Ajaran yang diamalkan Bhante Theravada

2. Ajaran yang diamalkan Bhante Theravada

Bhante Theravada menjalankan kehidupannya berdasarkan ajaran Buddha yang diajarkan oleh Buddha Gautama . Ajaran Buddha sendiri memfokuskan diri pada kebahagiaan di masa sekarang Seligman, 2005. Fokus utama dari kehidupan sebagai seorang Bhante Theravada adalah menjalankan sila dan melakukan meditasi Piyadassi, 2005. Menurut Buddhaghosa 1996, manfaat pelaksanaan sila sendiri dalam kehidupan sehari-hari adalah agar “tidak menyesal” avippatisara. Tidak menyesal disini adalah tidak menyesali segala perbuatan yang telah dilakukan. Lima manfaat lainnya adalah: a mereka yang menjalankan sila dengan tekun akan mendapatkan keberuntungan, b mereka yang menjalankan sila tidak akan takut ataupun merasa ragu- ragu, c mereka yang menjalankan sila, nama harumnya akan tersebar keluar, d mereka yang menjalankan sila tidak akan meninggal dengan gelisah, dan e mereka yang menjalankan sila akan terlahir dialam yang berbahagia ketika meninggal nanti. Tujuan meditasi dalam Buddhisme adalah untuk mengembangkan ketenangan dan pengendalian diri sehingga tercapai kedamaian Chah, 2006. Pikiran yang dimiliki manusia pada umumnya adalah tidak tenang, tidak terkontrol, terombang ambing oleh keraguan dan keresahan. Dengan adanya Universitas Sumatera Utara kesadaran, kita akan dapat memunculkan kebijaksanaan yang ada dalam diri kita yang akhirnya membebaskan diri kita dari segala keragu-raguan Gunaratana, 1990. Dengan melatih kesadaran, seorang Individu akan dapat menyadari bahwa segala sesuatu didunia ini berubah, muncul dan lenyap. Kesadaran ini membuat seorang individu memahami bahwa harta yang paling dicintai pun akan lenyap, begitu juga dengan dirinya. Namun pada saat itu, individu yang memiliki kesadaran kuat tidak akan bersedih, individu tersebut akan melihat aktifitas kehidupan tanpa henti dengan suka cita yang luar biasa. Kesadaran tersebut membuat individu memahami bahwa keterikatan pada segala sesuatu merupakan penderitaan. Ketika seseorang berusaha mengabadikan sesuatu yang pada kenyataannya terus berubah, saat itu individu tersebut akan merasa menderita. Seorang individu yang sadar, mengamati rasa sakit yang datang tanpa diundang, dan mengamati dirinya berjuang dengan cemas untuk menghilangkannya. Ia melihat dirinya gagal. Hal tersebut terus terjadi berulang-ulang sementara individu tersebut berdiri disatu sisi dengan diam, hanya untuk mengamati segala sesuatunya Gunaratana, 1990. Dengan kesadaran, seorang individu akan memahami tiga bentuk umum dari kehidupan Gunaratana, 1990: a dukkha penderitaan dukkha pasti muncul bersamaan dengan adanya keterikatan. b Anicca tidak kekal Universitas Sumatera Utara Segala sesuatu didunia terus berubah. Perasaan bahagia, sedih, kecewa ataupun putus asa merupakan suatu keadaan perasaan yang terus berubah dan tidak tetap. Miskin dan kaya seseorang juga terus berubah. c Anatta tiada inidiri Tidak ada istilah diri atau “milikku” didunia ini. Segalanya hanyalah kebenaran yang sementara saja. Sama halnya dengan rumah, rumah bukanlah milik siapapun, namun itu adalah milik alam.

C. KEBAHAGIAAN PADA BHANTE THERAVADA