Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi Massa

Lasswell Mulyana, 2005: 62, menerangkan cara terbaik menerangkan untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan berikut: Who Says What In Which Channel To Whom with What Effect? Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni: 1. Komunikator Communicator, source, sender 2. Pesan Message 3. Media Channel 4. Komunikan Communicant, communicate, receiver, receipeint 5. Efek Effect, impact, influence Jawaban bagi pertanyaan paradigma Lasswell merupakan unsur-unsur proses komunikasi yang meliputi komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek Effendy, 2004: 253. Muhammad Arni 2005: 5 juga menjelaskan bahwa komunikasi didefinisikan sebagai, “Pertukaran pesan verbal dan non verbalantara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku”. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses pengiriman dan penyampaian pesan secara verbal maupun non verbal oleh seorang komunikator dengan tujuan untuk mengubah sikap, pendapat, perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tidak langsung melalui media. Komunikasi yang baik harus disertai dengan adanya jalinan pergertian antara kedua belah pihak komunikator dan komunikan, sehingga yang apa yang di sampaikan dapat diterima dan dimengerti.

2.1.2 Komunikasi Massa

2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi memiliki beberapa cabang ilmu lainnya, diantaranya ialah komunikasi massa. Banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan para ahli komunikasi. Banyak ragam dan titik tekan yang dikemukakan. Namun, dari sekian banyak definisi itu ada benang merah kesamaan definisi satu sama lain. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa media cetak dan elektronik. Sebab, awal perkembangan kata media of mass communication media komunikasi massa. Media massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa. Agar tidak ada kerancuan dan perbedaan persepsi tentang massa, ada baiknya kita membedakan arti massa dalam komunikasi massa dengan massa dalam pengertian umum. Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh karena itu, massa di sini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa, atau pembaca. Beberapa istilah ini berkaitan dengan media massa. Sedangkan mass secara umum berbeda dengan pengertian massa dalam komunikasi. Secara umum massa diartikan sebagai orang yang tidak saling mengenal, berjumlah banyak, anggotanya heterogen, berkumpul di suatu tempat dan tidak individualistis. Massa memiliki kesadaran diri yang rendah, tidak dapat bergerak dengan terorganisir, tidak bertindak untuk dirinya sendiri melainkan terdapat “dalang” di belakangnya yang berfungsi memanipulasi mereka. Ini berbeda pengertiannya bila dikaitkan dengan ilmu komunikasi. Massa dalam komunikasi lebih merujuk pada penerima pesan media massa atau disebut audience www.kompasiana.com. Devito Nurudin, 2007: 12 menjelaskan definisi komunikasi massa sebagai berikut :“Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditunjuk kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang berbentuk audio atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita.” Pool Wiryanto, 2003: 3 menjelaskan: “Komunikasi massa sebagai komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran-saluran media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film atau televisi.” Komunikasi massa dapat didefinisikan ke dalam tiga ciri, yakni Severin, Warner J James W. Tankard, 2005: 4 : 1. Komunikasi massa diarahkan kepada audien yang relatif besar, heterogen dan anonim. 2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum sering dijadwalkan untuk dapat mencapai sebanyak mungkin anggota audien secara serempak dan sifatnya sementara. 3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya besar. Menurut Dominick Ardianto dan Lukiati Komala, 2004:15, fungsi komunikasi massa terdiri atas surveillance pengawasan, interpretation penafsiran, linkage keterkaitan, transmission of values penyebaran nilai dan entertainment hiburan. Proses komunikasi massa tidaklah sama dengan media massa organisasi yang memiliki teknologi yang memungkinkan terjadinya komunikasi massa. Media massa juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan orang perorang individu atau organisasi. Media massa yang membawa pesan-pesan publik kepada masyarakat luas juga dapat memuat pesan-pesan pribadi personal. Dengan demikian, telah terjadi penyatuan konvergensi luas dan komunikasi dimana garis batas antara bidang publik dan pribadi serta komunikasi skala luas dan komunikasi individu semakin tidak jelas batasnya Morissan, Wardhani dan Hamid. 2010: 8.

2.1.2.2 Unsur-Unsur Komunikasi Massa