kehidupan beragama. Kebahagiaan mereka terlihat dalam buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2, Ajahn Bram, menyatakan ia berbahagia
dalam kehidupannya sebagai seorang Bhikkhu. Hal ini termuat dalam salah satu kisahnya dalam buku tersebut yang berjudul
“Kami Lebih Bahagia”. Berikut adalah kutipan dari cerita tersebut:
“sebagian orang berpikir bahwa menjadi biksu sangat membosankan. Namun sesungguhnya tidak. Saya mengalami banyak kesenangan
sebagai biksu, meski saya tidak mengharapkan terjadi sesuatu.”
Bram, 2010 Hasil wawancara dengan salah seorang Samanera mengenai
kebahagiaan dirinya dapat dilihat dari kutipan berikut ini: “Sebenarnya kalau dibilang mengenai kebahagiaan tu kompleks ya.
Misalnya saya hari ni mengenal anda saya bahagia. Trus saya kejedot pintu, saya sudah tidak bahagia. Saya saat itu bahagia
setelah itu saya jatuh saya sakit saya sudah tidak bahagia. Tapi bila ditanya mengenai mana yang lebih bahagia apakah saya yang
sekarang atau saya yang dulu. Saya merasa saya yang sekarang lebih
bahagia.” Komunikasi Personal, 26 November 2011
Terlihat bahwa kehidupan sebagai seorang Rohaniwan juga memiliki kebahagiaan tersendiri. Namun penekanan terhadap kebahagiaan pada masa
sekarang dan kehidupan beragama pastinya memiliki dinamika kebahagiaan
tersendiri. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melihat Bagaimana kebahagiaan pada Bhante Theravada
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkah latar belakang yang telah diuraikan, dapat disusun permasalahan yaitu bagaimana kebahagiaan Bhante?
Universitas Sumatera Utara
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kebahagiaan Bhante Theravada yang dibagi menjadi:
1. Bagaimana dinamika kebahagiaan pada Bhante Theravada?
2. Bagimana peran karakter positif yang dimiliki oleh Bhante
Theravada dalam kebahagiaannya?
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis
Adapun manfaat teoritis yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk memperkaya teori Psikologi Positif yang ada sehingga
dapat membantu peneliti-peneliti lainnya. Sekiranya hasil penelitian ini dapat membantu pengembangan penelitian-penelitian selanjutnya
menuju arah yang lebih baik.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat: a.
Membantu umat awam untuk memahami hal-hal yang membahagiakan sebagai seseorang individu yang memilih untuk
hidup dalam spiritulitas dan mengambil hal-hal positif dari penemuan ini yang dapat meningkatkan kebahagiaan.
b. Membantu mereka yang ingin terjun ke kehidupan spiritulitas
terutama pada Bhante Theravada untuk memahami bagaimana padangan seorang spritulitas mengenai kebahagiaan.
Universitas Sumatera Utara
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun ringkasan isi dari Proposal ini adalah Bab I : Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta
sistematika penulisan. Bab II : Landasan Teori
Bab ini memuat tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam pembahasan masalah. Teori
– teori yang dimuat adalah teori yang berhubungan dengan kebahagiaan dan Bhante Theravada
Bab III : Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai rumusan pertanyaan
penelitian, identifikasi variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, alat ukur yang digunakan serta metode
analisis data. Bab IV : Analisa dan Interpretasi Data Penelitian
Bab ini memuat tentang pengolahan data penelitian, gambaran umum subjek penelitian, hasil penelitian dan juga pembahasan
data –data penelitian dari teori yang relevan
Bab V : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari penelitian, hasil
penelitian serta saran-saran yang dibutuhkan, baik untuk
Universitas Sumatera Utara
penyempurnaan penelitian maupun untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
14
BAB II LANDASAN TEORI
A. KEBAHAGIAAN 1. Definisi Kebahagiaan
Dalam Carr 2004 menyatakan bahwa kebahagiaan mengarah pada perasaan positif, seperti sukacita atau ketenangan, dan keadaan positif,
seperti hal-hal yang berkaitan dengan flow atau absorpsi individu menjadi terlibat dalam tugas atau aktifitas yang masih dapat terkontrol namun
menantang dan membutuhkan keahlian tertentu untuk menyelesaikannya dimana tugas ini memotivasi individu secara intrinsik. Kebahagiaan
sepenuhnya tergantung pada evaluasi kognitif mengenai kepuasan pada seluruh aspek kehidupan seperti keluarga, pekerjaan dan pengalaman yang
efektif mengenai ini. Seligman 2004 menyatakan bahwa kebahagiaan merupakan hasil
yang diharapkan dari psikologi positif dimana kebahagiaan ini merupakan emosi positif yang terdiri masa depan, masa lalu dan masa sekarang.
Kebahagiaan pada masa sekarang terbagi menjadi pleasure kenikmatan –
kesenangan yang memiliki komponen indriawi yang jelas dan komponen emosi yang kuat dan gratification gratifikasi
– perasaan yang membuat seorang individu terlibat sepenuhnya, tenggelam dan terserap di dalamnya,
Universitas Sumatera Utara