya 53,3 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
4. Koofisien Determinasi Parsial r
2
Untuk mengetahui besarnya kontribusi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial digunakan koefisien determinasi parsial
r
2
. Hasil pengujian dengan perhitungan analisis regresi ganda menggunakan SPSS
16.0 for windows dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 164, dan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.21 sebagai berikut:
Tabel 4.21 Hasil Uji Koefisien Parsial Coefficientsa
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Correlations
B Std. Error
Beta Zero-order Partial
Part 1
Constant 16.262
10.030 1.621
.111 Kontinuitas
Belajar .321
.157 .269
2.039 .047
.576 .272
.206 Lingkungan
Keluarga .569
.156 .480
3.640 .001
.652 .451
.368 a. Dependent Variable:
Prestasi Belajar
Sumber : data primer yang diolah,2011 lampiran 12, hal: 164
Hasil analisis pada Tabel 4.21 di atas diperoleh koefisien korelasi parsial untuk kontinuitas belajar dan lingkungan keluarga adalah sebesar 0,272 dan 0,451.
Dengan demikian besarnya kontribusi kontinuitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi secara parsial adalah r
2
= 0,272
2
x 100 yaitu sebesar 7,40. Sedangkan besarnya pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi adalah r
2
= 0,2034
2
x 100 yaitu sebesar 20,34 sehingga dapat disimpulkan bahwa kontribusi lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi siswa secara
parsial adalah 20,34.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Kontinuitas Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi di SMK Widya
Praja Ungaran Tahun Pelajaran 20102011.
Hasil penelitian yang diperoleh dari analisis deskriptif dalam penelitian ini menunjukkan kontinuitas belajar yang diukur melalui 5 lima indikator yaitu
keteraturan, kedisiplinan, semangat dalam belajar, pengaturan waktu, dan pemusatan perhatian pada mata pelajaran. Hasil Perhitungan menyimpulkan bahwa kontinuitas
belajar masuk dalam kategori tinggi, dilihat dari skor rata-rata kontinuitas belajar sebesar 76,17. Variabel lingkungan keluarga yang diukur melalui 4 empat indikator
yaitu: cara orang tua mendidik anak, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga secara umum dalam kategori baik yaitu dilihat dari
skor rata-rata lingkungan keluarga sebesar 73,97 yang termasuk kategori baik. Sedangkan kesimpulan yang dapat diambil dari prestasi belajar akuntansi siswa kelas
XI jurusan akuntansi di SMK Widya Praja Ungaran tahun pelajaran 20102011, sudah berada dalam kategori tuntas. Dilihat dari rata-rata prestasi belajar siswa yaitu
82,6 yang berarti prestasi belajar dalam kategori tuntas. Hasil penelitian juga menunjukan adanya nilai signifikansi 0,000 pada Uji F
kurang dari 0,05. Sehingga disimpulkan ada pengaruh secara simultan antara kontinuitas belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi. Hal
tersebut dikarenakan kontinuitas belajar siswa yang berada dalam kategori tinggi serta didukung dengan kondisi lingkungan keluarga siswa yang baik.
Sementara berdasarkan hasil uji hipotesis yaitu koofisien determinasi simultan diperoleh kesimpulan bahwa besarnya kontribusi yang diberikan kontinuitas